Part 44

2.3K 81 4
                                    

Hari ini di mana acara perpisahan kelas tiga akan di adakan di dalam aula yang cumup besar untuk menampung murid2. Disana juga sudah di sediakan panggung yang cukup besar dan megah untuk menampilkan pertunjukan mereka. Banyak orang tua murid kelas tiga yang hadir pada hari ini.

Kini acara sudah berlangsung dari satu jam yang lalu dan sebagian penampilan sudah di tampilkan serta sambutan dan pidato dari kepala sekolah sudah di sampaikan. Kini hanya tinggal penampilan menyanyi yang akan di tampilkan setelah itu acara bebas.

Kini salsha dan aldi duduk berdampingan di depan samping panggung menunggu nama mereka akan di sebut sebagai penampilan selanjutnya. Tangan salsha mulai berkeringat dingin dia sedari tadik tidak tenang menunggu namanya di sebut namun lain halnya dengan aldi dia malah santai2 saja menurutnya ini hal kecil karna udah biasa dia tampil di acara nikahan keluargannya.

Semenjak kejadian turun hujan itu hubungan keduanya sedikit demi sedikit membaik walau masih berlagak cuek dan tidak peduli tapi tidak ada perang dingin di antara keduannya dan mereka berlagak seperti teman biasa.

"Lo kenapa? ". Tanya aldi yang melehat salsha seperti gelisah

"Gue gugup nih".

"Hahahaha baru juga penampilan gini udah gugup aja lo".

"Gue kan baru pertama yah maklumlah kalau gue gugup".

"Santai aja kali".

"Santai2 kepala lo botak".

"Mm".

Mereka kembali diam hanya helaan napas berat yang terdengar dari salsha. Aldi menoleh melihat cewek itu dia benar2 gugup.

"Al gue benar2 gugup nih". Ucap salsha sambil mengenggam tangan aldi secara tiba2

"T--tarik napas aja sal?". Ucap aldi gugup

"Udah dari tadi, tapi tetap tdk ada perubahan al".

"Coba lagi, tarik napas". Ucap aldi menginterupsi "Hembuskan". Lanjutnya yang di ikuti oleh salsha

"Bagaiman? ".

"Agak tenengan dikit sih, mungkin karna gur pegan tangan lo kali yah? ". Ucao salsha melihat tangannya yang mengenggam tangan aldi

"Yaudah lo boleh pegan tangan gue sampai kita tampin tapi kalau lo masih mau tetap pegan di atas juga nggak papa kok". Ucap aldi menggoda salsha membuat pipi cewek itu memerah

"Iih apaan sih al". Ucap salsha memukul lengan aldi mumbuat cowok itu terkekeh

"Dan selanjutnya kita panggilkan penampilan dari kelas 2 IPS 3, beri tepuk tangan yang meriah... ". Ucap pembawa acara memanggil penampilan salsha dan aldi

"Ayok kita udah di panggil? ".

"Tunggu bentar al". Ucap salsha lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya sebelum naik ke atas panggung

"Lama banget sih". Ucap aldi menyeret salsha

Salsha dan aldi melangkahkan kakinya menuju atas panggung. Semua mata mengarah kepada mereka berdua. Sesampainya di sana salsha dan aldi duduk di sebuah kursi yang di sediakan.

Salsha kembali memperlihatkan muka cueknya dan menatap orang2 yang ada di depannya dengan datar sedangkan aldi dia sibuk dengan gitarnya tanpa mempedulikan teriaka2 murid cewek yang menyukainnya.

Aldi memetik senar gitarnya lalu berdiri saat akan memasuki lirik lagu, dia mendekat ke arah microphone dan memberi kodo untuk salsha agar berdiri di sampingnya.

Aldi mulai bernyanyi dengan mata tajam yang menatap apapun yang ada di hadapannya lalu menatap salsha dengan sendu.

Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan perna bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita

SALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang