[BAB 19] Anything For You

2K 107 25
                                    

"Duduk sini, ratu."

ꯡ нαρργ гεαδιηg ꯡ

Darrel berputar mengitari bangku, lalu duduk disamping Selly dengan tangan yang merangkul pinggang gadis itu erat.

Cowok itu memasang wajah sedih tak karuan dengan kepala yang bersender dibahu Selly, entah gadis itu tau atau tidak Darrel diam-diam menyeringai dengan hidung yang selalu menghirup harumnya tubuh gadis itu.

"Jadi gini sel—ADAW!!" Selly memelintir tangan Darrel sampai ada bunyi mengenaskan dari tulang-tulangnya.

"Salah gue apa?!" Darrel meringis.

"Salah lo yang nyari kesempatan, modus lo udah ketebak tau gak."

Selly hampir melotot dibuatnya saat Darrel merentangkan tangannya untuk memeluknya, ia dengan siaga berdiri, sehingga Darrel memeluk sebuah bangku, bukan Selly.

"DARREL!!" Murka gadis itu.

"Lo sebenernya mau jelasin atau enggak sih?! Gue udah baik hati ya untuk dengerin lo. Bisa gak lo serius sekali aja? Atau lo emang mau gue diemin berhari-hari?" Selly hendak pergi, tetapi ada yang menahan kakinya dengan sebuah tangan.

Darrel bersujud didepan Selly, mendongak menatap Selly memohon. "Selly maaf, gua bakal serius. Seserius cinta gue buat lo, tap-"

DUAK!

Belum menyelesaikan kata-katanya, Darrel sudah ditendang pipinya, sampai terjungkir kebelakang.

"Salah gue apalagi Selly? Sakit sumpah ini."

Darrel menyentuh pipinya kesakitan, meringis tanpa henti. Darrel bukan alay, tetapi tendangan Selly memang sebesar kekuatan tendangan kuat pemain sepak bola. Jika ada yang mengatakan pipinya sekarang sudah berwarna biru, ia akan percaya.

"Lo bener-bener minta dibunuh ya." Selly mendengus kasar, ketika melihat Darrel yang menatapnya sok polos. "Salah gue apa?"

"Gue tau lo sujud gitu untuk ngeliatin CD gue. Apa yang lo lihat?"

Darrel yang mendengar hanya cengengesan dengan tangan yang menggaruk kepala tidak gatal. "Hehe, gak sengaja. Tapi tumben lo pakai CD warna kuning polkadot putih, nyentrik banget gak sih?" Darrel mengelus dagunya menatap rok Selly.

Selly menggeram. "Brengsek!!" Ia pergi, tak lupa dirinya menendang tulang kering Darrel cukup keras, sehingga sang empu memekik kencang.

"Selly!! Jangan tinggalin gue!" Darrel mengaduh kesakitan, ingin mengejar tetapi kakinya tidak bisa digerakan.

Dibalik itu, mereka tidak tahu ada seseorang yang menatap dengan tatapan yang sangat kelam.

***

Selly memasuki kelas dengan hawa yang menakutkan, semula kelas yang gaduh berubah menjadi hening tak berkutik.

Ia duduk dibangkunya, Dyna memandang sahabatnya penasaran. "Tumbenan lo dateng udah masang muka asem."

"Asem pantat lo." Celetuk Selly, ia menengadahkan kedua tangannya dimeja lalu menenggelamkan kepalanya dikedua tangan itu.

Married Is ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang