penantian yang sesungguhnya

2.1K 111 3
                                    

assalamualaikum warahmatullah..

Sometimes I think that manusia sudah di takdirkan menunggu. Dan menuggu itu jugalah salah satu hal yang tak disukai oleh kita. I guess. What about you.? Yes, of course.

Mari kita lihat lebih dekat. Actually. sudah berapa kali kita menunggu. Pertama, ketika kita berada didalam kandungan. Bukan waktu yang sebentar untuk dapat keluar dari tempat yang sempit itu. Nine mounth. Lalu untuk dapat berbiara, merangkak, dan berjalan. Semua butuh waktu. Saat kita sudah mulai beranjak dan bertumbuh,bukankah itu juga menuggu? It's all about waiting, right?are you tired? Jangan lelah dulu.

in the end. We will die. And what happen after that? It's that over.? NO. semua itu belum berakhir. Justru menunggu sebenarnya baru saja dimulai. Setelah wafat. the muslim believe that, there is the day of judgemrnt, in individual accountability for actions. In life after death. Jadi, selama sangkakala belum di tiup oleh malaikat israfil. Kita terus saja menunggu di dalam lubang yang sempit yang dipenuhi oleh cacing-cacing yang siap menggerogoti tubuh kaku kita. Apakah setelah itu penantian kita berakhir? I told you. It was not easy like the people are thinking about.

We'll grow once again like a tree wich grow from the ground. Dimana pada hari itu, tak seorang pung yang mengenakan sesuatu untuk menutupi tubuh mereka. Tak satupun. Semuanya kembali seperti ketika seorang bayi yang pertama kali keluar dari rahim malaikat nya. Hanya saja, kita semua akan sama ketika hari itu datang. Tak ada yang lebih pendek atau lebih tinggi. We're same. Lalu kita akan menunggu untuk yang kesekian kalinya.we called it, the day of judgement. Seseorang akan di hisab amal perbuatannya. Sekecil apapun itu. Bisa kita bayangkan,berapa lama kita menuggu untuk mendapat giliran kita selanjutnya. Sat itu, matahari yang tingginya hanya lima jengkal dari ubun-ubun.dengan kita yang keadaanya tak berbuasana. It will burn our skin.for a long time. Very hot. So burn.. I can't think how feel it was.

Lalu, setelah semua itu. Apakah kita masih akan mengeluh hanya karna menuggu seseorang yang tak kunjung datang? Menggerutu karna teriknya matahari yang membuat kita bercucuran keringat? Mengumpat hujan yang terus turun membasahi bumi.? Apakah semua itu sama dengan yang akan kita lalui setelah raga dan jiwa kita dipisah secara paksa yang sakitnya tak terbayangkan? Apakah sama, setelah kita dimasukkan kedalam tanah yang dulu kita injak ketika kita masih bernafas?

Mari berfikir sejenak. Hidup ini terlalu singkat. Waktu menuggu kita di bumi ini tidak ada apa-apanya disbanding saat kita telah terbujur kaku di bawah tanah. Jadi, berhentilah terlalu banyak mengeluh. Do your time as well. Do more kindness, more humble, make some usefull thing, etc.

Semoga, kita mendapat kebaikan di dunia dan akhirat kelak. Aamiin..

Selamat menunaikan ibadah puasa guys

BACK TO ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang