Jangan sedih No, orang yang sayang sama kamu banyak termasuk aku!
Gianna always beautiful~
"Gigiii bangunnn udah subuh nihh!" terdengar suara teriakan dari luar yang Gia yakini adalah Ano. Sebenarnya Gia sudah bangun dari pukul 03.00 subuh. Hanya saja ia memainkan handphone nya untuk melihat video-video lucu yang ia miliki sambil menunggu waktu subuh datang.
"Aku udah sholat Noo!" balas Gia tak kalah teriak.
Cklek..
"Beneran kamu udah sholat?" tanya Ano memastikan dan membuka pintu kamar Gia lalu masuk kedalam kamar tersebut.
Gia bangun dari posisi nya dan mengangguk menatap Ano.
"Bener no, liat aja tuh mukenah aku masih dibawah!" ujar Gia sambil menunjuk ke arah mukenah yang terletak dibawah menandakan bahwa dirinya sudah sholat. Ano menganggukkan kepalanya dan kembali menatap Gia.
"Cepat mandi, habis itu sarapan. Terus berangkat nemenin aku check. Jam nya dimajuin Gi, jadi jam tujuh!" jelas Ano dan dibalas helaan napas oleh Gia.
"Masih gelap no, aku masih ngantuk!" ujar Gia sambil menunjuk kearah jendela nya yang masih tertutup gorden dan terlihat gelap dari ventilasi kamar.
"Ini udah setengah enam gi, ayo bangun!" tukas Ano sembari menarik tangan Gia.
"Nggak mau no, aku masih ngantuk. Sepuluh menit lagi deh!" pinta Gia untuk memberikan waktu agar dapat tidur sebentar.
"Aku mandiin nih kalo nggak mau!" ujar Ano dan dibalas pelototan oleh Gia. Sedetik kemudian Gia langsung mengambil handuk yang tersampir di kursi belajar lalu masuk ke dalam kamar mandi dan teriak.
"Keluar no, aku mau mandi! Kamu mulai mesum ih, pasti bang Gibrant yang ngajarin kamu!" teriak Gia dari dalam kamar mandi dan hanya dibalas kekehan oleh Ano.
"I always love you Gi!" Gumam Ano pelan dan berjalan keluar dari kamar Gia.
🏥🏥🏥
"Gimana no?" tanya Gia setelah melihat Ano keluar dari ruang check Ano biasanya. Ano hanya menghela napas pelan dan memberikan secarik kertas print an kepada Gia. Gia pun membuka dan membacanya seksama.
"Lumayan dong no, kalau penyakit kamu mau turun ke stadium satu." ujar Gia sambil kembali melipat kertas yang diberikan oleh Ano. Ano hanya tersenyum tipis.
"Kenapa no?" tanya Gia memastikan Ano. Ano hanya menggeleng dan mulai berjalan meninggalkan Gia.
"No kenapa?" tanya Gia sekali, dan memegang pergelangan tangan Ano membuat Ano menghentikan jalannya.
"Kata dokter, aku harus rutin pengobatan selama 2 minggu sekali dalam sebulan. Dan bisa aja setelah lulus, aku bakal tinggal disini gi!" jelas Ano sambil menghembuskan napasnya gusar. Gia yang mendengar penjelasan itu pun hanya tersenyum tipis.
"Emang kenapa kalo kamu tinggal disini?"
"Aku nggak mau ninggalin orang yang aku sayang, terutama bonyok sama bang gibrant. Dan lagi kamu gi!" jelas Ano dengan nada lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gianna & Giovano (Slow Update)
Teen Fiction[Tahap Revisi] Dia cantik, tinggi, putih, dan pintar. Tetapi dia cerewet , suka marah, gak pedulian, sekali ngomong aljabarnya kemana mana, bermulut pedas, prestasi dimana mana,kadang suka ketawa sendiri kayak orang gak beres, ketua tim cheerleader...