Aku tidak percaya! tapi ini kenyataannya.

165 6 0
                                    

jam Baker berbunyi tepat 9 pagi.
yang menandakan aku harus segera bersiap-siap,
iya karna hari ini aku akan pulang ke Batam.
"kangen sekali sama San" ucapku tanpa direncanakan.

ku ambil handphone ku dan segera aku menelpon digo
Setelah berkali2 aku coba menghubungi nya,tidak ada jawabannya sama sekali.
setelah terakhir aku menelpon mungkin ini sudah yang ke 7 kali nya baru diangkat.
"Dig!"
"kemana aja lo,ga angkat2 telpon gue!"

"Eh maaf ara,tdi gue lg breakfast,selo aja kali mba nya" jawab digo seperti nada sok cool

"Lo jadikan anterin gue ke airport?"

"Pasti jadi lah, eh btw ntr kita ke Rs dlu, minta info tntang penyakit lo"

"Gapenting ah dig, paling gue ga knpa2 skrg juga udah sehat"

"Lo dr dlu emg slalu gt ya, lama2 gue kesel jga sama lo,pokoknya ntr kita pergi ke rs!"

"plis deh dig,hasil cek bakal keluar 7-10 hari lagi!" aku pun mulai kesel dengan digo yang agak maksa,tapi itulah yang menunjukkan perhatiannya terhadap ku,dari dulu hingga sekarang.

"Pokokknya kita pergi ke RS no komen!"

"serah loh deh, udah ah gue mau prep dlu."

"yaaaaa" jawab digo singkat
——————-
San udah bangun belum ya?
aku kangen banget sama San
eh gila, padahal baru beberapa hari doang si jauh...
aku pun segera mandi dan bersiap-siap.
well aku pulang ke bareng mama ayah dan juan. tapiiiii aku ke bandara nya berdua aja sama digo.
mama,ayah dan juan nyusul katanya.
ketika aku sedang ngeblow rambut tiba2 aja handphone ku berdering.

tertera disitu Nama San mengajak aku vidcall.

"Pagi Ara!"  terlihat wajah san di layar handphone ku yang terlihat menggunakan kemeja merah kotak2

"Pagii jelek!" kataku mengejek

"jadi pulang kan hari ini?"

"menurut kamu? jadi atau engga?"

Terlihat san seperti sedang mencari aroma atau mencium2 ke arah camera
"Bau bau bau nya sih ara jadi pulang"

"sann bisa aja kamu, iya iya aku jadi pulang kok, Ada yang kangen soalnya "

"siapa?"

"San katanya"

"engga ah san ga kangen sama ara"

"yaudah ara ga jadi pulang deh,bhayy" kataku yang kemudian memasang wajah cemberut

"engga dong ara, San kangen ni sama kamu pulangggggg yaaaaaaaa"

"Iya sann"

setelah saling menyapa pagi aku dan san pun mengakhiri Vidcall kami yang terbilang tidak pernah lama.
iya karna San tidak overprotektif,tidak posesif.
dia hanya butuh kabar, tidak butuh yang lain2
tidak butuh untuk di beri kabar setiap waktu juga, yang penting dalam 24 jam ada waktu aku walaupun hanya 5 detik untuk san, itu sudah membuatnya senang.

Aku pun melanjutkan blow rambut hingga akhirnya digo menjemput ku.
dan kami pun segera memasukkan barang2 ku ke dalam bagasi milik mobil Digo.

"Dig"
"gue bakal kangen jakarta lagi"
"gue bakal kangen lo"
"bakal kangen semuanya yang ada disini"

"Hahahahaa Bacot lu,,,"
digo emang selalu begitu ketika aku serius dia selalu menganggap bahwa aku selalu bercanda.
Digo sahabat terbaik ku.
aku tidak punya abang. tetapi memiliki digo membuat aku mempunyai sosok abang yang selalu ada ketika aku membutuhkan nya.
iya yang kalian tau aku pernah berantem sama digo! digo pernah marah besar sama aku karna aku pindah kebatam. bahkan digo pernah ungkapin perasaannya ke aku.
tapi bisa kalian lihat,setelah Jawabann dari ku, tidak ada perubahan sikapnya kepada ku. ia tetaplah digo yang aku kenal.

San&AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang