Chapter 11

191 18 4
                                    


Donghae mendapatkan apa yang diinginkannya. Selainkan menyelamatkan muka dan harga dirinya, dia juga mendapatkan mobil Phantom milik Kibum yang dengan selamat terparkir di garasi unitnya. Lalu ribuan dolar juga masuk ke rekeningnya. Kecurigaan apapun dari teman-temannya mengenai kemenangannya ia tinggalkan begitu saja tanpa terjawab karena mereka juga tidak begitu bisa mempertanyakannya pada Dara kalau perempuan itu benar-benar tidak mengetahui sama sekali mengenai taruhan itu atau bagaimana. Mereka pun akhirnya tak punya pilihan selain mengakui kemenangan Donghae. Hari yang sangat baik.

Tapi awal dari minggu yang sangat buruk. Sebagai balas dendam, Dara menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyuruh-nyuruh Donghae ke sana ke mari seperti pelayannya.

Jemput aku jam 6 pagi. Aku ada kerjaan pagi.

Bawakan aku kopi. Aku akan membayarmu setelah perjanjian kita berakhir.

Jemput aku di sini, busnya terlalu padat.

Sudah jam 7 dan aku sangat lelah. Aku ingin tidur.

Jam berapa kau akan mengantarku pulang? Aku tidak punya uang untuk naik taksi.

Aku lapar, bisa kau bawakan aku ramen? Aku tidak bisa turun dan membelinya di 7/11

Itu sudah termasuk dalam list pekerjaan yang kuberikan padamu, kalau kau belum membacanya. Tugas nomor 3.

Itu tugas nomor 8

Itu tugas nomor 13

Jemput aku di sini, jemput aku di sana, antar aku kemari, antar aku ke sana, belikan aku ini, belikan aku itu. Jika Donghae menyucapkan satu komplain, Dara akan langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Siwon atau mengancamnya untuk mengunggah perjanjian mereka dan taruhan yang Donghae lakukan dengan teman-temannya di internet yang akhirnya berakhir dengan Donghae yang mau tidak mau melakukan apapun yang Dara perintahkan pada waktu itu.

Kalau Dara mengatakan lagi tugas nomor berapapun itu yang diperintahkannya, Donghae akan membakar kertas sialan itu! Dia hanya perlu mengingatkan dirinya sendiri untuk menahan penderitaan ini karena ini semua akan menguntungkannya nanti. Di akhir. Donghae hanya perlu meyakinkan dirinya kalau semuanya akan segera berakhir. Dia harus memikirkan semua ini sebagai usahanya untuk mendapatkan perempuan yang selama ini diimpikannya. Kalau dirinya bisa tahan dengan Dara, dia akan bisa melewati semua hal.

Tapi ini benar-benar mengetes kesabaran Donghae. Dia bahkan tidak diperbolehkan terlambat ketika menjemput Dara di pagi hari untuk mengantarnya ke CSW. Dengan itu, Donghae harus bangun sangat pagi bahkan jika dia malam sebelumnya lembur di kantor. Kalau Donghae akan terlambat mengantar Dara pulang ke rumah, dia harus punya alasan yang masuk akal (dengan standar Dara). Jika tiba-tiba ada rapat sehingga Donghae tidak bisa melakukan perintah gila Dara, maka dia harus mengambil fotonya saat sedang rapat, kemudian mengirimkannya pada Dara. Sehingga perempuan itu tahu Donghae sedang tidak membohonginya.

Donghae tak percaya dirinya harus sembunyi-sembunyi mengambil foto ketika staffnya sedang memberikannya presentasi. Jika siapapun dari staffnya tahu, mereka akan kehilangan respek pada Donghae! Langit bahkan tahu bahwa Donghae mulai kehilangan respek terhadap dirinya sendiri, Dia membungkukkan diri dengan sangat rendah sampai menjadi pelayan perempuan gila itu. Tidak menghiraukan fakta bahwa Donghaelah yang menawarkan perjanjian itu. Donghae sudah tahu kalau Dara pasti akan memanfaatkan kesempatan itu tapi Donghae tidak pernah membayangkan kalau semuanya akan separah ini!

Apa yang harus Donghae lakukan untuk menyingkirkan Dara! Kalau saja bukan karena untuk menepati perkataannya dalam menjalani pernjanjian ini, dan ancaman terus menerus dari Dara, Donghae sudah pasti akan meninggalkan semuanya untuk mengejar alasan utamanya saat ia membuat taruhan dengan teman-temannya. Yoona bahkan tidak lagi mau berbicara dengannya bahkan setelah Donghae mengirimkan puluhan pesan dan panggilan untuknya. Apakah Yoona benar-benar sangat marah karena dirinya menelantarkan seorang wanita hamil? Yang mana bahkan tidak benar-benar hamil? Kalau sampai hal itu sampai muncul di tabloid, Donghae harus membuat banyak penjelasan kepada neneknya. Terima kasih Tuhan orang-orang di restoran itu terlalu elegan untuk memanfaatkan Donghae sebagai makanan publik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All Bets Are Off (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang