Part 40

2.1K 71 4
                                    

Kini salsha dan aldi berjalan berdampingan melewati kerumunan orang-orang yang ada di pasar malam itu yang sedang mencari hibuaran di tempat itu.

Dengan mebawa gulali di tangan kanannya, salsha berjalan dengan sesekali memakan gugali yang berwarna merah muda itu. Aldi mengandeng tangan Salsha menuju wahana bangku yang terdapat di sana.

"Mau naik apa? ".

"Terserah".

"Bagaimana kalau bianglala? ".

Salsha menoleh dan terdiam melihat wahana yang dipilih aldi.

"Ayo". Ucap aldi mengulurkan tangannya.  Salsha mengangguk samar dan meraih uluran tangan aldi menuju wahana itu

"Sal? ".

"Mm".

"Kamu waktu smp masuk school apa? ". Tanya aldi dengan menatap mata salsha

"Karate, kenapa? ". Jawab salsha yang membalas tatapan mata aldi yang menurutnya ada yang lain dari tatapan itu

"Nggak cuman nanya aja".

"Oh".

"Tapi kamu masih bisa keratean kan? ".

"Bisa lah, emang kenapa sih? ". Ucap salsha yang makin bingung dengan pertannyaan aldi

"Syukur deh kalau gitu, nggak aku cuman takut nggak bisa jagain kamu terus".

Salsha teriam, menatap ke arah aldi yang kini sedang menatap ke ara awan yang ada di atas mereka.

"Nggak bisa menjaga? Eamng ada orang lain yang mau kamu jaga?". Tanya salsha dengan nada datar dan mengintimidasi

"Buka gitu sal".

"Terus? ".

"Asal kamu tau aja yah, aku itu sayang banget sama kamu tapi kamu juga harus tau setiap cowok itu memilihki sisi yang berensek begitupun dengan aku".

Jantung salsha berdegub kencang mendengar perkataan aldi yang menurutnya ada maksud dari perkataan aldi barusan.

"Gue juga sayang sama lo dan bagi gue kalau gue udah sayang gue akan melengkapi dan mengabaikan kekurangan dari orang yang gue sayang".

"Tapi kalau misalnya gue suka cewek lain? ".

Deg

"Ya kalau memang lo sayang sama orang lain dan orang itu bukan gue lagi, itu sih hak lo kan perasaan seseorang bisa beruba kapan saja dan tidak untuk di paksakan".

Aldi tertegun memdengar ucpan salsha. Dia menatap bola mata salsha dengan pandangan yang serius. Dia melihat terpancar raut kecewa yang di sembunyikan di dalam sana. Aldi benci dengan dirinya yang sekarang yang memikirkan hal-hal yang tidak harus di pimirkan mbuat dirinya menjadi bimbang saja.

"Sal aku akan selalu ada di hati kamu kan dan kamu juga akan selalu ada di hati aku".

Salsha tersenyum semanis mungkin dan mengangguk dengan perasaan yang sudah tidak karuan. Dia takut aldi akan meninggalkannya mendengar perkataan aldi yang tidak jelas.

"Kamu nggak usah takut walaupun aku nggak ada di samping kamu tapi hati aku akan tetap untuk mu".

"Apaan sih al? Kenapa lo ngomong kaya orang yang mau pergi ninggalin gue aja? ".

Aldi terkekeh dan mendekat ke arah salsha dan memeluknya. Salsha yang berada di dalam pelukan aldi memaksa agar air matanya tidak keluar saat itu juga. Perasaan salsha saat ini sangat kacau dan dia berpimir pelukan yang aldi berikan saat ini pelukan perpisahan untuknya.

SALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang