Chapter 11 : 📼Sepenggal Memori 📼

192 17 0
                                    


Seorang yeoja terbaring lemas diatas kasurnya. Berbeda dengan cuaca hari ini yang sangat cerah dan nyaman untuk bersenang-senang diluar sana. Ia hanya dapat berbaring lemah karena demam dan flu yang ia rasakan saat ini.

Pasti akan sangat menyenangkan jika ia bisa menghabiskan waktu bermain dan bersenang-senang bersama teman-temannya di sekolah. Terutama bermain gelembung sabun saat cuaca yang menyenangkan. Fikirnya.

Tapi tetap ia hanya bisa memandang keadan di luar sana melalui pintu kaca besar yang berada dikamarnya. Beberapa burung bahkan berkicau ria merayakan hari yang cerah untuk memperindah suasana.

Glek

Seorang Namja datang dari balik pintu dengan nampan berisikan semangkuk sereal dan susu putih hangat. Ia datang menghampiri Sejeong lalu meletakkan nampan itu pada malas yang ada disamping kasurnya. "Sejeong-ah ayo makan dulu. Kau belum makan sejak semalam." Ucap namja yang diketahui bernama Kim Taehyung yang tak lain adalah kakaknya sendiri.

Sejeong sedikit menoleh ke belakang untuk melihat kakaknya yang sudah memegang mangkuk berisikan sereal. "Sirheo...aku tidak selera makan." Ucapnya lalu kembali pada posisi miringnya seperti semula. "Kau harus makan. Apa kau tidak lapar?"

"Aku sudah bilang aku tidak mau makan."

"Ayolah Sejeong. Aku khawatir padamu."

"Sekarang,ayo bangun."

Taehyung membantu Sejeong untuk bangun dan memberikan bantal pada punggungnya. "Buka mulut mu." Taehyung menyodorkan sesendok sereal pada Sejeong namun Sejeong enggan membuka mulutnya dan hanya memandangi kakaknya itu dengan tatapan yang mengungkapkan 'aku tidak mau'. Taehyung menarik kembali sendok nya dan menghela nafas. Tak bisa dipungkiri jika saat ini kekhawatiran nya sangat besar,bahkan ia sampai ijin tidak masuk sekolah karena khawatir pada keadaan Sejeong yang tidak mungkin untuk ditinggal sendirian di rumah.

"Setidaknya makan walau hanya beberapa suap." Pinta Taehyung,Sejeong menghentikan tatapannya lalu menerima suapan Taehyung.

Hambar.

Membuatnya ingin mengeluarkan isi perut nya sekarang juga. Sejeong menggelengkan kepalanya dan mendorong pelan mangkuk yang ada ditangan Taehyung. "Aku tidak mau. Tidak ada rasanya,aku ingin muntah."

Taehyung menghela nafas. Jika sedang seperti ini,ia jadi bingung sendiri,apalagi orang tuanya juga sedang pergi ke luar kota.

Tuk

Mangkuk yang ia bawa kini sudah berada diatas nakas. Taehyung pun beranjak naik ke ranjang Sejeong dan membaringkan dirinya di samping Sejeong. Ia menarik Sejeong untuk berbaring dan membiarkan lengannya menjadi bantalan. "Oppa mwohae?"

"Tidurlah. Aku akan memelukmu."

"Tidak perlu. Suhu tubuhku tinggi,nanti kau kepanasan."

"Biarkan demam mu pindah padaku agar kau mau makan dan lekas sembuh."

Taehyung memeluk adiknya,menyembunyikan Sejeong dalam dada bidang nya.

Panas.

Suhu tubuh Sejeong saat ini memang tidak bagus,deru nafasnya terasa sangat panas saat nafas itu menembus pakaian Taehyung,ia hanya bisa terus mengusap surai milik Sejeong.

"Oppa..." Sejeong merapatkan tubuhnya pada kakaknya,menghirup aroma maskulin yang Taehyung miliki. "Hem..."

"Apa kau menyayangiku?"

My Brother ( I Love You ) KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang