.....
"Apa kau tadi melihat Kim Seok Jin? Katanya dia kemarin habis kecelakaan."
"Ya, aku tadi melihatnya. Wajahnya dipenuhi perban."
Dengusan keluar dari mulut seorang Oh Sehun saat mendengar obrolan yang berasal dari dua orang gadis yang sedang berjalan di depannya itu. Kecelakaan? Oh, ayolah ... itu adalah sebuah karya seni yang diciptakan oleh tangan kekar milik Kai, bukan karena kecelakaan.
Sehun lalu memasuki ruang kelasnya. Sudah ada beberapa siswa yang hadir di dalam sana. Ada juga Kyungsoo yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya.
Sehun menjatuhkan diri di bangkunya. Akhir pekan sudah berakhir. Kini saatnya untuk menunggu bel masuk berbunyi. Gadis itu menatap bangku di sebelahnya. Kosong. Itu bangku Chanyeol, dan pemuda itu masih berada di rumah sakit.
"Sehun-ssi!" panggil Kyungsoo. "Ng ... bisa kita bicara sebentar?" pintanya kepada Sehun.
Sehun mengangguk mengiyakan.
"Tapi, tidak di sini. Ikuti aku," ajak Kyungsoo.
Sehun pun mengikuti langkah Kyungsoo. Gadis bermata bulat itu membawanya ke rooftop. Tempat yang sunyi untuk sekadar berbagi rahasia.
"Ng ... anu." Kyungsoo mulai berbicara, namun dia menggantungkan kalimatnya. Raut wajahnya tampak kebingungan. Seperti sedang berada di antara dua pilihan. "B-bagaimana keadaan Chanyeol?" Bukan. Bukan kalimat itu sebenarnya yang ingin dia katakan kepada Sehun. Tentu saja dia sudah tahu keadaan Chanyeol. Semalam dia menghubungi Kai untuk menanyakannya.
"Keadaannya sudah mulai membaik," jawab Sehun. "Apa hanya itu yang ingin kau bicarakan padaku?" tanyanya memastikan. Sangat tidak mungkin Kyungsoo mengajaknya kemari jika hanya bertanya tentang keadaan Chanyeol saja.
Aku bingung, Sehun-ah. Bagaimana aku akan menjelaskannya padamu? Dia saudaramu. Tidak mungkin, kan, aku berbicara tentang keburukan saudaramu itu kepadamu? Kyungsoo membatin.
"Kyungsoo-ssi." Sehun melambai-lambaikan telapak tangannya di depan wajah Kyungsoo. Temannya tersebut tengah melamun. "Hei!"
"A-ah, mianhae."
"Kau melamun, eoh?"
"A-ah, itu ...."
"Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, sebaiknya kita segera kembali ke kelas. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi," ucap Sehun.
"Ah, baiklah. Sepertinya tidak ada, Sehun-ah. Ayo, kita kembali ke kelas."
Mereka pun melangkah pergi dari sana. Dengan Kyungsoo yang masih diliputi oleh perasaan bersalahnya, sebab gagal memberitahu Sehun sebuah hal yang terus mendekap di pikirannya itu.
Flashback on
"Bukankah aku sudah bilang padamu untuk tidak melukai Park Chanyeol?"
Kyungsoo yang sedang berjalan menuju kelasnya pun langsung terhenti saat mendengar suara samar yang berasal dari bordes tangga di atas sana. Gadis berperawakan tidak terlalu tinggi itu pun berjalan perlahan menaiki anak tangga menuju sumber suara tersebut.
Sebenarnya Kyungsoo sudah hafal itu suara siapa. Dia hanya ingin memastikan saja bahwa dia tidak salah dengar.
"A-aku tidak sengaja melakukannya, Tao-ssi. Aku betul-betul tidak sengaja."
"Bagaimana bisa Chanyeol dan Kai bisa tahu tempatnya, eoh? Bukankah sebelumnya kau bilang padaku kalau tempat itu cukup terpencil?"
"Aku juga tidak tahu bagaimana mereka bisa tahu tempat itu ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD (ChanHun Ver.)
FanficWarning! GS Status : COMPLETED! Sehun paling tidak suka jika sudah dibanding-bandingkan dengan Tao, saudara tirinya. Baginya, Tao adalah Tao, dan dirinya adalah dirinya. Mereka beda, tentu saja. Bad girl, mungkin sudah sangat melekat dalam dirinya...