Kamu itu siapa sih sebenarnya?
Tiba-tiba datang ke kehidupan ku
Sikap mu yang yang kadang baik,
Kadang 'ganas' itu buat aku rumit.***
" lo di panggil Bu Lupi ke BK " ucap Nita ke Senja. Ingat Nita? Dia si perempuan berambut lurus penguasa kantin yang berhati hello kity.
"Oke " balas Senja singkat lalu di angguki Nita. Nita berjalan sendirian tanpa genk nya, teman-teman nya yang lain muslim jadi pada ke masjid.
Senja bertanya-tanya dalam hati. Apa sebab sampai ia di panggil Bu Lupi ke BK. Bisa-bisa di cap pentolan kalau masuk BK. Ya begitulah sekolah ini, murid yang masuk BK kebanyakan OSIS, PIK R, atau anak tak disiplin yang akan di ceramahi. Senja? Dia hanya murid normal yang selama ini belum pernah masuk BK, kecuali hari ini.
Dengan langkah gugup Senja memasuki ruang BK di lantai dasar. Tetap dengan wajah datar yang belum diubah semenjak kejadian 'itu ' . Banyak pasang mata yang berbisik terutama penggosip yang pasti bahan gosip nya sekarang adalah Senja yang akan masuk ke BK. Langit, Esok, Angkasa, dan Embun bahkan sudah tahu Senja masuk BK. Padahal belum jelas alasan masuk BK nya.
" tukang gosip gak inget akhirat opo yo? " tanya Senja pada diri sendiri. Gosip kan baik.
***
" itu sahabat mu kenapa masuk BK ?" Tanya Langit ke Embun. Sekian lama Langit tak membahas topik Senja, ia menanyai tentang Senja lagi.
" clbk toh?" Goda Embun
" ra ngerti aku, Ra. Tanya 'o karo Nita " ucap Embun mendorong bahu Langit pelan. Langit hanya mendengus kesal saat Embun menggoda nya. Ia berfikir Senja yang tak pernah berulah justru di panggil BK.***
" Sen, bantui. Ibu dong... " Ucapan Bu Lupi menggantung. Senja menaikkan satu alis nya sekam bertanya ' bantu apa?'
" bantu ibu ubah sikap Langit " pinta Bu Lupi.
Senja tidak mengerti maksud omingan gurunya ini. Sebenarnya, di satu sisi hati Senja lega karena ia dipanggil ke BK karena kasus. Tapi ini lebih parah, mengubah sikap Langit itu tidak semudah mengubah kertas menjadi abu.
" tapi saya udah gak deket sama Langit " bantah Senja
" Embun mungkin bisa bantu ibu, kan mereka saudaraan " usul Senja. Ia berharap bukan dia orang yang harus merubah sikap nenyebalkan Langit.
" ibu mau nya kamu, tolong ya " mohon Bu Lupi. Senja ingin sekali mengeluarkan sumpah serapah nya di sela pemberontakkan batinnya pada guru nya itu. Tapi apa daya? Senja sudah dipercayai Bu Lupi, tinggal lihat hasil akhirnya saja.
" oke, saya pamit " Senja menyalimi tangan guru nya itu lalu langdung keluar dari ruang BK dengan wajah kusut yang tak enak di pandang mata.
Bagajmana caranya agar sikap Langit bisa berubah? Sedangkan Senja saja sedang ada masalah dengan Langit. Tugas dari guru nya ini rumit, lebih rumit dari matematika. Cepat atau lambat, Senja harus berbaikan dengan cowo menyebalkan itu. Tapi apa mau Langit berbaikan dengannya? Demi Bu Lupi lah Senja hatus bisa membuat Langit berbaikan dengannya.
" di apain Bu Lupi? " Suara berat Langit membuyarkan lamunan Senja. Baru saja di pikirin udah muncul.
" bingung aku ki Lang, jelasinnya susah " ucap Senja mengucap wajah nya frustasi.
" cerita wae karo aku " ucap Langit. Senja dan Langit pun duduk bersebelahan di kursi dekat BK.
" kita baikan ya? " ucap Senja yang malah mirip pertanyaan, bukan pernyataan. Langit menghela nafas berat lalu menganggukan kepala.
" matur suwun " Senja tersenyum
" Bu Lupi nyuruh aku ubah sikap mu iku lho " jelas Senja. Singkat tapi jelas. Langit ingin bertanya penjelasan nya, tapi bel istirahat mengacaukan semuanya. Senja justru meninggalkan Langit yang masih duduk, diam berusaha mencerna kata demi kata yang Senja ucapkan. Mungkin Langit sedang kurang cairan tubuh, jadi berfikir nya butuh waktu lama.-----
I'm backkk
mohon dimaapin yeu karna sempet berenti nulis cerita berbulan-bulan
-----

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionSiapa yang tak menyukai senja? Sepertinya tak ada. Senja yang indah, elok, dan menenangkan itu sangat digemari banyak kalangan masyarakat. Mulai kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan yang lansia.Disini, bukan hanya menceritakan tentang senja yaitu mat...