Setelah aku pergi ke dokter, aku pun segera menuju pulang tiba2 saja Ada panggilan telepon dari san.
"Ara?kamu dimana? tadi aku kerumah,tapi kamu gaada"
"Aku lagi di Luar san, eh bentar lgi pulang kok"
"iya luar dimana? aku jemput ya?"
"Gausa san ara bisa pulang sendiri kok, udah dulu ya,bye"
aku langsung mematikan telepon dan segera mencari tempat untuk menenangkan diri.
Aku ingin pergi ke Sbuck.
Aku ingin membeli coffe karena disana lumayan sepi bisa membuat aku menenangkan diri sejenak.
aku bingung apa yang harus aku lakukan,mempertahankan Hubungan ini atau pergi jauh dari kota ini.
Aku tak ingin menyakiti hati orang-orang disekitar ku.
Mama,ayah,Digo, apalagi San.
apa yang akan mereka pikirkan tentang ku?
Aku yang berpenyakitan seperti ini hanya bisa menyakiti mereka jika mereka mengetahui nya.
Tadi dokter wati bilang Leukimia ku udah stadium 3.
Peluang hidup ku hanya 50%.
Aku harus melakukan pengobatan secara intensif diJerman.
sedangkan San? san disini? aku tidak ingin menyakiti san.aku pun dengan santai meneguk berulang2 kopi yang telah aku pesan.
iya aku hanya bisa tenang jika disuguhkan kopi.
karena Kopi pahit bisa menghilangkan Segala beban yang aku pikul sekarang.
kalo kalian tidak setuju aku tidak perduli.
Ketika aku sedang menghadap ke arah lain lebih tepatnya tidak arah kepintu masuk. ada tangan yang memegang pundakku.
Sontak aku kaget.
"Haa" teriak ku.
ketika ku pandang kebelakang ternyata Dia adalah San.
"kamu disini ra?""iya"
"Kenapa ga bilang?"
kata san kepadaku yang kemudian duduk tepat didepan ku."Harus aku beritahu kemana aku harus pergi?Harus setiap saat aku kabarin ke kamu? gapnting san"
kataku Kasar kepada san,jujur aku tidak kuat sebenarnya berkata seperti itu,Maaf san aku terpaksa seperti ini, aku hanya ingin membuat kamu benci sama aku. Aku kurang San,aku gapantas buat kamu yang sempurna."Kamu kenapa Ara? apa salah aku?"
"Pergi sekarang!"
"Apa salah aku jelasin ra" kata san yang kemudian memegang tangan ku.
"Lepasin, kamu pergi atau aku yang pergi?" kataku lagi kepada san dan ku tepis tangannya.
"Aku gamau pergi!" kata san yang tetep memegang tangan ku lagi.
Kutepis lagi tangannya dan aku pergi keluar dari Sbuck dan Aku lari kedepan dan segera naik taxi.
iya kalian tau kalo aku tidak dibolehkan membawa motor ataupun mobil.terlihat dari belakang san mengejarku dan berhenti tepat setelah sekitar 2 menit mengejar mobil taxi yang aku tumpangi.
"Maaf san" kataku yang kemudian nangis.
Aku kacau sekarang,aku meninggalkan orang yang benar2 sayang sama aku. Aku jahat,Keji, aku akan kehilangan orang Yang bener2 sayang Sama aku,
iya
dia
San.kutelpon digo karena aku butuh solusi sekarang.
"dig""iya ra,lo kenapa? suara lo serak banget abis nangis ya lo? jangan bilang gara gara tadi pagi"
"Dig,gue.."
"lo kenapa,"
"Gue harus jauhin san sekarang, tapi gue gakuat Dig"
"Bego lo!ngapain lo jauhin dia?? Lo sayang sama dia begitu jugadia sama lo!"
"Gue gamau dig nyakitin dia gue gamau!"
"Nanti gue telpon lagi,Gue lagi nyetir"
"oke dig"
karena aku takut ada yang terjadi sama digo, iya dia lagi nyetir aku harus memaklumin dia juga. air mata ku terus menetes, andai kalian jadi aku apa yang akan lakukan, pikiranku buntu sekarang, bener2 buntu!!
KAMU SEDANG MEMBACA
San&Ara
Romance@semuaatentangmu Tidak semua yang pergi dan meninggalkan itu jahat,mungkin saja dia pergi karena ingin melihat kamu bahagia dengan yang lain-Ara Tapi,kalo bahagia aku adalah dengan kamu,kamu bisa apa Ra?-San