9

298 16 5
                                    


Rafif pov
Hari ini adalah hari kedua ku berbagi ilmu untuk aqilah. Putri kelas 4 SD yang ternyata adik dari dia. Aku tentu kaget dengan takdir Allah ini untuk bertemu lagi dengannya. Wanita yang selalu mengusik fikiranku sejak hari santri nasional itu saat dia terlihat pucat karna mungkin belum makan. Aku selalu merasa cemas, karna setelah itu kami juga berjumpa dengan cara dia yang lupa akan dompetnya saat di pasar. Disitu aku tau , dia orangnya ceroboh. Dan kemudian aku mendengar suara aneh tanda kelaparan dan saat itu juga ia menghilang saat pelajaran mengaji kemarin. Mungkin itu suara perutnya lagi yang ingin di beri makan. Bemar benar ceroboh.

Jika mengingat hal tentang kecerobohannya, selalu terbentuk seutas senyuman kecil pada bibir rafif. Ia benar benar lucu dalam mengelolah rasa. Ia marah atas kecerobohan wanita itu, tetapi di wajahnya justru terukir senyuman untuk wanita itu. Rasa benar benar aneh!

"assalamu'alaikum." ucapku pada bibi yang menyambutku didepan pintu.

"waalaikumussalam warohmatullah nak. ayuk masuk nak dek qilanya udah ada didalam nungguin." bibi menyambut dan mempersilahkanku masuk.

Saat kaki ku sudah melangkah memasuki rumah, terlihat wanita itu sedang berada di meja makan bersama wanita yang sama saat kami berjumpa di pasar dahulu. Bisa disimpulkan dia adalah sahabatnya .

"sini dulu nak rafif. Makan kue dulu." ajak ibu yang memperkenalkanku dengan keluarga ini. Saat kudengar kemarin , qilah memanggilnya dengan sebutan bibi.

"eh tidak usah bu, terimahkasih... Saya sudah makan kok bu." ucapku menolak secara halus.

"jangan gitu nak. Ini hari ulang tahun kak ain Kakaknya qila. Jadi harus ikut juga." ucap ibu dengan sedikit memaksa ku untuk mengikutnya ke arah meja.
Dari situ aku tahu, namanya ain. Sungguh nama yang indah untuk wanita yang yang memiliki mata yang indah.

"makasih bu." kataku saat diberi sepotong kue ulang tahun berkrim pink itu.

"na rafif panggil bibi aja. Supaya lebih akrab." ucap bibi sambil tersenyum

"oh iya bi. Makasih"

"jadi nak rafif masuk kuliahnya kapan?" Tanya bibi

"insyaAllah 3 bulan lagi bi." ucapku

"ambilnya jurusan apa nak rafif?" ucap bibi lagi.

"insyaAllah ambil hukum bi."

Setelah memakan kue ulang tahun ain, akupun menuju ke ruang belajar qila bersama bibi dan aqila

____

"dia datang lagi." ucap zahrah

"siapa?"putri makin penasaran

"kak rafif!"

Saat Menengok kebelakang, terlihat rafif yang di pandu oleh bibi menuju ke meja makan.
Zahrah tak berkutik. Tangannya spontan memotong kue dan memberikannya kepada bibi untuk rafif.

Terlihat, rafif dan bibi memang sangatlah akrab. Mereka bahkan saling berlempar senyum . Hal tang membuat zahrah makin penasaran mengapa bisa bibi mengenalnya.

Saat selesai makan dan berterima kasih , rafif menuju ke ruang belajarnya dengan aqila di temani oleh bibi.

*Dimeja makan

"rah, masyaAllah banget rah. Ternyata dilihat dengan jarak dekat dia tampan banget rah. Huaaaa aku udah nambah idola ini kayaknya😭😭😭."

"kamu apaansih put. Suaranya kecilin, nanti didengar nggak malu apa? Temani beresi ini dulu yuk terus ke kamar aku."

Setelah semua beres, zahrah dan putri pun menuju ke kamar untuk mengobrol dan berbagi cerita.

Saat masuk ke kamar zahrah yang berlatar pink lembut itu, putri yang telah sering ke rumah dan kamar ini tanpa butuh pemandu langsung menuju kasur . Sementara zahrah seperti kebiasaannya, ia akan menuju rak buku novelnya untuk mengambil novel yang ingin dibaca dan kembali ke kasur.

"rah , jadi namanya rafif yah ? Wahh kak rafif idaman banget.... Udah pendiem, calon SH , faham agama pula. Aaaaa gemess " ucap putri yang tak ingin diam.

Sementara zahrah, tidak biasanya ia tidak serius membaca novel walaupun putri mengganggunya. Ia selalu terngiang oleh nama yang sedari tadi diucap kelebihannya oleh putri. Ya, dia Rafif !

"kamu ribut banget sih put... Aku jadi nggak konsen baca nya." kata zarah sambil membolak balik lembaran novelnya

"kamu kan biasanya bisa nganggurin aku. Bisa tetap konsen dengan novel novelmu daripada cerita aku. Nggak biasanya kamu jadi bingung gini. Atau jangan-jangan......." putri mulai menggoda

"a a apaansih put, siapa juga yang suka sama dia ? Siapa juga yang tertarik dengar hal tentang dia ? Ka kamu ngaco." ucap zahrah gugup

"wahahahahahaha kamu kenapa rah? Aku bahkan nggak bilang kamu tertarik sama dia apa nggak. Wahhh kamu sekarang bener udah berubah yah.  Udah mau buka hati nih rah ? Hmm??" Goda putri tak henti-hentinya.

Skakmat!!!

Zahrah tak bisa berkutit lagi.

"ih kamu apaansihh . Tau ah! Ucap zahrah asal

Zahrah adalah wanita yang tak pernah bisa membuka hatinya untuk siapapun kecuali kepada keluarga dan sahabatnya. Untuk lelaki? Sudah banyak yang mengirimkan surat untuknya lewat sahabatnya putri bahkan saat valentine pun banyak yang mengiriminya cokelat dan surat yang bersampul cantik. Tiada satupun yang dia inginkan.

Suatu ketika juga ada kakak kelas yang juga sebagai ketua osis di sekolah aliyah kami, terkenal pintar dan baik yang juga memiliki rasa pada zahrah. Dia tidak mengirimkan surat ataupun bunga. Yang ia lakukan adalah mengatakannya secara langsung. Mengatakan bahwa dirinya benar benar kagum pada sosok zahrah. Tapi sama saja, semua ditolaknya mentah mentah. Ia tidak mudah untuk percaya dan memberi hati pada lelaki lain selain almarhum abahnya.

Itulah zahrah sebelum pria bernama rafif masuk kedalam kehidupannya. Pria yang membuatnya merasa getaran aneh saat melihatnya. Pria pertama selain abahnya yang ia fikirkan dan penasaran padanya.

____

Hadir lagi... Maaf pendek 😭
InsyaAllah akan up lagi . Tungguin yah akhi wa ukhtii.

Aku up sebenarnya karena senang, yang kemarin aku di perungkat 400 an hari ini udah di 200 in spiritual...

Huaahhh senneng 😭

Makasih readerss zahrah dan rafif.

Maaf juga typonya masih banyak 😅
Katanya butuh editor
Plakkkk. Dasar aina 😂

Udah yahhh
Salam dari aku
Nur aina 💕

Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang