Kehangatan Dipagi hari membuat ku terlelap kembali usai sholat subuh.
Pukul jam 06.45 aku terbangun dari tidur indah ku dan membuka tirai jendela membiarkan sinar mentari menyinari kamar ku dan indahnya suara burung berkicau Dipagi hari.Ku langkah kan kaki ini ke anak tangga menuju ke bawah dan membaring kan kaki ku ke sofa sembari minum secangkir cokelat hangat.
"Senja, hari ini mama, ayah sama adik pergi ke bandung jadi besok pulang " tutur mama menjelaskan.
"Iya ma, kak Anugerah lembur?" tanya ku.
"Iya lembur, itu dikulkas udah mama isi makanan" balas mama ku sembari membenahi bajunya.
"Owh iya ma, nanti jam 04.30 aku pergi ya ke karnaval " pinta ku kepada mama.
"Iya, sama siapa? Sherina" sambung mama ku melihat ku.
"Bukan, ta tapi sama Kak Liant " sahut ku dengan nada pelan.
"Owh iya iya mama tau deh, anak mama udah besar. Hati - hati ya nanti" balas mama senyum menggeledek.
Senyum dan sipu malu ku tutupi raut wajah ini.
"Ya udah mama pergi dulu" ucap mama ku sembari menutup pintu mobil.
"Dah kak Senja, nanti Riski bawakin oleh - oleh " sahut adik ku.
Dengan langkah kaki kearah dalam rumah dan bergegas mandi pagi.
Selesai mandi pagi, ku sarapan dengan nasi goreng kesukaan ku yaitu ada sosis nya, hmm yummy.Setelah usai aku segera menonton film kesukaan ku serial drama Barat apalagi kalau film harry Potter, nggak seperti cewek lainnya yang suka nonton drama korea tetapi berbeda dengan ku.
Dengan keripik lays yang berada ditangan ku, aku menikmati film hari ini sembari menunggu pukul 04.30.
Tak terasa waktu sudah hampir pukul 04.30, segera ku mengganti baju.
Dengan celana joger hitam , baju abu-abu, rambut terurai ikan dan sepatu putih."Asalamu'alaikum" ucap seseorang.
"Wa'alaikumsalam " balas ku membuka pintu dan ternyata ia kak Liant.
"Btw hari ini lo beda Nja" ucap kak Liant tersenyum kecil.
"Hmm, bed beda apanya kak? " balas ku dengan nada gugup.
"Lo lebih cantik hari ini" cetus nya menatap ku.
"hmm katanya mau pergi kan kak? Ayo langsung aja" balas ku mengahlikan pembicaraan.
"Kita pake mobil? " tutur ku heran tak biasanya.
"Iya soalnya takut hujan" ucap kak Liant membukakan pintu mobil.
5 menit diperjalanan akhirnya sampai di karnaval.
Tiba-tiba seseorang laki - laki berlari menabrak ku hingga aku terjatuh dan seketika kak Liant menangkap ku.
Deg degkan dan saling tatap diantara kami, hingga ku merasa tatapan yang mendalam dalam diri kak Liant.
"Lo nggak gapapa? " tanya kak Liant sembari membantu ku berdiri.
"Nggak gapapa kak" balas ku dengan raut wajah merah jambu.
"Gue beli tiket dulu ya, lo tunggu sini aja. Nanti lo jatuh lagi " ucap nya perhatian.
Anggukkan kecil yang hanya ku beri bertanda iya.
"Naik kora - kora yuk" ajakku menarik lengan tangannya.
"Nja lo nggak takut? " tanya Kak Liant melirik ku.
"Nggak kok kak, malahan aku suka kok" balas ku sembari mengencangkan sabuk pengaman.