👉 Chapter 24

1K 95 6
                                    

......Happy Reading.....

.

.

.

Sejak kejadian semalam hingga pagi ini, Sehun sama sekali belum melihat batang hidung Tao muncul di hadapannya. Ya, saudara tirinya itu belum pulang ke rumah sejak semalam.

Tuan Oh dan istrinya kini tengah sibuk mencari Tao, sementara Sehun tak ambil pusing dengan masalah itu. Gadis itu terlihat tengah bergegas menuju ruang makan. Mengambil selembar roti tawar, dan membawanya keluar rumah.

Namun, langkah kaki Sehun langsung terhenti saat baru sampai di pintu gerbang. Di depannya, kini berdiri sesosok pemuda jangkung yang sangat ia kenali. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Sehun dingin.

"A-aku ingin menemui Tao," jawab pemuda itu.

"Dia tidak ada di rumah." Tidak ingin berlama-lama bicara dengan pemuda tersebut, Sehun pun segera melangkah pergi. Namun, langkah kakinya harus terhenti lagi saat sebuah tangan berhasil menahan lengannya. "Yak, Wu Yifan! Kau tahu, aku bisa telat ke sekolah jika kau seperti ini," ucap Sehun marah.

Pemuda yang ternyata adalah Wu Yifan itu pun melepas cekalan tangannya. "Maaf. Aku kira kau berbohong mengenai Tao," sesalnya.

"Aku selalu serius."

"Baiklah. Kalau begitu, hubungi aku jika kau melihat Tao," pesan Yifan.

"Aku tidak punya nomor ponselmu," kata Sehun ketus, lalu segera berjalan menjauh dari Yifan. Mengabaikan pemuda jangkung yang sepertinya masih ingin berbicara dengannya itu.

.....

Sehun sangat berharap, di pagi yang cerah ini bibirnya dapat tersenyum lepas, seperti tidak ada beban sama sekali. Namun, hal seperti itu mustahil terjadi sekarang. Mood-nya tiba-tiba saja berubah buruk saat melihat kehadiran Yifan tadi. Apalagi jika membahas tentang Tao.

Sehun tidak tahu ada urusan apa Yifan mencari Tao. Dia juga tidak ingin tahu. Apa mungkin setelah perasaan Yifan dia tolak, pemuda itu langsung mencoba menyukai Tao kembali? Sepertinya mungkin. Ah, Sehun tidak peduli itu.

"Selamat pagi, Sehunie," sapa Chanyeol begitu melihat Sehun berjalan memasuki kelas.

Sehun tak membalas sapaan Chanyeol. Gadis itu malah terus berjalan menuju bangkunya dan menghempaskan tubuhnya di sana.

"Kau kenapa, hah? Kenapa wajahmu terlihat muram? Apa ... ada sesuatu yang terjadi?" tanya Chanyeol cemas.

Sehun menggeleng. "Tidak ada," jawabnya. Dia lalu melihat bangku Kyungsoo yang ternyata masih kosong. "Di mana Kyungsoo?"

"Ah, dia belum berangkat," Chanyeol menjawab. "Kenapa? Apa Kyungsoo penyebab kau jadi seperti ini?"

"Tidak. Aku ada perlu sedikit dengan dia. Ada hal yang harus aku bicarakan dengannya."

Chanyeol mengangguk paham. "Oh, ya. Nanti malam akan ada pertunjukan kembang api di Sungai Han. Ayo kita melihatnya bersama."

"Um ...," Sehun tampak menimbang-nimbang, "baiklah. Aku mau," putusnya akhirnya, tanpa berpikir lama-lama.

Chanyeol tersenyum puas. Tak habis pikir bahwa akan semudah ini mengajak Sehun pergi bersamanya. Padahal, hanya melihat pertunjukan kembang api saja, bukan ke restoran berbintang atau ke tempat romantis. "Aku akan menjemputmu nanti malam."

Sehun mengangguk mengiakan.

.....

"Jadi, selama ini kau sudah tahu kalau Tao-lah yang berbuat jahat padaku?"

BAD (ChanHun Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang