[BAB 1] Expected Thing

16.8K 396 76
                                    


Married Is Problem

//030119//

______________________________________

Jika kita tidak ditakdirkan bersama kenapa kita harus dipertemukan. -selly

______________________________________

нαρργ гεαδιηg

GADIS cantik dengan rambut sebahu berwarna chestnut brown, berpijak menuruni tangga kayu satu demi satu yang memutar beraturan. Ia berlari cepat ke ruang makan tempat keluarga berkumpul bersama saat pagi, lalu bersaliman dengan kedua orang tuanya dengan gamblang.

"Bye semua.. bidadari berangkat~" Ia berjalan bernada seorang putri kearah luar rumah. Namun sayang sekali, baru saja melangkah telinganya sudah ditarik oleh tangan asing.

"Kamu mau kemana???" Tanya ibunya. Gadis itu bernama Selly, ia meringis kesakitan akibat jeweran ibunya.

"Aduh! sakitt ma." Paraunya.

"Beribu kali mama bilang tapi gak digubris sama sekali, Selly punya telinga gak sayang?"

"punya ma.." Cicitnya.

"Seharusnya tau dong sekarang harus ngapain?" Rhema melirik kesal putri bungsunya.

Selly meringis pelan. "tau.."

"Apa?" Seru ibunya.

"sarapan..?" Tanyanya polos.

"Rhema, jangan berlebihan." Louizh menatap dingin Istrinya ketika putri kesayangannya merintih kesakitan.

"Tapi mas, ak—" Rhema langsung bungkam saat Louizh memberi tatapan dinginnya, ia mengambil putrinya dari tangan Rhema lalu diletakkan dipangkuannya.

Selly memeluk leher Louizh sembari mengecup pipinya. "I love you pa!" yang dijawab dengan senyuman ayahnya.

"Idih sombong banget kalau dibela." Hardik Syilla, Kakaknya.

"Syilla.." Peringatan dari ayahnya, langsung syilla termangu diam.

Selly menjulur lidah meledek. "Rasain, wleee." Syilla melototi adiknya diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya.

Adiknya tak perduli, bersenandung ria seraya mengambil dua helai roti lalu mengolesnya dengan selai rasa coklat.

"Papa berangkat jam berapa? Kalau pagi, selly mau bareng dong." Selly mengerjabkan mata memohon.

Ayahnya adalah seorang kepala sekolah di Dream High School. Sekolah berbasis international yang kebetulan dimiliki pamannya, sekaligus ayah dari sepupu empat bersaudara. Yaitu Agni, Aksel, dan dua kembar yang sangat keren, Karin dan Aidan.

Louizh mencubit pelan hidung Selly. "Maaf, sayang. Papa berangkat agak siang, masih ada yang harus diberesin. Kamu sama Kak Syilla ya."

Syilla menyambar. "Maaf-maaf aja nih, sel. Gue gak bisa nganterin lo."

"Siapa yang mau berangkat sama lo." Selly mengacungkan jari tengah.

"Sialan."

Gadis dengan tinggi badan dibawah rata-rata, mengambil ponsel di saku seragamnya. Jari-jarinya menari diatas keyboard, membuat satu persatu kata dan langsung mengklik tombol send diujung kanan.

Married Is ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang