Chapter 2 : Masalah

403 27 0
                                    

Tolong Maklumin yha kalo masih banyak typo nya. Disini Author masih belajar. Makasih...!!! 😄😘

Hari ini aku bangun lebih pagi,ya...sekedar menyiapkan sarapan untukku dan Oppa. Karena Omma sedang ada meeting dan baru kembali 3 hari lagi. Dan lega nya lagi aku sudah rapi dan tinggal berangkat,setelah sarapan tentunya. Tapi,supir pribadi sekaligus bank berjalan ku justru belum bangun.

Tok! Tok! Tok!

Itu pasti Tae Oppa yang mengetuk pintu kamarku. "Sejeong-ah...bangunlah ini sudah pagi. Kau mau sekolah tidak?" Tanyanya. Padahal aku saja sudah menunggu nya di meja makan sampai lumutan. "Aku disini Oppa,cepat turun sarapan. Lalu antar aku." Ucapku menopang dagu malas.

Ia turun masih lengkap dengan setelan piyama tidurnya. 2 Kancing atasnya terbuka menunjukkan putih nan mulus lehernya—lumayan dapat vitamin pagi-pagi— dan rambut yang acak-acakkan menambah kesan sexy khas orang bangun tidur—aku ini mikir apa sih—. Dan semua kesan sexy itu hancur seketika saat ia terpeleset dan jatuh dari tangga.

Aku hanya bisa tertawa lalu membantu nya bangkit. "Makannya kalau bangun tidur itu cuci muka dulu. Hahaha,tapi tadi cara mu jatuh itu keren lho Oppa kayak Superman salah mendarat. Hahaha. Terus masuk kedalam tong sampah deh. Hahah" Ucapku meledek.

Rasanya senang sekali busa membully Tae Oppa saat tak ada Omma—karena jika ada Omma pasti aku dimarahi—"Ya! Adik durhaka! Ini kepalaku sakit tau. Bukannya diobati malah di bully." Omelnya. Aku berlalu menuju dapur mengambil air es dengan handuk kecil lalu mengompres memar di dahi Tae Oppa. "Untung saja wajah ku masih aman." Gumam nya.

Aku lantas menjitak kepalanya,aku heran padanya. Hampir saja celaka,masih sempat sempat nya ia memikirkan wajahnya. "Akh! Sejeong-ah Appo..." keluhnya sambil mengusap kepalanya. "Sudah untung tidak kenapa-kenapa,kalau kau sampai gagar otak bagaimana? Celaka baru tau rasa! Lebih parah lagi bagaimana coba kalau kau sampai amnesia!" Omelku. Ia hanya bisa diam lalu menunjukkan senyum kotaknya.

"Iya-iya,aku akan lebih hati-hati." Ucapnya lalu mengacak rambutku. "Aku akan lebih berhati-hati." Ucapku meng-Copas omongannya sedikit meledek sambil menuju dapur mengembalikan baskom kecil berisi air dingin.

※◎※◎※◎※◎※◎※◎※◎※◎※◎※◎

Aku sudah berada di kelas sekarang,hampir saja aku tidak berangkat sekolah karena Taehyung Oppa kesal padaku. Tapi untungnya aku berhasil meminta maaf padanya dengan Aegyo ku yang sudah menjadi kelemahannya ada untungnya juga jadi anak Fangirl. Aku sudah ada dikelas sekarang,beberapa menit lalu aku meminta teman-temanku untuk cepat datang ke sekolah. Aku juga sudah mengetahui kelasku,aku dan Eunwoo ada di kelas 12-2 sedangkan Hayoung dan Jungkook ada di kelas 12-4. Aku memilih tempat duduk di dekat jendela,sudah menjadi tempat favoritku duduk di dekat jendela. Menurutku, bagus saja bisa menikmati hembusan angin dari luar jendela.

Dan tak lama Eunwoo masuk dengan buku ditangannya—novel mungkin—" Sejeong-ah kau berangkat jam berapa?" Tanyanya yang langsung duduk di sampingku. "Biasa." Jawabku malas. "Bagaimana proposal nya? Sudah selesai atau belum?" Aku menenggelamkan wajah ku dalam lipatan tanganku lalu menghela nafas." Masih kurang,kurasa minggu depan baru selesai."

Ucapku malas,aku memang masih lelah karena kegiatan kemarin. "Baiklah,sepulang sekolah nanti ayo kita kerjakan bersama." Tawarnya, aku mendongak menatapnya dengan senyum lembar. "Jinjja?memang tidak merepotkanmu?" Tanyaku memastikan,ia mengangguk lalu tersenyum. "Eum,lagipula bukannya itu ya gunanya sahabat. Saling membantu." Ucapnya bijak.—kadang—Ya,diantara kami berempat memang dia yang paling dewasa,setelah Jungkook tentunya.

My Brother ( I Love You ) KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang