penyakit apa ini?

127 6 0
                                    

Hari ini digo menjemputku lagi.
ia mengajak ku untuk pergi menghabiskan waktu dijakarta hanya berduaan bersama DIGO.
ditengah jalan tiba-tiba saja terdapat ajakan vidcall dari San.

"kenapa ra?" tanya digo

"Bentar dig" kataku yang mengangkat Ajakan san untuk vidcall

— — — —
"selamat pagi!" kata lelaki yang tepat sekali berada di depan wajahku. lepat telpon maksudnya hehe

"Pagi jelek"kataku sinis
"pasti belum mandi kan?"

"Udah kok siapa blg belum"

"bau ih tapi" kataku

"engga ah gaada bau2 nya" kata san seolah2 menciumi badannya sendiri

"hahaha bercanda Ikhsan!" kataku yang merubah raut wajahku menjadi wajah2 nahan tawa

"itu siapa disebelah kamu?"

"oh ini digo,lupa nunjukin deh" kataku yang mengarahkan hp ku ke digo

"Hai lo San kan?"

"eh iya"
"Digo sahabatnya ara?"

"Heheh iya,btw lo jagain Ara ya disana,Ara udah gue anggep jadi adek gue"

"Iya hahaha,tenang aja"
begitulah pembicaraan singkat antara san dan digo. aku senang mereka bisa saling kenal.
san pun izin mau pergi membeli buku dulu ke gramedia, lalu san mematikan vidcall kami.

"Kok lo sama san udahan vidcall nya,padahal seru loh, gue jadi nyamuk,hahaha" ujar digo seolah mengejekku

"Apaan sih lo, dia mau pergi katanya,gaperlu lama2 melihatkan wajah yang penting aku masih ada dibumi katanya"

"kata siapa?"

"San"

"hahahahah"tawaku dan digo secara bersamaan

akhirnya aku dan digo pun menuju ke GI untuk mencari oleh2 yang akan aku bawa besok kebatam, iya besok aku pulang.
karena Di GI sangatlah lengkap aku pun mencari baju2 aja untuk widyani,bunga,dll.
Widyani juga bilang "pulang dari jakarta nitip Charles &  keith" dasae si cewe cantik bintangnya Branded.
maklum anak SMA, masi bergaya2.

setelah selesai membeli oleh2 aku dan digo pun nongkrong2 santai di Sbucks.

aku memesan Matcha latte kesukaan ku, dan digo membeli Kopi hangat yang tak ku tau apa yang ia pesan.

"Dari dulu ga berubah aja lo tetep aja suka Matcha"

"jelas dong,gue suka banget!" kataku yang entah kenapa tiba2 berubah menjadi nada meringis

- - - -

dari hidungku keluar darah segar

"Ara lo kenapa? "

"Dig kepala gue pusing"

"yaudah kita ke dokter sekarang"

Digo pun langsung mengantarkan ku ke dokter.
aku benar2 tidak menyadarkan diri, entah kenapa tubuhku lemas sekali setelah terbangun dari pinsan ku.

"aku dimana" kataku

"lo dirumah sakit, tadi kan gue udah bilang mau bawa lo ke RS masa lupa"
begitulah digo,di keadaan seperti ini dia pun masih saja membuat aku kesal

"dok saya kenapa?" kataku kepada dokter yang sedang berdiri tepat dihadapanku.
"mimisan ini kenapa?"

"sabar dulu lo! heboh banget sih!" digo kembali membuat aku kesal

"menurut penelitian singkat kamu hanya kecapean, tetapi darah tersebut seperti dihasilkan dari pendarahan yang cukup serius,"

"Bisa dijelaskan lebih jelas dok?" kata Digo yang terlihat mulai serius

"Kita butuh pemeriksaan beberapa hari lagi"

"kalo sekarang bisa?"
"besok ara tidak di jakarta lagi dok"

"Bisa, tetapi hasilnya bisa ada sekitar 7-10 hari lagi"

"Yasudah tidak apa2 dok" kataku singkat

"kamu serius ra?"

"iya dig, trust me!" kataku.

"apa harus menelfon pihak keluarga dok?"

"sangat2 perlu!" tegas dokter Jahson, yang tertera di Bat namanya.

"Tidak perlu dok,saya tidak ingin keluarga mencemaskan saya"

"yasudah kita akan mengambil sampel darah nya sekarang"

darah aku pun di ambil dengan cara di sedot dengan jarum, sebenarnya aku paling membenci hal ini! aku sangat membenci segala hal2 yang berbaur dengan Jarum!darah! aku benci!
Tapi hal ini harus aku lakukan agar aku dapat mengetahui penyakit ku sebenarnya.

setelah selesai dokter pun memberi tahu kepada ku bahwa di Batam ia ada kenalan yang dapat memudahkan ku untuk bertanya2 mengenai penyakit ini.

"Ini nomor whatssapp Dr.Wati yang ada dibatam" sambil menyodorkan Kertas yang bertuliskan nomor handphone.

"terimakasih dok" kataku singkat.

aku pun segera pulang.

"besok lo gue anterin ke bandara"
"pesawat jam berapa?"

"12 dig"
"btw makasih masalah tadi, kalo ada apa2 jangan kasi tau mama plis!" tegasku memohon meringis

"tenang aja ra" senyum digo padaku

aku pun langsung turun dari Mobil dan segera Masuk kerumah untuk beristirahat.

aku sangat kepikiran tentang penyakit ini.
aku takut hasil pemeriksaan tidak sesuai ekspetasi ku.
aku takut.
aku mencoba menenangkan diri dan positif thinking tentang penyakit ini
semoga hasilnya Baik.

San&AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang