"Kamu saya tolak". Potong pria itu sebelum salsha selesai
Deg
Detak jantung salsha seperti berhenti seketika mendengar ucapan pria itu. Daanya berdesir dan tubuhnya seketika menegan mendengar kata itu bahkan sebelum dia menyelesaikan perkenalannya.
Salsha sangat kecewa karna dari dulu dia sudah sangat memimpikan jadi sekertaris bos di salah satu perusahaan yang besar.
"Ke-kenapa pak? ". Tanya salsha terbata2. Lidahnya seolah keluh untuk mengeluarkan kalimat
"Karena saya tidak membutuhkan sekretaris". Ucapnya lalu membanting berkas salsha di atas meja tanpa membalik badannya
"Tapi ken.. ".
"Tapi saya membutuhkan seorang istri dari anak2 saya kelak". Ucap pria itu
"Maksud bapak? ".
Pria itu membalikkan badannya dengan senyum lebar yang terlihat menghangatkan. Betapa terkejutnya salsha melihat pria itu. Namun dia memejamkan matanya lalu menggeleng kan kepalanya berharap dia cuman berhayal atau orang itu memang bukan dia hanya mirip saja.
"Aldi...". Liri salsha dengan membekap mulutnya tidak percaya dan air mata yang menetes begitu saja
Pria itu berjalan mendekati salsha, lalu mendekapnya dengan rindu yang memuncak hebat. Pelukanya sangat erak seolah tak ingin salsha pergi darinya.
"Aku pulang salsha". Ucap pria itu menambah sesak di dada salsha
Ternyata yang di rasakan salsha benar2 nyata. Bukan hanya hayalan semata melainkan kenyataan. Semua doa yang selama ini yang dia panjatkan di kabulkan oleh tuhan.
Salsha bersyukur luar biasa. Penantiannya yang panjang kini terbayar sudah. Harapannya dan perjuangannya selama ini tidak sia2. Salsha sekarang sangat sangat bahagia.
Mereka berdua hanya diam sambil terus berlelukan saling menyalurkan rindu yang mendalam. Tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar. Tiga tahun salsha dan aldi tersiksa dengan semuanya dan sekarang mereka di pertemukan kembali oleh tuhan.
Aldi melepas pelukannya dan menghapus air mata salsha yang masih terus berjatuhan.
"Jangan nagis, aku udah di sini". Ucapnya dan kembali memeluk salsha
Salsha diam lalu mengatur napasnya yang tak beraturan. Di saat salsha melepas pelukannya aldi kembali menariknya dalam dekapanya dengan mencium kening salsha lama.
"Maaf sal. Maaf selama ini aku nggak perna kabarin kamu. Maaf.. ". Lirih aldi
"Kamu selama ini kamana aja? Kenapa kamu tidak lerna ada kabar? Kamu tau nggak rasanya itu menyakitkan banget".
"Maaf salsha. Aku menyesal. Aku akan menjelaskan semuanya pada kamu dan aku janji tidak akan ada lagi yang bisa pisahin kita". Ucap aldi denagn memegan bahu salsha
"Kita ke taman". Ucap aldi berjalan dengan tangan yang merangkul pinggang salsha posesif
Salsha menatap rumput yang ada di taman itu dengan perasaan campur aduk. Senan iya kesal iya bahagia juga iya. Bagaimana dia tidak senang orang yang selama tiga tahun tidak ada kabar kini sekarang duduk bersamanya di sini.
Sedari tadi mereka diam, namun tangan aldi terus menggenggam tangan salsha agar perempuan itu tidak pergi kemana2.
"Kamu kenapa nggak ada kabar selama tiga tahun ini?". Tanya salsha memecah keheningan
"Aku nggak tau harus jelasin dari mana. Semuanya terlalu rumit".
"Maksud kamu?". Tanya salsha dengan dahi yang mengerut
Aldi menghirup udara taman yang sejuk. Dia menatap salsha lekat2 agar apa yang di ucapkannya di percaya salsha.
"Aku di sana mengalami koma selama satu tahun salsha, akibat mobil yang aku kendarain di tabrak truk besar. Aku koma selama itu karna kepala aku yang terluka para dan juga aku kehilangan darah tidak sedikit. Setelah aku bangun dari koma, aku harus terapi selama beberapa bulan.
"Yang jaga kamu di sana siapa? ". Tanya salsha dengan mengelus punggung tangan aldi
"Ayah, bunda, dan bang bian. Mereka langsung terbang setelah dapat kabar dari bang bian. Setiap hari aku terapi agar aku bisa sembuh dan segera menemuimu. Tapi ayah melarang aku". Ucap aldi menatap salsha sambil merapikan rambut salsha yang berantakan tertiup angin
"Kenapa? Apa ayah kamu nggak setuju dengan hubungan kita? Apa kamu sudah dijo... ". Jari telunjuk aldi menempel di bibir salsha membuat ucapan dari perempuan itu berhenti
"Bawel banget sih". Ucap aldi mengacak rambut salsha gemas. Dia sudah lama tidak melakukan itu pada salsha.
"Jawab aku aldi". Ucap salsha dengan raut wajah cemberut membuat aldi terkekeh melihatnya
"Ayah nyuruh aku nyelesain kuliah aku dulu dan mempelajari bisnis yang sudah ayah bangun. Ayah juga bilang cinta aja nggak cukup untuk membahagiakan istri aku kelak. Aku nggak mau keluarga aku kekurangan, jadi aku berusaha bekerja keras dan menjadi sukses agar istri dan anak2 aku bisa hidup dengan baik".
Bibir salsha seketika terangkat dan piponya juga memerah bak tomat serta jantungnya yang memompah sangat cepat.
"Ciieee pipinya merah". Goda aldi dengan menoel2 pipi salsha
"iii apaan sih". Salsha menepis tangan aldi dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya
"Salsha, jadi istri aku yah? ". Ucap aldi dengan penuh keyakinan menatap salsha lembut
"Ha? ". Kaget salsha dengan mata yang melotot
"Jadi istri aku salsha". Ulang aldi
"Kamu serius? ". Ucap salsha dengan membekap mulutnya tidak percaya dan air mata yang mengalir begitu saja
Aldi segera berjongkok di hadapan salsha, mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna hitam dari saku celananya. Benda yang dia beli waktu mau kembali ke indo dan selalu dia bawah setiap saat agar dia bisa memberikan itu ketika di pertemukan lagi dengan salsha.
"Will you marry me? ". Ucap aldi menggenggam salah satu tangan salsha lembut
"Yes, I will". Jawab salsha tanpa berpikir panjang
AND
Makasih yah udah baca cerita aku samapi selesai. Terimakasih banyak2 untuk kalian
Jangan lupa vote and comment di akhir cerita aku ini.
Samapai ketemu di cerita aku selanjutnya
Maaf kalau endingnya nggak nyambung yaaa aku juga bingun mau ending kaya apa. Maaf kalau nggak ada fillnya. Hehehehe sampai jumpa lagi. 😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/96837072-288-k871724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SALDI
Teen FictionNama2 pemeran benci dan cinta 1. Salshabilla adriani sebagai salsha 2. Anisa pratama sebagai kakak salsha 3. Steffy sebagai sahabat salsha 4. Igbal sebagai sahabat salsha dan steffy 5. Aldi dan kiki sebagai musuh mereka Follow yaa IG aku 👇👌 Ig.K...