Chapter 32 : Hurt

99 15 6
                                    


Mobil hitam Taehyung melaju membelah jalanan menuju sekolah Sejeong, jangan tanya keadaannya sekarang. Ia masih mengenakan piyama Tata dengan wajah kusut khas bangun tidur.

Tidak sempat membasuh wajah karena Sejeong sudah berisik mengganggu pagi nya. Bahkan ia langsung berlari mengejar Sejeong dengan keadaan setengah sadar saat gadis disampingnya berteriak akan jalan kaki.

Taehyung mengusap wajah nya, kemudian menoleh kearah Sejeong yang sibuk berkutik dengan ponsel nya. Juga sarapan yang di bawa, dimakan didalam mobil.

"Oppa cepat sedikit." Ujar Sejeong melahap sarapannya, tatapan nya tidak teralihkan sedikitpun dari ponsel yang entah menampilkan apa.

"Seharusnya tadi aku biarkan kau jalan kaki." Gumam Taehyung menyesal, meski Sejeong sudah bertitah ia tetap melajukan mobilnya dalam kecepatan normal. Lebih memilih fokus pada jalan daripada meladeni ucapan Sejeong.

Mendengar ucapan Taehyung barusan membuat Sejeong menghela nafas. "Aku tidak meminta mu untuk mengantarku." Ujar nya jutek. Taehyung menoleh menatap Sejeong sinis. "Lalu siapa yang pagi-pagi berteriak Oppa aku mau berangkat sekolah! Kau mau bangun atau tidak!" Ujar Taehyung meniru ucapan Sejeong tadi pagi.

"Memang siapa yang menyuruhmu mengantarku? Aku kan hanya membangunkan mu, menyuruh mu sarapan karena Omma pergi awal." Ujar Sejeong membela diri.

Taehyung menaikkan kedua alisnya sambil mengamnil nafas berat. Sarapan pagi nya kembali seperti sedia kala, berdebat dwngan Sejeong tak akan ada habisnya. "Arasseo, kau yang menang." Ujar nya mengalah.

Sejeong tersenyum lalu mencubit pipi Taehyung, menarik nya seperti ia menarik karet. Membuat Taehyung meringis menahan sakit. "Ya Ampun. Kakak ku ini marah rupa nya." Ujar nya dengan nada gemas, menarik pipi Taehyung semakin kencang sampai Taehyung meraih pergelangan tangan Sejeong.

"Diam ya. Aku sedang menyetir, atau kau ku bawa pulang dan ku kunci dikamar." Ujar Taehyung tanpa menoleh, Sejeong menghela. "Oke. Tapi tolong lepaskan tangan ku, aku masih lapar." Ujar Sejeong memohon.

Lantas meneguk sebotol milkshake Anggur setelah Taehyung melepaskan pergelangan tangannya.

Baru beberapa saat hening mendominasi suara perut Taehyung berbunyi membuat Sejeong manhana tawanya karena suara perut Kakak nya itu benar-benar kencang.

Tapi sayang nya sarapan yang di bawanya sudah habis, hanya tersisa sebotol milkshake yang akan ia berikan pada Hayoung. "Tidak usah tertawa, aku tidak sempat sarapan karena siapa?" Tanya Taehyung, melirik kotak makan yang berada di pangkuan Sejeong yang sudah kosong.

Sejeong hanya mengangkat bahu, lalu meletakkan kotak makannya pada dashboard. "Semalam padahal sudah aku ingatkan lho.." ucap Sejeong santai, meraih tas nya yang berada di kusri belakang dan menemukan sebungkus biskuit almond.

Setelah membuka bungkusnya, Sejeong mengambil dua potong biskuit. Menyodorkan Taehyung. "Jja, makan ini dulu. Sampai disekolah aku traktir." Ucap Sejeong masih menunggu Taehyung melahap biskuit yang di berikannya.

Taehyung melirik Sejeong sebentar lalu melahap dua potong sekaligus.

Terus melahap biskuit untuk mengganjal lapar sampai tiba disekolah. "Tunggu sebentar. Aku akan membelikan mu makanan. Dan jangan minum milkshake nya." Ujar Sejeong memperingatkan Taehyung.

Taehyung hanya mengangguk, membiarkan Sejeong berlari menuju kantin untuk membeli sarapan.

Selagi menunggu Sejeong, ponselnya berdering singkat menandakan ada pesan singkat masuk.

My Brother ( I Love You ) KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang