Chapter 16 : Luka di tengah perasaan lega

243 18 0
                                    


Sejeong menghela nafas lega. Semua kegiatan selama seminggu ini berjalan lancar sesuai perkiraannya,termasuk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tahun ajaran baru.

Turnamen basket juga berjalan dengan lancar. Bahkan team basket sekolah juga diundang untuk turnamen basket persahabatan di sekolah sebelah.

Dan kabar bagusnya lagi,sekolahnya menjadi pemenang.
Pendaftaran ekstra juga berjalan lancar. Ketiga sahabatnya itu juga bisa menghela nafas lega.

Apalagi beberapa jari lalu saat Jungkook selaku ketua ekstra Seni harus mengadakan pameran dadakan yang suka sekali ia adakan.

Itu cukup membuat Sejeong hampir mati karena kaget. Dan lagi,Han ssaem juga bersekutu dengan Jungkook.

Tapi kini ia dan teman-temannya dapat menghela nafas lega. Kewajiban mereka sudah di laksanakan dengan sangat baik.

Terasa seperti beban di bahunya sedikit berkurang. Walau masih ada rasa ke khawatir an.

"Ya...!semuanya terasa lebih ringan bukan?" Jungkook membuka suara. Namja ber gigi kelinci itu menyeruput ice coffe nya. Mereka kini sedang berkumpul di caffe yang tidak jauh dari sekolah.

Sejeong nampak tersenyum lega, jika saja kantung ajaib itu benar-benar ada. Ia akan meminjam alat agar waktu sedikit lebih lama, Sejeong ingin sedikit lebih lama melihat tawa teman-temannya. Menghabiskan waktu berlibur bersama teman-temannya,sebelum mereka akan benar-benar akan berkutik dengan buku.

"So...ada yang sudah punya rencana? Kalian mau masuk universitas dimana?" Tanya Eunwoo.

"Molla...aku belum tahu." Hayoung memasukkan sepotong stroberi cake dan memasukkannya kedalam mulut nya. Setelah itu ia menyuapi Sejeong. "Berikan padaku." Pinta Eunwoo lalu membuka mulutnya.

"Pesan sendiri. Ini punya ku." Ketus Hayoung. "Aish Jinjja." Maki Eunwoo,Hayoung menjulur kan lidahnya. Eunwoo yang kesal mengulurkan tangannya,mengacak rambut Hayoung kasar lalu mereka berdua tertawa.

"Aku dan Sejeong alan masuk universitas yang sama dengan Tae hyung."

"Benarkah? Kalau begitu aku juga akan satu universitas dengan kalian." Hayoung menjawab dengan antusias.

Pembicaraan mereka teralihkan oleh suara lonceng cafe. Menandakan ada yang datang,seseorang berjalan menghampiri tempat Sejeong dan sahabatnya duduk.

Seseorang itu mendudukkan dirinya di samping Eunwoo,lalu melepas topi dan masker yang menutupi wajahnya.

"Hyung!!" Teriak Eunwoo dan Jungkook kaget. Mereka berdua langsung melayangkan telapak tangan mereka untuk melakukan 'tos'

Sejeong hanya bisa tersenyum ramah dan menunggu para laki-laki itu melepas kerinduan—tentu dengan cara mereka—Hayoung melambaikan tangannya pada laki-laki yang baru saja datang.

"Bagaimana kabar mu hyung?! Sudah lama sekali tidak kelihatan." Ucap Jungkook

"Menurutmu aku ini hantu tidak kelihatan dan menjelma jadi arwah penasaran agar terlihat oleh kalian sekarang?" Ucap laki-laki berwajah tampan di samping Eunwoo.

"Bagaimana Berlin?" Tanya Sejeong.

"Kabarku baik. Dan Berlin itu lumayan nyaman. Kalian sendiri bagaimana kabarnya?"

"Ya! Daniel hyung! Selama tidak ada kau adik mu ini sangat-sangat menyebalkan." Keluh Eunwoo melirik Hayoung dengan sinis dan langsung  dihadiahi tatapan bulat dari Hayoung.

"Eunwoo-ya... kau tidak bisa bilang begitu. Hayoung itu memang menyebalkan sejak dulu." Ucap Daniel ia menatap adiknya yang tengah cemberut.

"Sudahlah. Katakan, kau akan menetap disini atau hanya berlibur?" Tanya Sejeong

My Brother ( I Love You ) KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang