Chapter 8c

114 22 0
                                    

GENGS VOTE DAHULU SEBELUM BACA OKE??? Agar supaya aku update cepat hehe
Baiklah selamat membacaaaaaa







Dara tiba di CSW dan langsung menuju ke mejanya, merasa awan gelap di atas kepalanya sudah bergemuruh seperti guntur. Kalau Mr. Kraz memperparah moodnya, Dara bisa saja menyambarkan petir dari awan gelap di atas kepalanya. Mei menatap Dara namun tidak menanyakan apapun begitu Dara menyalakan komputer dan mengubur diri dengan keyboardnya, bertingkah sibuk dengan kerjaannya.

Mr. Kraz kemudian masuk ke dalam ruangan sambil bertepuk tangan dan menyuruh mereka semua untuk pergi ke lantai produksi. Dara ditugaskan di prompter sedangkan trainee lain mengetik skrip show dengan gila. Suzy melirik Dara dan tahu ada sesuatu yang salah. Dia sudah akan membuka mulut tapi Dara menggeleng, tidak ingin menjawab pertanyaan apapun. Tidak saat dia sedang berada dalam mood yang terlampau buruk. Suzy hanya bisa menghela napas sambil melihat Dara yang sedang menyiapkan prompter.

Setelah pengarah produksi mengumumkan istirahat, Dara langsung berbalik dan melihat Mr. Kraz sedang bicara dengan Jaejoong, mungkin menjelaskan acara apalah itu yang sedang mereka rekam. Jaejoong menangkap tatapan Dara dan tersenyum, bahkan melambaik padanya tapi Dara hanya menatapnya dengan suram sebelum keluar dari lantai produksi.

Sudah pasti Mr. Kraz memelototi Dara balik karena telah berlaku sombong pada klien terbesar CSW. Dara hanya sedang tidak bisa berpura-pura menjadi karyawan sopan yang membungkukkan badan pada bosnya hanya untuk menyenangkan ego mereka. Dan selain itu, Daralah yang sedang dipermainkan di sini. Dara tentu berhak untuk marah.

Beberapa menit kemudian, Dara mendengar Mr. Kraz meneriakkan namanya. Dengan lesu, ia menghampiri Mr. Kraz yang masih berdiri bersampingan dengan Jaejoong.

"Belikan kopi untuk kami," ujar Mr. Kraz sambil tersenyum tidak menyenangkan pada Dara sembari mengeluarkan dompet dan memberikan uang pada Dara. Mr. Kraz kembali menghadap Jaejoong dan merubah senyuman tidak menyenangkannya menjadi senyuman palsu. "Kopi apa yang Anda inginkan, Mr. Jaejoong?"

Jaejoong menatap wajah Dara yang tidak tersenyum sama sekali. "Tidak. Aku tidak usah," ujarnya dengan suara pelan.

"Kalau begitu Dara, tolong belikan latte untukku," kata Mr. Kraz. Dibawah situasi yang normal, Dara akan melongo mendapati permintaan sopan dari Mr. Kraz, tapi kali ini ia hanya mengambil uang yang diberikan padanya dan keluar dari sana.

Kopi ia dapatkan beberapa saat kemudian. Dara melangkah keluar dari lift dan melihat Jaejoong berjalan di lorong dengan kedua tangan dimasukkan ke saku. Pria itu berhenti saat melihat Dara.

"Hey," sapa Jaejoong.

Dara harus berjuang menahan keinginannya untuk mengumpat. Jaejoong menutupi jalan ke lantai produksi yang mana berarti Dara harus berjalan melewatinya sedangkan bercakap-cakap dengan pria itu tidaklah termasuk dalam agendanya hari ini. Persetan dengan Jaejoong dan sepupunya! Dara sudah tidak peduli dengan taruhan itu dan ia juga tidak peduli pada mereka berdua!

Senyum Jaejoong langsung luntur begitu Dara mendekat. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya khawatir.

"Ya," jawab Dara kecut, tanpa berhenti, lalu melewati pria itu.

Sudah hampir pukul tiga sore saat syuting selesai dan semua orang langsung mengeluh karena telah melewatkan makan siang. Dara keluar dari lantai produksi begitu melihat Suzy mulai berjalan ke arahnya. Mungkin saat mereka berada di apartemen Dara akan mengeluarkan semua umpatan dengan suara lantangnya. Mungkin juga ia akan menendang meja dan kursi.

Dara masuk ke dalam lift, berencana pergi ke minimarket untuk membeli ramen ketika Jaejoong tiba-tiba muncul dan menaiki lift yang sama dengan Dara. Dara mengetatkan rahangnya dan menghela napas berat.

All Bets Are Off (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang