Saya tau kalian pasti bukan orang yang tidak menghargai karya seorang penulis.
Jadi, hargai tulisan saya dengan memvote dan follow untuk update terbaru!
-
Hari ini aku merasakan, waktu berjalan begitu lambat
﹏ It's ⓐⓛⓦⓐⓨⓢ You ﹏
.
Hari ini adalah hari dimana Laskar dan Byla akan melakukan kegiatan belajar bersama dan dilanjut dengan photo taking untuk first job Laskar. Tadinya Laskar ingin menjemput Byla untuk berangkat bersama menuju study cafe, tapi gadis itu menolak dengan alasan ia akan sedikit datang terlambat.
Jadi disini, Laskar dengan ice americano-nya guna menghilangkan rasa kantuk dipagi hari yang mengisi penuh kepala, tengah duduk manis menunggu perempuan bernama Byla itu muncul di hadapannya. Selama menunggu, Laskar hanya memfokuskan dirinya pada benda pipih yang sedang ia genggam di tangan. Tak banyak yang ia lakukan, hanya mondar-mandir membuka-tutup halaman aplikasi yang ada di handphonenya itu.
Setelah hampir 15 menit, lelaki itu menunggu. Menyisakan gelas yang kapasitasnya berkurang setengah. Akhirnya, sosok perempuan yang sangat ia kenal itu, muncul juga batang hidungnya. Ia lihat Byla lengkap dengan tasnya tengah berjaalan mendekat.
"Sorry lama nunggu ya?, Tadi make sure baju-baju buat photo taking udah kebawa semua dulu. Kan pr kalau harus bolak-balik." Sambil tergesa-gesa, gadis dengan penampilan rapih lengkap dengan tas ransel yang ada di punggunya itu mulai mengambil duduk di depan Laskar.
"Oh enggak kok. Nggak papa, yuk mulai." Setelah perkataan Laskar selesai terucap, serentak merekapun mengeluarkan peralatan belajar yang akan mereka gunakan.
"Oke mulai dari matematika ya. Biar otaknya langsung panas nih pagi-pagi, kita kerjain sama-sama dari halaman 57-63. Pelan-pelan aja, yang susah di lewat dulu." Sambil membolak-balikkan halaman, Byla menitah Laskar untuk fokus mengerjakan soal-soal yang di dalamnya terdapat angka-angka yang begitu memusingkan. Setelah menghembuskan napas beratnya, Laskar kemudian mengambil pensil lalu, menarik kursi dan bersiap untuk mengerjakan puluhan soal yang mungkin akan memicu kepalanya terasa nyeri.
"Sekarang jam 09.15, jam 11.10 udah harus selesai." Sambung Byla dengan jelas. Laskar kemudian spontan melirikan kedua mata pada jam yang kini melingkar sempurna di lengan kirinya, lalu mengangguk dengan ragu-ragu. Sebab matematika bukanlah pelajaran kegemarannya ia ragu tidak bisa menyelesaikan dalam jangka waktu secepat itu. Tapi ia yakinkan, bahwa ia pasti bisa jika mencobanya terlebih dahulu.
Satu jam berlalu, masih belum ada yang membuka suara, yang terdengar hanyalah suara bising pensil yang terus meggores kertas, karena rumitnya soal, membuat mereka harus berkali-kali menghitung pada kertas agar mendapatkan jawaban yang tepat. Selain itu, suara komat-kamit menghitung angka terus terdengar. Tak jarang pula suara geteran kaki gelisah milik Laskar terdengar, atau kegiatan Byla meminum air putih berkali-kali guna menetralkan pemikirannya.
﹏ It's ⓐⓛⓦⓐⓨⓢ You ﹏
"Gua udah selesai!, arghh akhirnya." disertai sorakan dan rasa lega, Laskar meregangkan tubuhnya yang terasa berat dan kaku sebab sedari tadi hanya tertunduk bungkuk mengerjakan soal yang jumlahnya cukup banyak itu. Tak lama setelah itu, Byla ikut melepaskan pensil yang telah ia raut sebanyak 3 kali selama proses belajar berlangsung, tanda selesai dengan semua pertanyaan dan jawaban yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's always you
Teen FictionEmang bener, katanya kita udah ketemu sama jodoh kita saat usia kita 16 tahun? . Ini cerita tentang Arshabyla Jemima seorang gadis berprestasi yang sering garap piala untuk sekolahnya. Hanya mengenal belajar, dan terus belajar.. gimana bisa sosok By...