"Kamu beneran mau tau aslinya kayak gimana?" tanya Shani."Iya."
Flashback
"Eh yaampun Gre. Udah teler aja dia. Eeeeee, ci Shani" panggil feni takut takut.
"Apa?" jawab Shani.
"Bisa anterin Gracia pulang dulu gak? Soalnya nanti aku pulangnya sama okta dan gak searah. Kan rumah kita searah sama apartnya Gracia."
"Hhh. Yaudah deh. Nanti kirim alamatnya ya" pasrah Shani. .
Saat di dalam mobilpun Gracia tidak berhenti meracau.
"Eeeeh dasar hamids brengsek. Buaya. Gak pernah ngaku kalo selingkuh"
Shani biarkan saja.
"Udah untung gue terima elo ya mids.. Eeehh malah main belakang sama indah. Inget ya, gue bakal santet lo nanti. Gue tusuk tusuk lo cus cus cus hahahaha."
Aduuh dasar orang mabuk ya.. Nyusahin aja.
Saat sampai di apartemen Gracia pun. Tak pernah berhenti meracau.
"Woy lu mau bawa gue kemana? Mau perkosa gue lu ya? Lepasin gak? "
Shani pun terpaksa menggendong Gracia. Dan saat sampai di depan pintu apartnya Gre. Shani pun memencetkan (?) tangan Gracia ke scanner.
Shani membaringkan Gre di ranjangnya. Tapi saat Shani hendak menarik dirinya. Gracia menahan tengkuknya.
"Eh kamu siapa? Bidadari ya? Apa aku udah mati? Aku matinya gimana? Gak bunuh diri gara gara patah hati kan? Eeehh kok diem aja sih" racau Gracia. Lah tadi aja ngatain Shani mau perkosa dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I (Can't) REFUSE
ФанфикKamu yang aku butuhin, bukan dia -Shani- Kamu player, kamu juga suka bohong. Ah, tapi juga sayang -Gracia-