"Selamat lulus Geano"
🔹🔹🔹
Setelah melewati masa sulit akhirnya Geano telah lulus SMA bersama dengan angkatannya. Geano senang akhirnya ia telah lulus SMA, namun ia juga sedih karena akan meninggalkan Gia yang notabenenya setelah lulus Ano akan pindah ke Singapura untuk melanjutkan kuliah sekaligus terapi pengobatannya.
"Selamat lulus ano!" ujar Gia mengucapkan selamat kepada Ano, dan hanya dibalas senyuman manis oleh Ano.
"Makasih waktunya ya gi, aku sayang sama kamu!" ucap Ano tulus dan dibalas anggukkan oleh Gia.
"Kamu gak usah mellow gini deh no. Ini tuh hari bahagia kamu masa mau sedih gini." jelas Gia dan hanya dibalas cengiran oleh Ano.
"Anoooo selamat lulus yaaaaa!! Aduhhh habis ini gue ditinggal sama loo ish!" pekik Alya teman sekelas Ano.
"Nggak usah teriak juga kali al!" protes Ano dan hanya dibalas cengiran oleh Alya.
"Lo yang sabar ya gi mau ditinggal ano!" ujar Alya kepada Gia dan hanya dibalas dengusan oleh Gia.
"Kamu kapan ke Singapura no?" tanya Gia.
"2 minggu lagi. Kak Gibrant udah ngurus tiket sama passport aku."
"Yaudah, kabarin aku ya. Biar bisa bantuin kamu beresin baju" tawar Gia dan dibalas anggukkan oleh Ano.♦️♦️♦️
6 bulan kemudian
"Kabar kamu gimana?"
"Aku baik baik aja disini. Ciee sekarang udah kelas 12" ujarnya diselingi dengan tawa.
Terdengar suara helaan napas dari sebrang telepon
"Nggak enak, mana masih belum ada turun jabatan lagi. Kan aku kesel""Yaudah sabar aja, siapa tau pak Teguh masih kangen kalo kamu jadi ketos haha!"
"Ih ogah! Udah ya aku mau kebawah dulu diteriakin sama mama nih!" pamitnya kepada lawan bicaranya di telepon.
"Oke, salam buat mama kamu ya! See you!"
"Iya see you too!"
Tutt..
Terdengar kembali suara helaan napas dari Gia, sungguh ia sangat rindu dengan Ano yang kini sudah setahun lamanya di Singapura. Rumor yang ia dengar dari bang Gibrant yang kini masih menetap di Indonesia mengatakan bahwa terapi Ano sudah mulai membaik. Gia senang, tapi dirinya juga begitu kesal karena Ano jarang sekali balik ke Indonesia, katanya dia tengah sibuk dengan dunia perkuliahan nya, apalagi dia mengambil jurusan Hukum yang Gia pikir itu sangat rumit sekali. Tapi--
"Giaaa daritadi dipanggilin kenapa nggak turun sih?" teriak sang Mama dari bawah membuyarkan lamunan Gia yang tengah kepikiran Ano.
"Eh? Iya ma! Aku otw nih!"
Gia pun mulai turun kebawah dan menghampiri sang mama.
"Ngapain aja sih dari tadi dipanggilin lama banget?" omel Anna kepada sang anak dan hanya dibalas kekehan.
"Ano telepon aku, katanya titip salam buat mama" ujar Gia sambil ikut membersihkan meja makan yang sedikit kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gianna & Giovano (Slow Update)
Teen Fiction[Tahap Revisi] Dia cantik, tinggi, putih, dan pintar. Tetapi dia cerewet , suka marah, gak pedulian, sekali ngomong aljabarnya kemana mana, bermulut pedas, prestasi dimana mana,kadang suka ketawa sendiri kayak orang gak beres, ketua tim cheerleader...