18 : Brand New Day

9.6K 723 104
                                    

"Pagi."

Suara Venus menyambutku begitu mata ini terbuka. Kulihat rupa menawan serta senyum khasnya menghiasi penglihatanku. Sungguh indah sekali pemandangan yang tengah kulihat.

Jemari tangan Venus menyelipkan helaian anak rambut yang menutupi sebagian wajahku. Desiran menggelitik seketika melanda saat teringat tentang semalam serta tersadar bahwa sekarang tubuhku hanya dibalut selimut tebal.

Sementara Venus, kulihat ia sudah memakai t-shirt dan sudah wangi pula.

Aku langsung menjauhkan diri saat wajah Venus semakin dekat, menghindari perlakuannya yang pasti akan memberikanku sebuah morning kiss.

"Kenapa?"

Aku menggeleng, risih saja karena baru bangun tidur. Belum mandi atau sikat gigi.

Seolah mengetahui pemikiranku, Venus menyunggingkan senyuman. "Jangan malu, sini." Dan akhirnya aku selalu kalah. Tak bisa menghindar, selalu terbuai.

Venus menarik tengkuk leherku, agar memperdalam ciuman kami. Sebelah tangannya lagi bermain ria mengusap bahu serta lenganku sampai akhirnya sentuhan itu perlahan turun dan semakin turun.

"Emmhhh... Venus, a-aku..."

Venus mengangkat kedua alisnya, nampak tak sabar mendengar lanjutan perkataanku. "Apa, hm?" bisiknya menggoda.

"Itu...," Dan terdengarlah suara perut keroncongan menandai maksud yang akan kuucapkan. "Aku lapar."

Seketika raut wajah Venus berubah kecewa. Aku tahu bahwa aku telah mengucapkan hal yang salah di waktu yang tidak tepat. Tapi apa boleh buat, perutku tidak bisa diajak kompromi.

Venus mendaratkan kecupan singkat di bibirku sebelum berujar, "Mau aku masakin? Makan apa?"

Maka aku mengangguk tegas sambil tersenyum lebar nan bahagia. "Apa aja, asalkan kamu yang masak pasti aku makan."

"Ya udah, sana kamu cuci muka dulu." Venus menyuruh dan ia masih betah berbaring menyamping di sampingku dengan siku lengannya menahan kepala.

Tanpa diberitahu pun aku tahu maksud di balik perintahnya. Seketika aku mengeratkan selimut dan lebih menariknya sampai ke leher. "Sana kamu pergi dulu!" Aku balik memerintah.

Venus menggeleng dengan seringain menggoda yang masih setia menghiasi wajahnya.

Dasar Venus!

°•°•°•°

Omelet. Sarapan sederhana tapi nikmat dan mengguggah selera. Terlebih Venus yang membuatnya dan hasilnya patut diacungi jempol. Lezat.

"Aku mau bawa kamu pergi, mungkin selama seminggu." Venus berujar setelah kami menghabiskan sarapan masing-masing.

"Seminggu? Ke mana?"

Venus mengecup ujung bibirku sekilas. "Ke mana aja, asalkan hanya ada kita berdua. Kakakmu udah tahu, dan dia mengizinkan."

Suatu keajaiban Ardian membiarkanku bersama dengan Venus. Mungkin itu tak lebih dari bentuk permintaan maafnya karena sudah salah membuat Venus menjadi terpidana selama setahun ini. Nyatanya, Ardian tetap tak setuju dengan perasaan cinta di antara kami.

"Cepat mandi! Kita berangkat pagi ini juga."

Dan mendengar perintah itu, seketika aku beranjak lalu mencium pipi Venus sebelum akhirnya berlari, sempat menoleh sekilas ke arah Venus, memancingnya untuk mengikuti.

Rose Met Venus [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang