5. Putus dari Ivan

146 47 8
                                    



Dia Ivan. Siswa XI IPS 1, yang wali kelasnya adalah Bu Ambar. Laki-laki yang baru aku kenal saat bertemu secara tidak sengaja di perpustakaan, kalau tidak salah aku sedang mengembalikan buku paket semester pertama saat itu.

Dia tidak tampan, hitam, tapi tidak manis-manis amat, bahkan bisa dikatakan tidak manis, mungkin biasa saja. Aku tidak ingat betul, aku bertemu dengannya, lalu dekat dengannya via twitter, lalu putus dengannya via twitter. Entahlah, semuanya terjadi dan mengalir begitu saja lewat twitter. Memberi kabarpun via twitter, bukan tidak ada pulsa, tapi katanya biar irit. Entahlah, irit dan pelit memang beda tipis.

Tidak ada kenangan apapun, kita berdua tidak pernah pergi bersama. tidak pernah mengobrol langsung. Hanya sering bertemu tatapan mata, menyapapun tidak. Konyol, hal seperti ini bisa dibilang sebuah hubungan?

Dua minggu, sangat singkat bagiku. Ah, tapi tidak masalah. Mungkin karena yang aku rasakan saat itu adalah bukan benar-benar jatuh cinta, melainkan nafsu, penasaran, jadian, gitu-gitu saja, jenuh, lalu putus. Ini adalah kebingungan dalam pikiran yang umum. Ketika kita merasakannya, kadang kita pikir itu adalah cinta.

Putus darinya aku tidak merasa sedih atau apapun. Mungkin yang aku butuhkan adalah posisi di mana aku tidak ingin dimiliki atau memiliki seseorang. Sendiri saja, jangan berdua, apalagi bertiga, karena kata Pak Endin guru agamaku, yang ketiga itu setan.

Aku cukup mendapatkan pelajaran darinya. Entah apa pelajaran itu, yang jelas bukan pelajaran Matematika atau Sejarah Indonesia, atau semua yang berkaitan dengan pelajaran.

Aku menyadari betapa pentingnya sebuah perasaan yang mungkin saja tidak banyak orang yang bisa merasakannya. Aku cukup kagum pada mereka yang mampu bertahan pada satu pilihan.

Itulah Ivan, sedikit dari perjalananku yang terasa sanga singkat. Terimakasih Ivan, kamu sempat mau-maunya menjadi sebuah cerita dimasa remajaku. Hingga aku tersadar bahwa aku telah melupakan Darwin.

Darwin, di mana? Mari bertemu, aku rindu.

◙◙◙

Gimana? Kasih kritik, komentar, dan juga vote ya? Jangan jadi silent readers. Salam sayangggggg ya, mwhhhh  

Hanya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang