SALDI

Part 42

Aldi dan kedua sahabatnya berada di sebuah cafe yang biasa tempat mereka nongrong. Aldi sedari tadi hanya melamun dengan muka kusutnya. Dia seperti lagi memikirkan sesuatu yang membuat kepalannya terasa pusing.

"Kenapa muka lo bro kusut banget? ". Tanya iqbal yang duduk di sebelah aldi yang sedang melamun

"Kayaknya gue nyerah deh?".

"Nyerah, maksud lo? ". Sahut karel bingung

"Gue mundur, gue takut nggak bisa buat dia bahagia".

Iqbal dan karel yang mendengar penjelasan aldi menatap cowok itu dengan serius.

"Lo kenapa sih? Ngomong gitu?". Tanya iqbal dengan muka serius

"Iyah nih, lo kenapa? ". Timpal karel

"Gue takut nggak pantes buat dia".

"Lo pantesin lah dan lo harus cari cara agar dia nyaman berada di dekat lo".

"Gue takut buat dia sakit hati lagi bal, gue takut buat dia nagis lagi". Ucap aldi membuat iqbal mengusap wajahnya dengan kasar

"Mending lo pikirin dulu deh bro sebelum lo ngambil keputusan buat mundur". Ucap iqbal menepuk pundak aldi

"Lo nggak usah mundur al, lo harus kejar orang yang lo sayang? ". Ucap karel yang duduk di sebelahnya

"Tapi itusih terserah lo aja al karna lo yang jalani semuanya bukan kita".

Aldi menghela napas panjangnya membuat kedua sahabatnya menatapnya priatin dengan kisah cintannya.

🍎🍎🍎

S

ore ini salsha duduk di sebuah taman yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dia ke taman sendiri karna nisa lagi les. Salsha memerhatikan anak-anak kecil yang bermain di taman itu.

Salsha tidak menyadari kehadiran seseorang yang kini duduk di sebalahnya dengan gitar yang ada di pangkuannya.

"Bengong mulu, kenapa lo? ".

Salsha mendongat menatap sikilas orang yang duduk di sampingnya sambil memainkan gitarnya.

"Nggak papa".

"Defan kita dulua yah? " teriak dua cowok yang berada tidak jauh dari hadapan mereka

"Sal duluan? ". Ucap mereka yang di anggukin salsha

"Kebiasaan ya kalau cewek di tanya pasti jawabnya itu tapi padahal ada apa-apa". Ucap cowok itu yang ternyata adalah defan

"Sok tau lo?".

"Emang gue tau". Ucap defan terkekeh

"Lo pintar main gita?". Tanya salsha yang menatap gitar di pangkuan defan

"So pasti lah? ". Ucap defan dengan menupuk dadanya sombong

"Songong banget sih lo". Ucap salsha mendorong lengan cowok itu membuatnya terhuyung ke belakang sambil tertawa

"Gue mau nyanyi dulu yah neng? ".

"Nggak usah suara lo jelek".

"Makasih". Ucap defan memetik gitarnya membuat salsha menutup kedua telingannya

Sumpah tak ada lagi kesempatan ku untuk bisa bersamamu

Kini ku tau bagaimana cara ku untuk dapat trus denganmu

Bawalah pergi cinta ku.Ajak kemana yang kau mau. Jadikan temanmu. Teman

Defan menghentikan petikan gitarnya dan menatap salsha yang kini menatap ke depan dengan pandangan kosong. Entah kenapa dia keingat dengan cowok itu lagi yang mungkin sedang mengingat cewek lain.