Pukul 05.00 alarmku berbunyi. Malam telah pergi. Pagi datang kembali. Burung-burung mulai bersiap-siap untuk mencari makan dan bunga-bunga mulai bangun juga dari tidurnya,menari-nari terkana hembusan angin pagi. Aku bangkit dari tidur ku,pagi ini sesuai perintah Papa,Aku harus berangkat menuju desa nya Bibiku untuk menemaninya selama empat hari atau bahkan bisa lebih.
Aku bergegas menuju kamar mandi untuk mandi. Segala persiapan ku buat kerumah Bibi sudah aku siap kan dari semalam.
Salsa?
Apakah dia ingat klo hari ini kita akan pergi? Anak itu kan sedikit pelupa. Ah semoga saja Dia ingat.
Selesai mandi, aku segera berganti pakaian lalu turun ke bawah untuk sarapan. Sebelum turun ke bawah aku cek kembali barang-barang ku yang ada di koper.
"Baju,celana,pakaian dalam,sabun muka,sabun mandi,handuk,peralatan sholat,cemilan buat di jalan,charger handphone,Powerbank, dan sikat gigi" kataku dalam hati sambil menunjuk satu persatu peralatan ku yang ada di koper.
"Ah aku rasa cukup"
Aku angkat koperku menuruni tangga. Satu persatu anak tangga sudah aku lewati dan saat ini aku sudah berada di kursi ruang tamu.
"Mawar.. Sarapan dulu" teriak Mama dari arah meja makan..
"iya maa.. OTW" balas ku sambil bangkit dari kursi dan berjalan menuju meja makan
"Giamana? Sudah siap baju-bajunya?" tanya papa kepadaku sambil baca koran di meja makan
"Sudah pa,insyaallah" jawabku sambil duduk di kursi
"Terus si salsa jadi ikut?" tanya mama sambil menyiapkan lauk di meja mkn dan kembali lagi ke arah kompor.
"Jadi kok ma,masih jalan kesini kali" jawab mu sambil merapihkan susunan makanan yang disiapkan mama
"Coba kamu Wa dulu si salsa" suruh papa sambil terus membaca berita di koran
"iya pa" jawab ku mengambil HP dan membuka chat WA
Ku cari kontak salsa di HP ku,lalu aku mencoba untuk memberinya pesan
"Gimana? Lu udah OTW kesini?" tanya ku melalui pesan Wathsap,
langsung centang dua dan membiru.Cepet banget anak ini bacanya. Fikirku dalam hati.
"Tenang,gua udah OTW kerumah mu kok,bentar lagi sampai" jawab salsa melalui pesan
"Okee gua tunggu"
"Udah jalan kesini dia pa" kata ku kepada papa
"yaudah di tunggu saja" jawab papa..
Mama sibuk mencuci piring sisa semalam.
"Mama gak ikut makan?" tanya ku ke mama
"Makan dulu aja kamu nya,mama bisa nanti-nanti" jawab mama sambil menggosok piring dengan spon.
Aku hanya membalas dengan senyuman. lalu ku ambil nasi dan lauk yang saat itu sudah ada di depan mata. Sepertinya Papa masih sibuk dengan koran nya. Lebih baik aku tinggal makan dulu lah. Dari pada nanti ke siangan .
Pukul 06.50 aku sudah selesai makan. lalu aku menuju garasi untuk sekedar memanaskan mobil. Papa dan mama masih berada di meja makan,sepertinya lagi membicarakan sesuatu. Dan katanya sih hari ini mereka mau pergi ke rumah teman nya yang ada di luar kota.
Mobil sudah di keluarkan dan di panaskan. Koper juga sudah aku masukan ke dalam bagasi mobil. Tinggal nunggu salsa. Lama banget anak itu,padahal tadi bilang sudah jalan kesini
Oke,sebelumnya aku kenalin dulu salsa ke kalian..
