"Baik pelajaran saya akhiri sampai di sini. Jangan lupa minggu depan kita praktek di lab kimia. Jangan lupa dengan tugas individu nya. Selamat pagi!" ujar pak Danang selaku guru Kimia di SMA 2 Merah Putih.
"Pagi pakkk!" jawab muridnya serempak.
"Akhirnyaaa...." ujar Gilang sembari meregangkan badannya yang sedari tadi pegal.
"Kantin yok!" ajak Gio sembari memasukkan handphone ke saku celananya.
"Yok!" ujar Gilang antusias.
Gio dan Gilang berdiri dan keluar kelas menuju kantin yang berada di pojok sebelah kanan. Memang jarak kantin antara kelas Mipa lebih jauh di banding dengan kelas Ips.
"Wahh kak Gilang sama kak Gio makin ganteng aja!"
"Duh Gio lo kok ganteng banget sihh!"
"Yaiyalah pacar gue gitu!"
"Ngimpi lo!"
Bla..
Bla..
Bla..
"Lama-lama followers instagram gue banyak nih!" ujar Gilang sembari tertawa.
"Itu sih emang keinginan lo banyak followers!" ucap Gio santai dan hanya dibalas kekehan oleh Gilang.
Tak berselang lama, kedua manusia tersebut sampai di kantin dan memesan makanan mereka.
🍜🍜🍜
"Eh Gia!! Sini dong!!" teriak Xilva sembari melambaikan tangannya.
"Bentar-bentar!" ujarnya sembari berjalan ke tempat penjual batagor.
"Bang batagor nya lima ribu pedes ya. Jus Melon jangan lupa. Meja nomor dua loh bang. Bukan tiga atau empat. Nggak enak kali bang kalo sampe ada yang ketiga atau ke empat. Nih bang uangnya. Kembaliannya ambil aja. Gia ikhlas kok!" pesan Gia kepada penjual batagor sembari menggombal receh khasnya.
"Iya neng siap. Ini mah duitnya pas neng!" ucap sang penjual batagor membuat Gia semakin terkekeh.
"Hehe iya bang. Maap. Makasih ya bang. Jangan lama-lama loh!" ujar Gia kembali mengingatkan.
"Bawel amat sih lo, tinggal ngambil sendiri apa susahnya!" ucap seorang cowok yang tiba-tiba sewot berdiri di sebelah Gia, membuat Gia melototkan matanya.
"Apa sih lo? sewot amat! lagian abangnya gak keberatan juga lo yang sewot. dasar sinting!" ujar Gia emosi, dan kembali ke tempat duduknya.
"Yee dibilangin juga!" ucap Gio kesal sendiri.
"Itu siapa bro?" tanya Gilang.
"Katanya sih Ketos!"
"Oh si Gianna biang onar tapi berprestasi itu?" tanya Gilang balik.
"Gue gak tau namanya. Pokoknya tuh orang yang udah nabrak gue tapi gak minta maaf sama gue!" jelas Gio membuat Gilang menggeleng kan kepalanya.
"Lagian lo sih. Yang salah siapa, yang minta maaf siapa!" gumam Gilang pelan.
"JADI LO BELAIN DIA?" teriak Gio membuat Gilang terjungkal kebelakang dan mendapat hadiah gelak tawa dari pengunjung kantin lainnya.
"Lo apa-apaan sih kayak cewek aja teriak kek gitu!" ucap Gilang sinis sembari bangkit dari jatuhnya.
"Lagian lo juga sih kenapa belain tuh Ketos sialan!" ucap Gio membuat Gilang berdecak sebal.
"Ck. Serah lo yo!" ucap Gilang dan kembali fokus ke arah layar handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gianna & Giovano (Slow Update)
Teen Fiction[Tahap Revisi] Dia cantik, tinggi, putih, dan pintar. Tetapi dia cerewet , suka marah, gak pedulian, sekali ngomong aljabarnya kemana mana, bermulut pedas, prestasi dimana mana,kadang suka ketawa sendiri kayak orang gak beres, ketua tim cheerleader...