06

150 8 0
                                    


Dipagi hari ditengah sinar matahari menyinari pagi ini.
Hari ini aku berangkat sekolah bersama kak Liant sesuai dengan janjinya.

Sesampainya di parkiran sekolah, rasa canggung yang ada diantara aku dan dirinya.
Wajar jika aku merasa canggung ketika berangkat bersama dengan pria yang baru aku kenal.

"Thankyou kak" ucap ku kepada nya dengan senyum kecil.

"Sama - sama Senja" balas dengan senyum manisnya.

Dengan langkah pelan aku menuju koridor dan ketika dikelas segera aku duduk di bangku yang super nyaman bagiku.

"Senja Dwi Anggraini " teriak Sherina kearah ku.

"Apaan si sher" sahut ku
"Nggak osah teriak juga kali" sindir ku melirik nya.

"Lo bareng kak Liant ? " cetusnya menunjuk ku.
"Kok bisa?"

"Iya bisa, dia yang jemput jadi nggak bisa nolak " balas ku dengan nada pelan.

"Owhhhhhh, awas ya lo nutupin sesuatu ke gue" ucap nya sembari duduk disamping ku.

Tiga jam pelajaran Mm sudah berlalu, waktu yang ditunggu pun tiba.
Kring Kring Kring, bel istirahat berbunyi.

Aku dan Sherina segera pergi kekantin sebelum kehabisan tempat duduk.

Sesampainya aku memesan 1 botol air mineral dan 1 roti isi coklat, sedangkan Sherina memesan 1 mangkuk bakso dan air mineral.

Kami duduk di bangku kedua mengarah taman sekolah.

"Nja " sahut Sherina menunjuk kedatangan kak Bela kearah ku.

"Eh, lo jadian sama Liant?" tanya kak Bela menatap ku.
"Lo kok diam, lo ada mulut kan? "

" Maaf ya kak, emangnya Senja ada salah ya? " balas ku dengan nada kesal yang terus ditanyakan kak Bela.

"Menurut gue Senja sama siapa kek bukan urusan kak Bela kan, lagian juga kak Bela nggak ada hubungan sama kak Liant" sambung Sherina menatap nya.

"Sekali lagi gue mau tanya Lo ada hubungan apa sama Liant " sontak kak Bela yang membuat semua tatapan kearah kami.

"Hmmm" sahut seseorang dari belakang , dan itu adalah Kak Liant.
"Lo nggak berhak tau apa hubungan gue sama Senja " balas kak Liant dengan nada keras menarik tangan ku kearah luar kantin menuju taman.

"Lo nggak papa Nja?" tanya Kak Liant.

"Nggak papa kok kak " balas ku dengan menunduk.

" Maaf ya soal Bela tadi, dia emang kayak gitu kalau ada perempuan dekat sama gue " ucap kak Liant menatap ku.

"Iya kak, hmm em emangnya kak Bela pacarnya kak Liant?" tanya ku gugup.

"Nggak kok, gue nggak pernah pacaran sama dia. Dianya aja terlalu berharap, gue nggak suka sama cewek yang terlalu fosesif" balas kak Liant tersenyum kecil kearah ku.

"Kalau Senja pernah pacaran? " tanya kak Liant.

"Hmm ngak pernah kak" balas ku dengan nada pelan.

"Kalau gue yang nembak lo, lo mau? " tanya kak Liant dengan senyum kecil nya menatap ku.

Diam dan tak bisa apa - apa ketika aku mendengar perkataan kak Liant.
Warna merah jambu yang terlihat dipipiku saat itu.

"hmm, kak aku masuk kelas dulu ya. Soalnya pelajaran pak jono" ucap ku mengalihkan pembicaraan sembari berjalan kearah koridor kelas meninggalkan kak Liant yang sedang tersenyum kecil disana.

S & LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang