Chapter 5b

224 26 6
                                    



Dara meletakkan ponselnya kembali di sakunya sambil terkikik. Dia hampir melupakan dirinya sendiri ketika tadi Donghae menelepon dan Dara hampir saja mengumpati Donghae tapi kemudian untung saja dia ingat rencananya jadi Dara berusaha agar dirinya tenang. Untungnya, Dara merasa sedikit lebih baik setelah mendapati kalau Donghae pasti terlihat seperti idiot yang menungguinya di depan rumah selama dua jam. Pria itu pantas mendapatkannya.

"Dara! Mana skripnya?!!" teriak Mr. Krraz. Dara memutar matanya. Saat-saat menyenangkannya langsung surut ketika ia mengambil setumpuk kertas di mesin fotokopi. Si bodoh itu memulai hari dengan menyuruh Dara ke sana ke mari. Sesegera setelah Dara melangkahkan kakinya di lantai produksi, Mr. Kraz langsung memuntahkan semua perintahnya dengan penuh dendam seakan hanya Dara satu-satunya trainee yang ada di sana. Mereka sudah menyelesaikan segmen yang paling pagi dan sekarang sedang rekaman untuk show lain yang akan ditayangkan besok dan Dara sedang ditugaskan untuk memfotokopi skripnya dan mengklip setiap bagian untuk setiap pembawa acara, pengarah produksi, PD, dan sayangnya juga Mr. Kraz. 

Ngomong-ngomong kenapa sih dia ada di sini? Dara sudah mempertimbangkan untuk memberikannya kopi lagi dengan dua botol obat pencahar tapi ia ragu Mr. Kraz akan menerima minuman apapun yang Dara tawarkan. Mr. Kraz mencurigai Dara sebagai dalang dari diarenya dan satu-satunya alasan mengapa Mr. Kraz belum menuduh Dara adalah karena dia tidak mempunyai bukti untuk mendukung kecurigaannya. 

Dara sedang mengurutkan kertas-kertas itu, membaginya menjadi 5 ketika Mr. Kraz meneriakkan namanya lagi. 

"Aku datang!" teriak Dara balik kemudian mengguman. "Berengsek." Dara mengambil kertas-kertas itu dan membawanya ke dalam ruangan untuk membagikan skrip yang telah diklip itu kepada pengarah produksi, PD, pembawa acara, dan Mr. Kraz yang sedang memelototinya dengan ganas.

"Apa yang membuatmu sangat lama??!" bentaknya.

"Cobalah memfotokopi 200 kertas dan membaginya perbagian, aku akan memberi Anda hadiah kalau bisa menyelesaikannya kurang dari satu menit," ujar Dara kemudian menggigit bibirnya sendiri menyadari kata-kata sarkasme yang baru saja dilontarkannya. Dia hanya terlalu jengkel sampai tak bisa menghentikan lidahnya. Sebelum Mr. Kraz bisa memulai omelannya lagi, Dara tersenyum dengan sangat manis. Paling tidak dia harap senyumnya itu cukup manis. "Bercanda. Sejujurnya, aku adalah orang yang agak lambat! Maksudku... mengkopi adalah tugas yang sangat mudah tapi..." Dara menggelengkan kepalanya dengan menyedihkan. "Aku hanya sangat bodoh untuk memahami bagaimana kerja mesin fotokopi."

Mr. Kraz membuka mulutnya tapi Bo menyelamatkan Dara dari emosinya siapa tahu dia akan kehilangan kendali. Bo memanggil Mr. Kraz untuk membicarakan bagian yang akan dikerjakannya dan Dara langsung pergi, mengambil kesempatan saat Mr. Kraz teralihkan. Tak diragukan lagi Mr. Kraz pasti akan melanjutkan ini lagi tapi Dara harap dia bisa cukup mengambil banyak oksigen untuk bisa tetap tenang. 

Dara kemudian mengambil ponselnya untuk bertanya pada Suzy di manakan perempuan itu berada agar mereka bisa makan makanan ringan atau apa saja. 

Ada dua pesan singkat dari Donghae. Dara membuka yang pertama.

Maafkan aku, aku tidak membentakmu tapi jika menurutmu seperti itu, aku sangat menyesal.

"Ugh, dasar pengecut," ujar Dara sambil memberengut lalu dia membuka pesan satunya.

Biarkan aku menggantinya. Bisakah kita makan siang bersama? Aku bisa menjemputmu. Tolong jangan abaikan aku.

Dara duduk di kursi terdekat sambil mengusap-usap dagunya, memikirkan sesuatu. Dia menekan tombol balas dan mengirimkan jawaban.

All Bets Are Off (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang