kisah kehidupan

192 20 1
                                        

____Dikisahkan ada seorang mencari kayu yang mencari kayu di hutan. Saking asyik nya mencari, ia tak sadar jika dirinya telah masuk ke tengah hutan yang lebat.
Si pencari kayu ini bingung menemukan jalan pulang, Hingga terdengar suara naungan singa yang sangat nyaring memekikkan telinga. Dan Ketika berbalik, singa itu telah mengejar sang pencari kayu itu.
Dia terus berlari sambil sesekali menengok kebelakang untuk melihat singa tersebut, hingga ia tidak sadar bahwa ada sebuah sumur besar di depannya.

Hampir saja ia terjatuh kedalam sumur itu jika tidak berpegangan pada sebuah akar yang menjulur ke sampai di bibir sumur. Ia berpegangan erat pada akar itu. Ia menunduk melihat ke dasar sumur yang isi nya kalajengking dan belatung.
Lalu, muncul tikus hutan berwarna hitam dan putih yang datang mengigit akar tersebut hingga hampir putus.

Dengan putus asa, si pencari kayu ini menengadah ke atas. Dilihat nya sarang lebah yang amat besar dengan madu yang sangat banyak. Saking banyaknya, madu tersebut menetes hingga mengenai sang pencari kayu. Dengan susah payah, ia mengarahkan mulutnya ke tempat madu itu menetes. Dan berhasil. Setelah meminum madu, ia menjadi amat bahagia dan melupakan kejadian beberapa jam yang lalu terjadi. ____

The end

Penjelasan kisah : yang aku Bold itu adalah poin nya.
Kisah ini adalah analogi dari kehidupan manusia. Dimana;
1. Pencari kayu sebagai kita manusia.
2. Singa sebagai malaikat maut.
3. Sumur di umpamakan kuburan/liang lahat.
4. Akar sebagai umur manusia.
5. Tikus hitam sebagai amal buruk manusia.
6. Tikus putih = amal baik manusia.
7. Tetesan Madu sebagai nikmat Allah yang diberikan kepada kita.

Tabe', Silahkan, monggo, Tafaddal,  dimaknai sendiri, yak.😁

Maknanya adalah, kita hidup didunia ini  seperi halnya sang pencari kayu, yang di harapkan oleh sesuatu yg pasti yaitu datangnya malaikat maut menjemput kita. Dan rumah terakhir kita yaitu kuburan yang akan dipenuhi oleh belitung dan kalajengking.

Sedang umur kita akan terus berkurang meski kita berbuat baik, maupun buruk.

Lalu, dalam hidup, Allah beri kita sedikit nikmat, yang kadang nikmat itu pula yang membuat kita lupa akan sang Pemberi Nikmat.
Olehnya itu saudara/i ku yang In Sya Allah di Rahmati Allah, kita hidup di Dunia ini hanya sebentar saja, maka kejarlah Akhirat, maka dunia pun mengikut. Tapi tidak sebaliknya..
Di dunia ini, nikmat yang Allah  sudah berikan saja sudah tak terhitung banyaknya oleh kita. Tapi kadang kita suka lupa sama nikmat yang udah Allah beri.
tapi rupanya itu masih sedikit. Masih ada nikmat yang lebih besar dari itu, tapi hanya diberikan oleh para penghuni surga kelak.
***

Assalamualaikum saudara/i ku...
Gimana puasa nya? Lancar?  Semoga dilancarkan hingga hari yang fitri.. Aamiin

Oh iya, Cerita ini aku dapat dari tausiah tadi malam setelah shalat tarawih dan menurutku cerita ini perlu di share. Jadilah sepulang tarawih, aku ngetik ini.. hehehe
Semoga ada hikmah yg bisa kita ambil...
autor boleh tanya nggak? Bisa disebutin nggak, kira² nikmat apa aja yang udah Allah beri ke kita?? Terserah berapa saja yang bisa kalian sebut in. Tulis di komentar yak.

Syukran katsiran yang udah vote dan comment..!
Wassalamualaikum warahmatullah.

Regards: Ridhasrid

BACK TO ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang