Rencana

2.6K 310 20
                                    


Naruto menatap malas wajah laki laki yang tengah menyetir mobil itu.

"Kenapa memandangiku seperti itu"? Tanya Kakashi, di sela sela menyetirnya.

"Aku tidak melihat mu"jawab Naruto.

"Terus saja mengelak, bilang saja kau terpesona padaku"

"Pfft, pd sekali sih, siapa juga yang terpesona dasar manusia gak punya urat malu"

"Ya ya. Aku begitu hanya di hadapan mu saja"

Naruto hanya mencibirnya, lalu memalingkan wajahnya. Tak lama mereka sampailah di restourant yang di tuju.

"Ngapain kita kemari"?  Tanya  Naruto.

"Entahlah, tapi tousan yang meminta kita datang kemari"jawab Kakashi, sambil membuka seatbeltnya.

"Tousan"!!

"Iya, tousan Minato"jawab Kakashi, dengan seringai jahilnya.

"Sejak kapan kau memanggil nya tousan" ucap Naruto, sambil menunjuk Kakashi.

"Sejak tadi, mungkin"

"Sok akrab"cibir Naruto.

Kakashi, hanya tertawa  pelan, lalu segera masuk  kedalam restoran. Meninggalkan  Naruto  yang menatapnya tajam sambil komat kamit mencibirnya.

Ketika di dalam restourant,  Naruto melihat Tousan dan Kaasanya. Melihat tousantnya ia tak bisa marah, setelah ia menamparnya. Dia melihat ayahnya merasa bersalah, maka Naruto membalasnya dengan senyum tertulusnya.

Minato bangun dari duduknya, lalu memeluk Naruto.

"Maafkan Tousan, Naru"?

Naruto, membalas pelukan Minato.

"Tidak ayah, seharusnya aku yang minta maaf" balas Naruto.

Naruto dan Minato berpelukan.

Naruto  duduk di sampimg Khusina, dan di sanpingnya lagi adalah Kakakshi. Karna mejanya meja bundar.

"Kenapa Tousan, memanggil kami kemari"?  Tanya Naruto.

"Baiklah kalau kamu udah tak sabar"jawab Minato, sambil menahan senyumnya.

"Tidak sabar apanya"?  Tanya Naruto, dengan tatapan yang sedikit curiga, ke arah orang orang yang tengah senyum  ke arahnya dan laki laki di sampingnya.

"Kami bermaksud mempercepat pernikahan kalian, jadi bulan depan"ujar Sakumo, ayah dari Kakashi.

"Hah, tidak terlalu cepat"ucap Naruto terkejut. Sedangkan Kakashi dia diam saja, sambil nahan senyum geli.

"Tidak sayang, apalagi kalian tinggal satu apartemen. Takut takut kau sudah bobol"ujar Khusina, sambil cekikikan.

"Kemarin kemarin siapa yang suruh tinggal satu atap coba"

"Tousan gak salah, kalian  sekarang terlihat 'sedikit 'akrab" ujar Minato.

"Ya ya ya, akrab sekali. Saking akrabnya kita saling pukul dengan mulut, maksudnya wajan"

Wajah Naruto memerah, saat salah bicara.

Sedangkan Kakashi terkekeh geli, melihat Naruto yang menundukan kepalanya dengan wajah yang merona malu.

"Ok, sudah di putuskan. Kalian menikah bulan depan, tidak ada penolakan"

Naruto manyun, ia kok merasa senang ya, padahal dulu. Ia yang paling nentang perjodohan tersebut.

Naruto pergi ke toilet untuk membasuh muka, tiba tiba aja ada segerombolan wanita yang masuk toilet tersebut.

Mereka memandangi Naruto dengan sinis, Naruto  hanya santai saja. Tanpa memperdulikan mereka.

"Apa mata Kakasi san itu salah, mau mau nya dia pada gadis cebol kaya dia. " ujar wanita berambut coklat itu, sambil menatap Naruto  sinis. Naruto  dia aja, ia tidak peduli. Ini sudah resikonya jika berdekatan dengan artis yang di gandrumi wanita seperti Kakashi, sebaik apapun wanita itu, selalu serba salah di hadapan fans girls yang terobsesi pada idolanya.

Naruto, cepat cepat  beranjak dari toilet tersebut , Namun kalah cepat dengan seorang wanita yang menarik rambutnya kasar hingga  ke pala belakangnya terbentur tembok dengan keras.

Naruto  hanya meringis, ia berusaha melawan. Tapi tak sebanding, para wanita itu terus memukul dan menginjak perut Naruto, sampai suara baritone membuat mereka berhenti,  dan menatap ke takutan pada laki laki bersurai perak tersebut.

"Apa yang kalian lakukan terhadap kekasihku" itulah suara terakhir, yang di dengar Naruto, sebelum kegelapab yang menggantikannya.

Kakashi, sangat khawatir karna Naruto belum juga kembali, ia takut terjadi sesuatu pada gadis yang sudah lama ini menempati  hati terdalamnya.

Ia izin untuk pergi ke toilet, ke tika akan masuk toilet pria, ia mendengar  rintihan payah dan suara gaduh, dari toilet  wanita. Tanpa aba aba lagi, dia memaksa masuk ke dalam toilet tersebut, dan menemukan gadisnya sudah berlumuran darah.

"Apa, yang kalian lakukan pada kekasihku"




Kakashi, hanya menatap gadis itu dari luar ruangan, setelah selesai oprasi Naruto, di pindahkan ke ruang icu,dan di perketat ke amananya selama 24 jam.

Pelakunya sendiri, Kakashi pastikan membusuk dalam penjara, meskipun dia fans nya, tapi dia benar benar tidak toliran.

Minato menepuk bahu calon mantunya yang terlihat kacau, ia sekarang tahu, bahwa Kakashi benar benar membuktikan ucapanya waktu itu.

"Minato san, aku menyukai putri mu"

Minato hanya mengangkat alisnya sebelah, lalu berkata.

"Sejak kapan, kau menyukai putri ku,  Kakashi"

"Sejak dia lulus SMA"

"Hebat, itu sudah lama sekali. Jadi apa yang harus aku bantu"

"Jadikan dia penata rias ku"


Maaf baru fublish lagi, wattpad nya eror mulu. Dua episode lagi tamat"

Hater's ilove you(Revisi) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang