Chapter Eight •Kesepakatan•

6.1K 156 0
                                    

Keheningan menyelimuti keduanya, masih dalam dunia maya nya masing-masing.

Didalam kamar Reza duduk berhadapan disofa dekat jendela kamara. Noura seakan-akan seperti seorang tersangka sekarang, tertunduk diam tanpa satu kata pun. Ingin membela tetapi tak bisa dalam situasi ini. Dan sang algojo yaitu Reza.

"Gimana caranya aku pergi dari rumah Reza?" fikir Noura.

"Gimana caranya agar gadisku ini tidak terus membangkang?" fikir Reza.

Reza masih menatap lurus kearah Noura yang sekarang sudah menatap balik keReza.

Resah karena Reza terus diam, Noura langsung angkat bicara.
"Za.. Aku pulang ya.. Dari tadi juga diem terus gak ada yang diobrolin."

"Aku harus ngelakuin apa biar kamu nurut dan gak membangkang?" ucap Reza santai.

Noura yang bingung akan pertanyaan Reza barusan, perasaan Noura dirinya tidak membangkang. "Gak nurut gimana sih za? Emang kamunya yang salah paham."

"Salah paham apa? Jelas-jelas kamu emang jalan sama cowok tadi kan?" kata Reza membahas ulang masalah yang sudah selesai.

"Gini deh Za.. Mau kamu apa? Biar kamu percaya sama aku, kalau emang dia itu sepupu aku bukan orang lain." tanya Noura.

"Aku minta maaf za.. Kamu jangan mukulin Dirga, Dirga gak salah za.." ucap Noura meminta.

"Oke, kita buat kesepakatan." ucap Reza.

"Buat apa za? Ngapain buat-buat kayak gitu?" tanya Noura.

"Yaudah kalo kamu gak mau, liat aja besok apa yang terjadi." ucap Reza meninggalkan Noura didalam kamar menuju lantai bawah.
Karena kamar Reza dilantai 2.

Dengan buru-buru Noura menyusul Reza menuju lantain bawah, seperti itik mengikuti induknya, sang induk berjalan sangat cepat dan si itik dibelakang jauh dengan tergesa-gesa menyusul sang induk. Dan sekarang Reza sudah duduk didepan TV plasma ruang tamu memegang stik Play Station diatas karpet bulu.

"Za.. Ih main tinggal aja, kamu besok mau lakuin apa emang? Jangan aneh-aneh deh." tanya Noura mengambil tempat disamping Reza.

"Sepupu kamu aku bikin babak belur." balas Reza santai.

Seperti orang yang tidak mempunyai tampang dosa. Seenaknya dia ngomong seperti itu. Dirga itu sepupu Noura masa iya Reza bakal hajar Dirga karena masalah kecil ini. 'Dasar posesif' fikir Noura.

noura nenggoyangkan lengan Reza agar dia fokus jawab pertanyaan Noura, untuk apa Reza sampai secemburu ini sama sepupu Noura sendiri "Za. Dengerin aku dulu PS nya ditinggal dulu sebentar, maksud kamu apa? Kenapa kamu kayak gini si za? Dirga itu sepupu aku. Masa iya kamu cemburu sama sepupu aku sendiri."

"Aku gak perduli, mau lelaki siapapun itu, dia gak berhak dekatin kamu kayak tadi, terkecuali ayah kamu." ucap Reza.

"Kamu mau apa dari aku za? Aku bakal turutin semua apa mau kamu asal kamu gak nyakitin Dirga." tanya Noura.

Reza dibuat kaget atas apa yang Noura katakan barusan. Membela lelaki lain dihadapan Reza? Adalah hal yang salah Noura lakukan.

"Sudah pintar berbicara rupanya gadisku ini. Hm..." ucap Reza mengalihkan perhatiannya dari kegiatan bermain PSnya saat ini. Memegang dagu Noura bertatapan langsung dengan sang gadis.

"Membela lelaki lain dihadapanku? Hm? Apa yang kamu tawarkan tadi? Menuruti apa yang aku mau? Baiklah. Dengar baik-baik perkataanku." menatap Noura dengan tatapan setajam mata elang, dengan bibir tersenyum menyeringai.

"E-engga za.. Mak-maksud aku bukan gitu, a-aku gak bela Dirga disini. Mak-maksud aku, agar kamu gak me-menyakiti Dirga,
Di-Dirga itu Sepupu aku za..." balas Noura memegang tangan Reza yang masih memegang dagunya berniat untuk menurunkan tangan Reza dari dagunya.

Tau apa maksud Noura memegang tangannya Reza dan dengan suara terbata sang gadis menjawab ucapannya.
"Kamu yang memberi tawaran, aku yang akan mengambil tawaran itu."

Reza melepaskan tangannya yang berada didagu Noura. "Pertama, kamu nurut perintah aku, jangan langgar perintah aku. Kedua, izin kemanapun kamu pergi walaupun ketoilet sekalipun. Ketiga, dilarang berinteraksi lebih dari 5 menit kepada lawan jenis. Jika salah satunya kamu langgar, hukuman ada ditangan aku. Gimana cantik?" ucap Reza sambil mengelus rambut panjang Noura.

"Mana bisa gitu?! Enak di kamu gak enak di aku." balas Noura sambil menepis tangan Reza dari rambutnya.

"Terserah kamu, kalau kamu mau liat sepupu kamu itu babak belur besok."

Reza kembali memfokuskan diri dengan PS nya "kalau kamu setuju peluk aku."

'Grep'

Reza menyeringai dengan keputusan yang gadisnya ambil. -memeluknya- dengan mata masih fokus kedepan layar TV nya.

.
.
.

Dikit ya? Sorry❤ kepala lagi buntu💕
Vote and comment👌

Bad Boy Meet Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang