"Cungkring itu siapa?" Tanya Pak Teguh bingung membuat Gia mengendus kasar lalu kembali duduk tegak.
"Ini loh pak yang disebelah saya, kenapa coba bapak gak pilih si Cungkring ini jadi Ketos ketimbang saya?" Tukas Gia sambil melirik Aland.
"Ya karena kamu itu memi---"
"Apa-apaan lo bilang gue cungkring?"
"Yee emang lo cungkring kan? Makanya jadi orang tuh jangan cacingan jadi cungkring kan lo?"
"Apa lo bilang? Gue cacingan? Wah dasar sedeng lo ya!"
"Apa lo mau marah?"
"Yok kita duel kelapangan!"
"Lo mau ajak gue duel apaan? Basket? Cih emang bisa lo main basket?" Ucap Gia mengejek.
Aland yang sudah tersulut emosi hanya menatap datar Gia dan dibalas Gia dengan tatapan sinisnya.
"Lo ya--"
"Hei kalian sudah! Saya tu ada disini didepan kalian. Kok malah jadi kalian yang berantem hah? Emang kalian kira saya siapa?" Lerai Pak Teguh.
"Ya bapak manusia lah emang apa lagi coba?" Jawab Gia santai.
"Kamu ya berani ngejawab saya?" Protes Pak Teguh.
Gia pun berdecak sebal.
"Lah kan saya ini emang Raisa pak serba salah. Tadi bapak nanya kan bapak itu siapa ya saya jawablah sekarang udah saya jawab bapak malah marah-marah. Dih!" Ujar Gia dan langsung berdiri keluar dari ruangan Pak Teguh."Kamu mau kemana ini belum selesai!" Teriak Pak Teguh saat Gia sudah diambang pintu.
"Mau ke toilet pak mules perut saya lihat bapak marah-marah mulu jadi pengen boker malahan!" Balas Gia setengah teriak yang sudah keluar dari ruangan Pak Teguh.
Aland yang sedari tadi hanya menyaksikan Gia dan Pak Teguh tersadar dan langsung pamit pergi.
"Pak saya pamit!"
"Iya urusin tuh Ketos kamu!" Titah Pak Teguh dan dibalas anggukan oleh Aland.
🏀🏀🏀
"Gia oper sini dong!" Teriak seorang cewek yang sedang bermain basket dilapangan bersama Gia. Dengan cepat Gia mengoper bola tersebut ke arah cewek tersebut, ya dia adalah Raxilva Paula Andalas. Biasa dipanggil dengan sebutan Xilva.
P
lung!
"Gi kantin yok! Capek gue!" Ajak Xilva setelah meletakkan bola basket dipinggir lapangan. Gia yang sedang berdiri ditengah lapangan yang tadinya memperhatikan Xilva bermain pun menganggukkan kepala.
Mereka berdua menuju ke kantin untuk mencari makan. Saat menuju kantin Gia dan Xilva yang melewati koridor kelas menjadi ricuh ketika sang Duo Onar lewat menuju ke arah kantin. Gia dan Xilva tidak memperdulikan suara-suara dari teman sekolahnya.
Sesampai dipintu kantin Gia dan Xilva mencari ketiga sahabatnya yang notabenenya sudah kelas dua belas tapi selalu saja membuat onar disekolah. Lagi lagi suara ricuh kembali terdengar ketika Gia dan Xilva memasuki area kantin.
"Mereka ini fans gue apa? Daritadi tereak aja!" Gerutu Xilva kesal.
"Maklum lah orang cantik!" Jawab Gia."Gi Xil sini!" Teriak seorang cewek yang duduk dimejak pojok kantin yang lain tak lain adalah ketiga sahabat mereka.
"Lo berdua darimana aja sih? Kasian nih princess Alya nunggu lama!" Tanya seorang cewek berambut panjang yang sedang memainkan minumannya.
"Gia mah biasa kali kak al, sehari tuh gak bisa kalo gak dipanggil Pak Teguh!" Jawab Xilva.
"Pak Teguh kangen lo?" Tanya cewek yang disebelah Alya. Alexa.
"Biasalah pak Teguh kak!" Jawab Gia sambil tertawa.
"Duduk sini dulu kali!" Ajak Anna.
Gia dan Xilva duduk diantara mereka dan memesan makanan dan minuman.
🌸🌸🌸🌸
"Hah seriusan lo Gi? Gila lo ya?" Ujar Anna yang tertawa mendengar cerita Gia saat di interogasi di ruangan Pak Teguh.
"Iya kak, sumpah deh Raisa banget kan gue! Serba salah aja!"
"Gila lo bilang ke Pak Teguh kayak gitu!" Tambah Alya. Gia hanya terkekeh dan lanjut memakan siomay yang ia pesan.
"Eh tapi bener juga sih. Gue aja yang dimarahin Papi Teguh aja tai gue udah diujung malahan!" Ucap Alexa membuat Mereka berempat tertawa kencang.
"Hahahaha... Gendeng lo kak!" Ujar Xilva sambil memegang perutnya yang mulai sakit.
"Hahaha sengaja biar Papi gak ngelanjutin ceramah!"
"Jorok lo kak!" Ucap Gia bernada jijik.
"Ye sok jijik lo Gi!" Tukas Alexa sambil menoyor kepala Gia.
Gubrak!
Gia dan keempat sahabatnya itu menoleh ke arah seorang cowok yang baru saja menggebrak meja mereka.
Hulaaa gue backk.. Ahh gmn nih part 1 nya? Semoga suka ya gays..
Jangan lupa vomment nya!😘
Babayyy....
KAMU SEDANG MEMBACA
Gianna & Giovano (Slow Update)
Подростковая литература[Tahap Revisi] Dia cantik, tinggi, putih, dan pintar. Tetapi dia cerewet , suka marah, gak pedulian, sekali ngomong aljabarnya kemana mana, bermulut pedas, prestasi dimana mana,kadang suka ketawa sendiri kayak orang gak beres, ketua tim cheerleader...