Segelas Jus Alpukat - 3 (last)

67 16 2
                                    


Aku tak tahu harus bagaimana. Bayangkanlah seseorang yang kau benci pergi dan tidak akan mengganggumu lagi. Mungkin aku akan bahagia, tetapi kasus ini berbeda.

Perlahan aku memainkan gelas plastik berisi teh hangat di hadapanku. Aku sama sekali tidak berselera makan. Hidungku memerah dan di ujung mataku masih ada sisa air mata. Aku sangat tidak menyangka akhirnya akan begini. Ayah sudah menghubungi saudaranya untuk pulang. Sementara ibu sibuk mengurus hal lain yang tidak kumengerti. Yang pasti sekarang aku duduk terkulai di bangku kantin rumah sakit bersama roti dan teh hangat. Kugerakkan mata dan melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri. Mataku memicing melihat jarum pendek yang berada di antara angka 12 dan angka 1. Ternyata sudah selama itu.

Perlahan tanganku merogoh saku jaket dan mengeluarkan kertas yang sudah aku remas-remas. Mataku menelusuri tulisan rapi itu sambil menahan tangis yang hendak pecah kembali.

Renata..
Nenek tahu bahwa Renata tidak pernah menyukai nenek. Nenek tahu bahwa sikap nenek sangat buruk dalam memperlakukan keluarga nenek. Terutama menantu dan cucu nenek. Ren tahu? Kakek pernah berkata pada nenek bahwa ibumu adalah anak orang yang sudah keluarga kita ambil. Jadi kita harus 'merawat' ibumu sebaik-baiknya. Namun jujur saja, nenek selalu canggung bersama ibumu. Ya, Ren pasti tahu bahwa nenek tidak merestui pernikahan orangtuamu. Kenapa? Karena nenek hanya belum siap kehilangan ayahmu. Kamu pasti tahu paman dan bibimu yang sudah menikah pergi meninggalkan nenek. Mungkin ini terdengar tidak pantas, tapi nenek sangat takut. Dan secara langsung nenek menganggap ibumulah penyebab semua ini..

Ren, dengan kepergian kakekmu, nenek ingin mencoba menyayangi ibumu. Namun Ren, ditengah kesedihan seperti itu, nenek malah semakin kejam. Iya nenek tahu, tidak benar untuk membela diri seperti ini. Tentu terdengar tidak pantas. Tapi tolong ren, maafkan nenek..

Nenek ingin mencoba meminta maaf dengan cara menjalin hubungan lagi. Ya, nenek mendekati Rakhan.. Nenek ingin memperbaiki kesalahan dengan menyayangi Rakhan juga kamu Ren.. Tetapi hanya Rakhan yang mau memberikan tangan terbuka. Tapi tidak masalah Ren.. Nenek selalu menyayangimu.. Nenek tahu kamu anak perempuan yang sangat menyayangi ibumu.. Jadi itu semua tidak apa-apa.. Bagaimanapun juga ini salah nenek..

Ren, nenek ingin berterima kasih.. Kamu yang datang pada nenek dan mengurus nenek.. Nenek senang mendapati seseorang ada untuk nenek dan menemani nenek.. Saat semua sibuk dengan kegiatannya, kamulah yang merawat nenek.. Karena itu terima kasih..

Perlahan air mataku kembali mengalir. Betapa jahatnya diriku yang mengabaikan niat baik seseorang. Betapa kejamnya diriku yang terus berpikiran buruk pada nenek. Dan betapa rendahannya aku yang tidak mau membuka mata dan mencoba melangkah ke depan sembari melupakan yang sudah ada di belakang. Jemariku menelusuri tulisan nenek yang rapi dan lanjut membaca.

Terakhir nenek ingin minta maaf.. Semua kesalahan nenek mungkin tidak bisa dimaafkan, tetapi setidaknya permohonan ini sampai.. Ren, nenek tau kau menyukai alpukat, jadi rawat kebun itu dengan baik. Ren, kamu anak yang cerdas dan hebat. Semuanya nenek serahkan padamu. Nenek sudah mempersiapkan semuanya hingga kamu kuliah, jadi tenang saja. Ren, sekali lagi terima kasih.. Karena kamu sudah ada untuk nenek walau kamu selalu cemberut. Padahal Ren sangat cantik kalau tersenyum. Jadi teruslah tersenyum. Maafkan nenek, nenek selalu menyayangimu..

Aku menyeka air mata yang sudah menjadi sungai di pipiku. Perlahan aku tersenyum getir dan memandangi denah kebun yang dijepit bersama surat. Aku bisa membaca semua rencana nenek untuk membangun irigasi di sawah. Lalu rencana memperluas kebun alpukat dan lain sebagainya. Yang membuat hatiku menghangat sekaligus tertusuk adalah pesan nenek di sana.

Ren, gunakan semua sebaik-baiknya. Ini semua asetmu untuk sukses. Karena hanya ini yang bisa nenek lakukan. Ya, nenek sudah mempersiapkan danamu untuk bersekolah. Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya. Nenek akan sangat bangga bisa melihat cucu nenek tersenyum bahagia di puncak kesuksesan. Walau nenek tidak lagi ada disana untuk ikut tersenyum bersama Ren, nenek selalu mendoakan yang terbaik..

Segelas Jus Alpukat
-Selesai-

=====

Yaaa satu cerita pun tamat~ tunggu yang lain ya! Jangan lupa kritik dan saran! Terima kasih

-Altair

Me and Mine (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang