Previous
Sehun menatap perkelahian itu dengan tatapan cemas, sementara Kai sibuk melepaskan ikatan tali yang mengikat kaki serta tangan Sehun. Pemuda berkulit tan itu tak begitu memperhatikan perkelahian tersebut.
"Tsk, ternyata kemampuanmu boleh juga," ujar Jin di sela-sela perkelahiannya. Wajahnya sudah tampak babak belur. Chanyeol pun demikian.
"Hh, tidak usah banyak bicara! Kau itu-"
"Chanyeol-ah! Awas!"
"Akhh ...."
Sehun menatap tak percaya apa yang baru saja dilihatnya. Sebuah belati berhasil menancap di perut seorang Park Chanyeol. Dan, pelakunya adalah Kim Seok Jin.
"C-Chanyeol-ah ...." Sehun berucap lirih. Tubuhnya tampak bergetar. Air mata pun tak terasa sudah mengalir di permukaan pipi putihnya.
Kai yang sementara melepaskan tali yang mengikat tubuh Sehun pun langsung mengakhiri kegiatannya tersebut, dan segera berjalan menghampiri Chanyeol, ah tepatnya Jin yang masih memegang belati di tangannya.
Jin menatap Chanyeol yang tengah merintih kesakitan itu dalam diam. Bohong jika dia tak merasa ketakutan. Keringat dingin mulai menampakkan diri di keningnya. Pemuda itu bahkan tak menyadari kedatangan Kai di belakangnya yang sudah bersiap untuk memberikan pelajaran fisik kepadanya.
"Kau ...."
Bugh!
Kai langsung memberikan bogeman mentah kepada Jin, yang mampu membuat sudut bibir pemuda itu berdarah. Kai menghajar Jin tanpa ampun, bahkan hingga tak mampu berkutik. Belati yang tadi ada di tangan Jin pun sudah Kai singkirkan. Meskipun kini emosinya sedang memuncak, dia tidak ingin melukai Jin seperti Jin melukai Chanyeol.
Sehun yang masih berada di posisinya tak hanya tinggal diam. Gadis itu berusaha melepaskan tali yang masih melilit dirinya dengan sekuat tenaga. Dan, setelah tali-tali itu sudah sepenuhnya lepas dari tubuhnya, Sehun langsung berlari menghampiri Chanyeol yang sudah mulai tak sadarkan diri itu.
"Chanyeol-ah! Buka matamu! Aku mohon," ucap Sehun sambil terisak. Gadis itu menepuk-nepuk pipi Chanyeol, berharap pemuda tinggi itu membuka matanya.
Kai menghentikan aktivitasnya, saat ia merasa tenaganya sudah mulai habis. Dia lalu menatap Sehun yang masih terisak. "Sehun-ah," panggilnya.
"Kai-ya ... palliwa! Kita bawa Chanyeol ke rumah sakit."
Mereka lalu membawa Chanyeol ke rumah sakit. Mengabaikan Jin yang babak belur di dalam sana.
Di dalam mobil, Sehun terus menggenggam erat tangan Chanyeol yang sedang tak sadarkan diri di pangkuannya. Berharap pemuda itu membuka kelopak matanya.
.....
Sehun terduduk di lantai rumah sakit yang dingin, sementara Kai berdiri, bersandar pada dinding tepat di hadapan Sehun sambil menundukkan kepala. Keduanya kini tengah berada di depan ruang ICU. Menunggu kabar dari dokter yang masih menangani Chanyeol di dalam sana.
Sehun menatap lantai keramik di bawahnya dalam diam. Sesekali gadis itu terlihat sesenggukkan. Dia menyesal. Seandainya dia mendengarkan perkataan Chanyeol tadi siang, pasti tidak akan ada yang terluka seperti ini. Gadis itu kemudian berdiri. Menatap Kai dengan tatapan sendu. Perlahan, dia melangkah mendekati pemuda berkulit tan itu. "Kai-ya," panggilnya lirih.
Kai mendongak. "Wae?" sahutnya lirih.
"Apa benar yang dikatakan Seok Jin, kalau kau yang menyuruhnya agar melakukan ini padaku?" tanya Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD (ChanHun Ver.)
FanfictionWarning! GS Status : COMPLETED! Sehun paling tidak suka jika sudah dibanding-bandingkan dengan Tao, saudara tirinya. Baginya, Tao adalah Tao, dan dirinya adalah dirinya. Mereka beda, tentu saja. Bad girl, mungkin sudah sangat melekat dalam dirinya...