7

25 2 0
                                    

Ketika aku sadar, bahwa penyakit ini mungkin gak akan bisa sembuh dalam kurun waktu yang cepat, atau tidak sama sekali.

Geano Ravandra

🚗🚗🚗


Geanteng : Gi besok ke Singapura~~

Gia terus membaca pesan yang Ano kirimkan beberapa menit lalu. Sungguh ia sangat senang sekali, akhirnya dirinya akan bebas dari kekangan tugas sebagai Ketua Osis serta Team Cheer's nya. Padahal Team Cheer's nya juga belum mulai aktif latihan sih, pikirnya begitu. Tapi sudahlah terpenting dirinya bisa bersama dengan sang mantan. Geano.

Gia mulai mempersiapkan baju serta lainnya untuk ia bawa ke Singapura. Tiket? tenang saja. Kedua orang tua Ano juga sudah membelikan untuk Gia. Disaat dirinya tengah mempersiapkan baju dan segalanya. Sang adik datang dan mulai ngerecoki Gia.

"Kak, lo mau ke mana? mau minggat?" tanya sang adik sembari melihat kakaknya yang tengah memasukkan baju ke dalam koper.

"Enak aja mau minggat. gue mau liburan!" ujar Gia sembari menoyor kepala sang adik membuat si empu mengaduh kesakitan.

"Sialan lo!" ucap adiknya Gevano.

"Lo ngapain ke kamar gue?" tanya Gia.

"Oh itu, ada mantan lo nyariin!" ucap Gevan.

"Suruh aja langsung kesini!" titah Gia dan diangguki oleh sang adik.

"BANG ANO SAMA KAK GIGI SURUH MASUK AJA KE KAMAR!" teriak Gevan tiba-tiba membuat Gia melempar bantal ke arah Gevan.

"Lo gak sopan banget sih, turun apa susahnya!" geram Gia sembari menatap adiknya yang tengah mengangkat kedua jari nya 'V' tanda peace.

"Tuh mantan lo! Dah kak gigi!" pamit Gevan sembari menoyor kepala kakaknya dan dihadiahi umpatan oleh sang Gia.

"Brengsek lo!" umpat Gia kesal.

"Gak boleh mengumpat sayang!" peringat Ano ketika Gevan sudah pergi meninggalkan mereka berdua. Gia hanya menyengir lebar dan menyuruh Ano untuk masuk.

"Udah baca pesan aku kan?" tanya Ano dan dibalas anggukan oleh Gia.

"Udah izin?" tanya Ano kembali.

"Sama mama papa sih udah. Tapi sama pembina osis dan lainnya belum. hehe!" ucap Gia menyengir membuat Ano tersenyum.

"Jangan lupa izin, kamu kan ketos!" peringat Ano dan di angguki kembali oleh Gia.

"Iya deh kalo gak lupa!" gumam Gia pelan tetapi tetap Ano dengar.

"Ish gak boleh lupa. Mending izin sekarang deh! Tugas yang ada buat besok di kerjain terus titip deh sama xilva!" titah Ano membuat Gia mendengus sebal.

"Iya-iya kakak ano. Besok ada pr apa ya?" pikir Gia sendiri sembari mengingat-ingat.

"Kayaknya gak ada pr deh no!" ucap Gia setelah sekian lama ia berpikir.

Dahi Ano seketika mengerut mendengar jawaban dari Gia.
"Gak ada gimana?" tanya Ano bingung.

"Kamu kan tau aku jarang masuk kelas. jadi aku gak tau lah ada pr apa enggak!" ujar Gia dengan wajah polosnya membuat Ano spontan menoyor kepala Gia.

Gianna & Giovano (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang