Ku buka jendela dengan menatap langit penuh jingga dan tibanya malam datang menggantikan sore hari.
Entah apa yang aku pikirkan, aku hanyut dalam kedamaian senja yang indah berwarna jingga.
Hingga malam datang menghampiri dengan cahaya bulan dan bintang.Keesokan harinya, seperti biasa selesai sholat subuh aku segera bersiap untuk mandi dan bersiap ke sekolah.
Kali ini aku tiba duluan di meja makan dengan pakaian batik sekolah.
"Nja tumben kamu udah di meja makan duluan" cetus kak Anugerah melirik kepada ku.
"nggak papa kan? " balas aku dengan nada tegas dan senyum kecil menggeledek.
"Iya nggak papa si" balas kak Anugerah.
Setelah aku makan pagi alias breakfast, aku segera pergi ke sekolah seperti biasa bareng kak Anugerah.
Sesampainya disekolah melewati koridor kelas yang tidak ramai tetapi ada seberapa anak yang sudah datang."Nja lo udah tugas matematika?" tanya Bima.
"Udah, emang kenapa?" balas aku sambil mengeluarkan buku absen.
"Ya mau minjam lah Nja, mau nyontek " cetus Sherina datang menghampiri aku.
"Apaan si lo Sher, tapi emang si Nja" sahut Bima dengan cengirnya.
"Haha ok " balas ku dengan tertawa menjulurkan buku Mm ke arah Bima.
Dengan secepatnya Bima mencatat pr Mm itu sehingga tidak butuh waktu lama.
Jam pertama dan ketiga guru nggak masuk dikarenakan ada rapat penting.
Kelas biasanya mengerjakan tugas tetapi hari sibuk sendiri, ada yang main hp, dengar musik, ngobrol dan gosip."Sher temanni aku ke toilet yuk" sahut ku kepada Sherina.
"Ok" balas Sherina.
Ditengah perjalanan aku dan Sherina berjalan dengan perlahan menikmati angin.
Tak sengaja aku bertemu dengan Kak Briliant yang sedang ngobrol bersama temannya.
Dengan tatapannya yang seakan berkata sesuatu kepada ku, dan aku melewatinya.Setelah selesai dari toilet, kami segera menuju kelas.
Karena hari ini kami berdua membawa bekal, kami tidak jajan ke kantin."Sher kamu bekal apa? "tanya ku penasaran.
"Gue bawak nasgor, lo bawak ap Nja?" tanya Sherina balik.
"Aku bawak bento" jawab ku dengan membuka bekal.
"Kening lo belum sembuh ya Nja? " tanya Sherina.
"Belum Sher, tapi nggak terlalu memar seperti kemaren" jawab ku dengan memegang luka ku.
***
Setelah makan aku dan Sherina segera membereskan bekal makanan kami.
Seketika minum yang kami bawak saat itu sudah habis, aku dan Sherina segera pergi kekantin."Gue haus banget Nja, beneran de" cetus Sherina kepada ku.
"Iya aku juga Sher, satu gelas aqua aja nggak cukup" sambung ku.
Ketika sampai dikantin, aku dan Sherina segera membeli dua botol air mineral.
"Ini mbak " sahut ku sambil menjulurkan uangnya.
Setelah selesai membayar nya aku dan Sherina segera keluar dari kantin.
Ketika dipintu kantin, seseorang lelaki yang menatap ku dengan tajam alias kak Briliant berjalan ke arah ku.