[BAB 6] Moved, Sadness, Emotion

3.4K 150 38
                                    


нαρργ гεαδιηg

TAK ada yang berkutik selama ini bahkan mendengar helaan nafas saja mustahil, selly mengacak rambutnya kesal tak perduli penampilannya akan buruk didepan askar nantinya.

Otaknya buntu untuk membatalkan perjodohan ini, cara apa lagi yang ia pakai untuk membatalkan ini. Sungguh, selly sangat dilema sekarang.

Ia membuang nafas gusar, lalu menatap askar sinis. "Jangan harap gue bakal mau sama lo."

Askar mendelik. "Saya juga gak berharap sama kamu."

"Kenapa lo diem aja saat gue protes. Apa lo diem-diem suka sama gue maka dari itu lo gak protes?"

"Jangan percaya diri, saya gak mau dijodohkan dengan wanita bar-bar seperti kamu." Sinisnya tak menoleh barang sedikitpun ke gadis manis disampingnya, membuat gejolak emosi selly bertambah.

"Bar-bar lo bilang?!" Teriak selly menggema.

"Kenapa?" Datarnya.

"Jangan kaku ngomong sama gue! Dan jangan ngatain gue cewek bar-bar!" Selly menarik kerah kemeja askar, wajahnya mengeras dan memerah.

Askar melepaskan kepalan tangan selly dikerahnya dengan tenang. Pemuda itu memandang selly tak minat, seperti dihadapannya itu serangga.

Selly menggeram. "Lo!!..."

Selly ingin melayangkan pukulan telak diwajah askar yang mulus agar tidak banyak lagak didepannya, Tetapi tangannya lagi-lagi ditahan oleh cowok sialan itu.

"Seorang wanita seharusnya bersikap anggun."

"Kenapa kalau gue gak anggun? Lo jadi ilfeel? Bagus deh, jadi gue gak usah capek-capek bikin lo benci sama gue."

"Tanpa kamu melakukan apapun, sebelumnya saya sudah membencimu." Jujurnya, yang mana jika didengar wanita lain membuat sakit hati tetapi tidak dengan Selly yang membuncah senang.

Selly menepuk bahu Askar. "Bagus, semoga seterusnya lo bisa membenci gue." yang diberi senyum miring oleh Askar.

"Saatnya kita membahas kesepakatan untuk mempercepat masalah ini." Selly tersenyum manis memandang askar yang menyernyit bingung.

"Kesepakatan?"

"Gue udah melakukan segala cara untuk membatalkan ini, tetapi semua yang gue lakukan gak ada gunanya. Dengan cara ini, gue yakin bakal berhasil tanpa ada hambatan, ya kalau ada hambatan pasti karena lo ada rasa sama gue maupun sebaliknya."

"Langsung saja ke intinya."

Selly tertawa puas seperti orang gila, ia sangat menyukai orang yang tidak suka berbasa-basi. "Gue suka gaya lo."

"Kesepakatannya, kita menikah dulu selama dua tahun untuk meyakinkan keluarga kita. Please, jangan bawa-bawa hati selama dua tahun itu. Tetapi ketika didepan keluarga, usahain terlihat harmonis, minta pernikahan ini dilaksanakan secepat mungkin agar masalah ini cepat terselesaikan. Setelah dua tahun, kita bercerai―

―Jangan muncul perasaan, tutup identitas status kita dengan siapapun kecuali saudara gue dan lo, gue gak mau hubungan ini menghambat gue dengan kekasih gue. Dan, jangan pernah ngatur-ngatur gue kalau gue gak menyetujuinya, lo juga bisa berhubungan dengan siapapun asalkan gak ketahuan bokap nyokap kita. Gimana?" Tangan halus bak bayi itu memberi uluran tangan terhadap lelaki dihadapannya.

Married Is ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang