.....
Embusan angin itu berhasil menerpa permukaan wajah cantik Sehun. Gadis itu kini sedang duduk-duduk di bawah pohon rindang. Sepertinya tempat tersebut akan menjadi lokasi kedua favoritnya, setelah rooftop.
Tak ada pengganggu. Dan, Sehun sangat menyukai situasi seperti ini. Gadis itu mulai menutup kedua matanya.
"Hai, Sehun-ssi."
Namun, harapannya untuk merasakan ketenangan pun harus pupus saat ada seorang pemuda dengan tidak berperasaannya datang menghampiri.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya pemuda itu, lalu ikut duduk di sebelah Sehun.
"Tanpa kujawab pun, kupikir kau sudah tahu apa yang sedang kulakukan," jawab Sehun datar.
"Hehehe," pemuda itu nyengir lebar. Merasa basa-basinya tadi gagal total. "Ng ... ngomong-ngomong, nanti malam kau sibuk tidak?" tanyanya.
"Entahlah. Memangnya kenapa?" jawab Sehun.
"Ayo kita pergi jalan-jalan," ajak pemuda itu.
Sehun mengernyit. Pergi jalan-jalan bukanlah hal yang asing baginya. Namun, pergi jalan-jalan dengan pemuda asing yang belum lama dilihat dan dikenalnya tentu saja akan menjadi pengalaman baru baginya. "Baiklah." Tak ada salahnya bagi Sehun untuk tidak menolak tawaran dari pemuda tersebut.
"Kau serius?" tanya pemuda itu tak percaya.
"Aku adalah orang yang selalu serius. Apa kau meragukan ucapanku?"
"Ng ... tentu saja tidak." Pemuda itu lalu bangkit dari duduknya. "Kalau begitu, aku akan menjemputmu sepulang dari sekolah nanti di rumahmu. Bagaimana?"
"Oke. Tidak masalah."
"Yes. Kalau begitu, aku mau ke kelas dulu. Annyeong, Sehunie!" serunya sembari berlari pergi. Tak lupa pula menyeringai, sebab rencananya sepertinya akan berjalan lancar.
"Memangnya dia tahu alamat rumahku?" tanya Sehun dengan kening berkerut. "Ah, terserah."
Tak jauh dari tempat Sehun berada, ada Chanyeol yang sengaja mendengar obrolan Sehun dengan pemuda tadi. "Aku tidak akan membiarkan Sehun pergi dengan pria seperti Kim Seok Jin itu," gumamnya, lalu melangkah menghampiri Sehun. "Sehun-ssi!" panggilnya begitu tiba di hadapan Sehun. Dia lalu mendudukkan diri di sebelah gadis itu.
"Wae?" sahut Sehun malas.
"Apa kau nanti malam ada waktu?" tanya Chanyeol.
"Mianhae. Aku sudah ada janji dengan seseorang," jawab Sehun.
"Tidak! Aku tidak rela jika kau pergi dengan pria seperti Kim Seok Jin itu."
Sehun langsung menatap Chanyeol dengan kening yang berkerut. "Dari mana kau tahu itu? Apa kau tadi menguping pembicaraanku dengannya?" selidiknya curiga.
"Iya. Aku memang menguping pembicaraanmu dengannya. Dan, aku sangat tidak rela jika kau pergi dengan pria itu, Sehun-ah ... kau jangan pergi, ya? Aku mohon ...."
"Kau tak punya hak untuk melarangku."
Chanyeol mendesah. Ya, Sehun benar. Dia memang tidak memiliki hak untuk mengatur hidup Sehun. Dia bukan siapa-siapanya Sehun. Dia hanyalah seorang pemuda yang berharap dirinya ada di hati Sehun. "Ya, kau benar. Aku tidak mempunyai hak untuk itu." Chanyeol menghela napas. "Tapi, tak seharusnya kau menerima ajakan dari seseorang yang baru saja kau kenal, Sehun-ssi."
"Aku tidak peduli. Oh, ya, awas saja kalau kau sampai mengawasiku nanti malam. Aku akan sangat membencimu kalau kau sampai melakukan itu," ancam Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD (ChanHun Ver.)
FanfictionWarning! GS Status : COMPLETED! Sehun paling tidak suka jika sudah dibanding-bandingkan dengan Tao, saudara tirinya. Baginya, Tao adalah Tao, dan dirinya adalah dirinya. Mereka beda, tentu saja. Bad girl, mungkin sudah sangat melekat dalam dirinya...