Namanya dia itu Salsa Adinda Anggraini.. umur dia 5 bulan lebih muda dari aku. Kita berteman sejak SMP. Dia itu orangnya pelupa,konyol,dan bisa di bilang gila lah. Kebiasaan dia itu hanya makan,makan,dan makan. Tapi dia tak pernah kelebihan berat badan. Mungkin dirumah ada cara jitu dia. Salsa itu udaj sering ganti2 pasangan. dan anehnya bukan sicowok yang mutusin dia,tapi dia sendiri yang mutusin. Dan dengan alasan BOSAN. Alasan yang gak masuk akal. Tapi dia tipe anak yang lumayan enak dia ajak curhat sih,sering ketawa dan gak pernah sedih. Itu yang membuat saya nyaman berteman dengan dia."Mawar....." teriak anak cewek dari depan rumah.. Ternyata Salsa
Dia segera turun dari mobil yang di kendarai sopirnya. Setelah turun dia menuju bagian belakang mobilnya untuk mengambil kopernya.3 koper?
Dia membawa 3 koper untuk 4 hari? Salsa...
Aku menyusul dia yang sedang menurunkan ketiga kopernya.."lu mau ngapain bawa koper segini banyak nya?" tanya ku saat sudah berada di samping nya..
"Kan disana kita empat hari to kata kamu. Ini juga cuma sedikit isinya" jawab dia sambil menurunkan satu koper lagi. "oke ayok kita pindah kan ke mobil kamu" sambung dia sambil kedua tangan nya memegang pinggang
Dia langsung membawa kedua kopernya menuju mobil ku. Masih ada satu koper yang di depan ku. Untuk mempercepat waktu akhirnya aku angkat satu koper itu. Lumayan berat koper ini. Entah isinya apa.
"Okeee udah rapi disini" kata Salsa sambil menata dua kopernya "bawa sini yang satunya" sambung dia sambil mengambil satu koper yang ada di tangan ku dan menyusunya disamping kedua koper tadi.
"udah tidak ada yang ketinggalan lagi?" tanya ku ke pada Salsa
"Insyaallah enggk" jawab salsa sambil tersenyum ke arah ku "ayok ijin dulu ke mama papa mu" sambung dia sambil jalan ke dalam rumah.
Kami menuju kedalam rumah,untuk sekedar berpamitan kepada mama papa ku.
"Eh salsa udah dateng" sambut mama sambil memeluk salsa
"Iyaa tante,gimana kabar tante?" tanya salsa kepada mama
"Baik aja kok nak" jawab mama "mau sarapan enggk?" tanya mama
"Enggak usah tante,sudah makan tadi sebelum kesini" jawab salsa senyum-senyum "lah Om rudi mana te?" tanya salsa ke Mama
"itu masih di atas" jawab mama
"Yaudah maa kita berangkat dulu ya ma,udah siang,takut bibi nunggu lama disana" pamit ku ke pada mama
"Iyaa tee,kita jalan dulu yaa te,sekalian titip salam buat om rudi" pamit salsa juga ke mama
"Okee-okee, hati-hati di jalan kalian,terutama kamu mawar,yang nyetir mobil. Jangan ngebut-ngebut" kata mama memberi ku pesan
"iyaaa maa" jawab ku "ayok sa ke mobil" sambung ku mengajak salsa
Kita berdua setelah berpamitan dan bersalam an kepada Mama langsung bergegas menuju mobil yang sudah terparkir di depan untuk segera berangkat ke rumah bibi. Mama ikut mengantarkan kami sampai depan. Kami masuk kedalam mobil. Aku bagian yang nyetir mobil sedangkan salsa memilih duduk di belakang agar bisa tidur dengan nyenyak.
"Kami jalan dulu maa" teriak ku dari dalam mobil dengan mengeluarkan kapala dari kaca..
"Iyaa ati-ati" jawab mama memberi pesanKutancap gas mobil ini secara perlahan, Salsa sibuk dengan ponselnya. Mungkin sedang mengabari seseorang. Kami sudah meninggal kan komplek perumahan ku untuk menuju ke desa Bibiku.
*******
LANJUT
⬇⬇⬇⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR
HorrorAku melihat mereka. Aku mendengar suara-suara itu. Aku mendengar alunan dari piano ditengah malam. Aku bisa melihat dari balik tembok. Aku tau dan hanya aku yang tau. Bau amis serta busuk terus saja mengusik hidungku, bau itu selau hadir di setiap m...