11

300 13 1
                                    

Hari ini setelah pulang dari sekolah, zahrah memilih untuk beristirahat di rumahnya. Setelah makan dan merebahkan badannya beberapa puluh menit di kasur, ia bangun dan memilih untuk membaca novel.

Ia menuju rak di pojok kamarnya untuk memilih novel. Rak yang berbentuk persegi panjang menyerupai lemari, tanpa pintu pembuka, yang di dalamnya terdapat deretan novel yang tersusun rapi. Mulai dari yang bergendre humor, romantis, religi, horror. Semua ia koleksi.

Zahrah sangat suka novel. Menurutnya, novel membuat ia bisa berimajinasi dan berkhayal. Seperti saat ini ia memilih untuk membaca novelnya yang berjudul NEGERI NERI. Novel yang sangat menguras perasaannya. Ia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana menjadi ibu bunga. Ketika cintanya di khianati dan akhirnya cinta itu yang mengakhirinya. Sungguh malang nasibnya

Setelah membaca novelnya hingga tuntas, zahrah merasa tenggorokannya kering dan meminta untuk di redakan. Ia melihat ke sisi kiri kasurnya yang biasa terdapat gelas dan cerek. Ia kehabisan air, sehingga harus turun dahulu untuk mengisi cereknya itu.

Ketika menuruni anak tangga rumahnya, ia mendapati adiknya yang sedang asik menonton dengan memakan kue kering yang berada dalam toples.

"adek nggak ngaji?"

"nggak kak." jawab qila dengan mata yang tetap tertuju pada tv di depannya dan tangannya yang masih berada di dalam toples

" kenapa ?kan ini hari senin" tanya zahrah mulai mengintograsi

" kak rafifnya nggak dateng." jawab qila mulai malas

" loh kok nggak dateng?" tanya zahrah mulai kepo.

" qila mana tau kak. Kalau mau tau nanya aja langsung sama kak rafifnya." qila menjawab dengan kesal karna kakaknya yang tak henti-hentinya bertanya.

" ih ngapain kakak nanya ke dia. Mau dateng atau nggak itu mah terserah dia . " jawab zahrah. Reaksi tubuhnya berkata ia salah tingkah.

Setelah berkata, zahrah memilih naik kembali ke kamarnya dengan sedikit berlari

Bibi yang baru datang dari dapur tampak bingung .

" dek, kak ain kenapa?"

" nggak tau bi, tadi nanyain kak rafif , setelah itu dia langsung naik ke atas . Jawab qila yang tampak bingung juga dengan sikap kakaknya

Bibi mulai tersenyum . Ia sangat jarang melihat seorang ain zahrah seperti ini. Dan menurutnya, gadis itu sedang memiliki rasa.

Sesampainya di kamar, zahrah mulai menuangkan air pada gelasnya dan mulai meminumnya. Setelah itu, ia menuju kasur sambil menutup wajahnya. Aneh, dia merasa malu.

Ia jadi tiba-tiba marah, tiba-tiba merasa lucu , tiba-tiba malu . Ia benar-benar salah tingkah dan tak tau apa penyebabnya. Nampaknya ia merasa ada perubahan di dirinya yang aneh dan harus berkonsultasi. Jalan paling efektif ia harus konsultasi kepada sahabatnya terlebih dahulu. Putri

Dengan sigap ia mengambil smartphone nya dan membuka aplikasi wattsapnya untuk menghubungi sahabatnya

Z : assalamualaikum...
Z : putrii kamu lagi ngapain ?
Z : puttt
Z : putrii

Beberapa menit kemudian putri menjawab

P : waalaikumussalam warohmatullah.
P : ada apa rah?

Dengan cepat zahrah kembali menjawab dengan pesan yang beruntun

Z : aku cuma mau minta solusi sih put
Z : ketemuan yuk .
Z : kamu bisa ke rumah nggak ? Atau aku ke rumah kamu deh

P : emang ada apa sih rah? Solusi apa ?Tunggu dulu kalau gitu , aku mau mandi dulu baru kerumah kamu

Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang