Saya tau kalian pasti bukan orang yang tidak menghargai karya seorang penulis.
Jadi, hargai tulisan saya dengan memvote dan follow untuk update terbaru!
-
Mencoba mencari seseorang yang dapat berdiri di sampingku.
﹏ It's ⓐⓛⓦⓐⓨⓢ You ﹏
.
Tanggal ujian yang semakin mendekat, membuat para siswa-siswi kelas 11 harus lebih fokus dalam hal belajar dan berkegiatan, terlebih lagi pada ekstrakulikuler mereka masing-masing. Saat ini menambahkan nilai, jadi tujuan utama mereka. Sebab, jika nantinya nilai mereka memumpuni, UTBK bisa mereka anggap sebagai angin lewat saja.
Jadi disini, Lapangan sekolah pukul 4 sore yang keadaanya masih cukup ramai di penuhi para siswa dan siswi yang kini sedang mengasah bakat melalui ekstrakulikuler yang mereka pilih.
ArshaByla dengan jas berwarna merah yang kini sedang ia gunakan, tengah memasang telinga lebar-lebar karena di hadapannya seorang Juandra faisal yang merupakan ketua osis sedang berkicau tanpa henti memberi arahan. Byla yang memegang posisi sebagai Sekretaris dua seharusnya kini membuka buku dan mulai monggores kertas putih itu dengan pulpen. Mencatat apa saja yang lelaki bertubuh tinggi itu ucapkan. Tapi, karena Byla adalah sosok yang tak mau ribet, dirinya hanya perlu menyiapkan ponsel pintar pada tangannya, dan membuka aplikasi perekem suara. Selama Juan menyuarakan pendapatnya, tak henti-henti handphonenya ia dekatkan pada laki-laki itu agar suaranya dapat terdengar dengan jelas, karena setelah ini Byla harus membuat laporan tentang apa saja yang telah Juandra kicaukan.
"Jemima, lo urusin pendataan tim futsal ya." Juan yang masih setia berdiri tak jauh darinya, kemudian menunjuk dirinya sebagai tim pendataan anggota futsal. Disisi lain ada 3 rekan lainnya yang sama-sama juga ditugaskan menjadi tim pendataan.
Fungsi dari pendataan ini adalah penyetoran nilai anggota-anggota ekstrakulikuler di sekolah mereka. Jadi wajib hukumnya bagi osis mendata nama-nama siswa-siswi yang melaksanakan kegiatan mengasah bakat itu. "Iya-iya bawel deh ah." Balas Byla malas-malasan. Tak lama, dirinya memisahkan diri dari rombongan dan mulai melangkahkan kedua kakinya mendekati gerombolan siswa futsal.
"Selamat sore teman-teman. Byla mau data nama-nama kalian dong." Dengan handphonenya yang kini sudah masuk ke aplikasi notes, untuk mencatat nama-nama anggota futsal. Byla hadir dalam gerombolan itu dengan senyum yang merekah. Terlihat sangat cantik memang, rambutnya yang digerai, dengan satu pita berwarna merah yang terpajang rapih pada helain rambut bagian kiri, bersamaan dengan jas dan juga rok seukuran lutut yang ia kenakan, lengkap juga paras cantik yang terhiasi riasan tipis, membuat siapa-siapa saja pasti akan memberhentikan arah pandangannya, untuk sebentar saja menatap Byla lebih lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's always you
Genç KurguEmang bener, katanya kita udah ketemu sama jodoh kita saat usia kita 16 tahun? . Ini cerita tentang Arshabyla Jemima seorang gadis berprestasi yang sering garap piala untuk sekolahnya. Hanya mengenal belajar, dan terus belajar.. gimana bisa sosok By...