Page 16 . Couple

237 6 0
                                    

Saya tau kalian pasti bukan orang yang tidak menghargai karya seorang penulis.
Jadi, hargai tulisan saya dengan memvote dan follow untuk update terbaru!
-
Sepasang, tapi bukan bersama mu. 

﹏ It's ⓐⓛⓦⓐⓨⓢ You ﹏




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cocok itu karena sama sama punya perasaan yang sama bodoh."

***

"Laskar, habis ini mau kemana?", Karin masih saja mengekor dibelakang lelaki dengan seragam rapih itu. Setelah beberapa waktu lalu menghabiskan waktu makan siang bersama, Laskaran memutuskan untuk kembali mencari Byla yang masih saja tak terlihat dimatanya. 

Ia melirikkan sedikit kedua maniknya pada Karin yang kini sudah sejajar berjalan bersamanya, lalu berkata, "Jalan-jalan aja, bosen di kelas.", Tuturnya datar, sambil terus menyusuri lorong sekolah yang siang itu cukup ramai dipadati. 

"Boleh ikut ya?", Karin kini menautkan kedua tangannya pada lengan laskaran. Aksi tiba-tiba Karin pastinya membuat sosok lelaki yang sedang berjalan dengan tenang lantas tersontak kaget. Banyaknya pandangan yang mengarah kepada mereka membuat Laskaran sedikit merasa tidak nyaman, tapi sepertinya hal itu tak digubris oleh Karin sedikitpun. 

Laskaran menghela napas,

"Boleh Karin." 

.

Setelah kakinya ia bawa pada koridor-koridor sekolah, lapangan basket maupun futsal, langkah kakinya terhenti pada tempat dugaan terakhir Byla berada, yaitu di taman. Ia lihat sosok manis yang sedari tadi ia cari keberadaanya tengah menopang laptop sambil duduk manis pada bale, sedang berbincang hangat bersama Yareza yang terlihat sangat fokus memandangi wajah Byla dengan matanya leka-lekat. 

"Hai semuanya lagi pada ngapain?", Karin berlari melepas tautan tangannya, menghampiri dua orang yang kini menempatkan diri pada kursi panjang berbahan dasar bambu itu. Lalu gadis bernama Karin itu juga ikut mengambil duduk di sebelah Byla.  "Oh, hai Karin, kita lagi ngobrol aja nih..", Balas Yareza dengan mata yang menyipit karena senyumnya ia kembangkan. 

Laskaran kini juga sudah duduk dengan tenang di samping Yareza, mengarahkan kedua manik kembarnya pada isi laptop Yareza yang kini membuka halaman word, tengah menjadwalkan suatu kegitan. 

"Kalian udah pada makan belum?, tadi gua makan sama Laskar di kantin. Menu hari ini enak-enak loh." Tutur Karin lebih bersemangat dari yang sebelumnya. Bahkan sampai detik ini, perempuan bernama Arshabyla jemima masih setia dengan senyumnya lalu berkata, "Setiap hari juga enak kali Rin.., makannya sering-sering makan di Kantin. Jangan pesan online terus." Balas Byla sambil ia bawa siku kananya untuk mecolek Karin pelan. 

"Ahahhaha, iya ya..", Karin kemudian menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil terkekeh pelan. "Kita udah makan kok, ini tempat bekal dari Byla udah kosong. Byla bawa nasi goreng udang hari ini, terus kita makan bareng deh. Lo harus coba nasi goreng buatan Byla, enak banget gua gak bohong deh." Dengan suara yang setengah berteriak, Yareza bergantian menatap Karin maupun Laskar, memastikan kedua orang itu mendengarkan perkataanya dengan benar. 

"Wah, next time kamu harus bikinin aku ya Byla!", Karin menunjuk kotak bekal yang sudah kosong itu dengan raut wajah tegas sambil cemberut. Yang diajak bicara langsung terkekeh, 

"Iya Karin, siap!"


﹏ It's ⓐⓛⓦⓐⓨⓢ You ﹏

 Kedua kaki mereka dibawa untuk pergi pada kelas masing-masing, setelah mereka dengar suara bel yang menggema pada kedua indra pendengaran. Yareza dan Karin mengambil langkah lebih dulu di depan kedua insan yang masih sama-sama membungkam suara. 

Berjalannya mereka menyusuri koridor, membuat beberapa pasang mata berbisik tak terdengar sebab melihat pemandangan yang jarang ini.

"Kaya Couple..",

"Calon couple goals anak kelas 11 lagi lewat",

Satu dua orang terlihat fokus berbisik saat mata mereka menangkap pemadangan itu, langsung membulatkan mata seperti habis melihat uang yang secara tiba-tiba terjun bebas dari langit. 

"Ini pada gak masuk ke kelas apa ya?, gosip aja hobinya." Dengan volume suara yang sengaja ia keraskan, Byla berniat menyadarkan kegiatan gosip para siswa-siswi yang masih saja meramaikan koridor padahal bel sudah berbunyi. 

Tak lama setelah ucapan itu terlontarkan dari mulut Arshabyla, Laskaran terkekeh pelan melihat reaksi orang-orang disekitarnya yang langsung balik kanan meninggalkan koridor dan berpura-pura bahwa tidak mendengar ucapan apapun.

Lelaki dengan perawakan tinggi itu memfokuskan pandangannya pada Byla yang saat  ini berada tepat disampingnya, 

"Byla..", Panggil Laskaran halus, Gadis yang namanya disebut itu memalingkan wajah, menatap Laskaran dengan kedua alis yang terangkat. 

"Gedung kelas kamu yang ini." Ucapnya lebih halus dan terdengar seperti sedang berbisik. 

Byla tersadar dari lamunan singkatnya,  "Oh, iya hah?, iya iyaa." Gadis itu gelagapan, sambil mengacak-acak rambutnya ia berlari masuk pada salah satu ruangan kelas yang mulai ramai dihuni karena para guru sedang menuju kemari.

"Byla kenapa kar?", Karin yang sedari tadi sibuk berbincang dengan Yareza membalikkan tubuhnya saat iya lihat Byla sudah tak lagi dalam barisan. "Gak tau, kayanya lagi ada yang dia pikirin deh, soalnya tadi juga diajak ngobrol sama gua rada loading juga."

"Nanti juga balik lagi kaya biasanya, yaudah yuk za masuk." Karin meninggalkan barisan, disusul dengan Yareza yang berlari kecil dibelakang Karin, sebab tertinggal langkah kaki perempuan itu. 

Kini menyisakan Laskaran yang berjalan di tengah lorong yang mulai sepi, sebab para siswa sudah masuk lebih dulu ke dalam ruang kelas, menunggu para guru yang siap mengajar. dengan suara langkah kaki yang terasa ringan salah satu guru "Laskaran tunggu!!", Bu Lia salah satu staff sekolah bidang kreatifitas denan sepatu ketsnya menghampiri Laskaran yang tadi jalannya sudah ia niatkan untuk menuju kelas. 

"Siang Bu, ada yang bisa saya bantu?, Lelaki itu membawa separuh tubuhnya membungkuk hormat kepada wanita yang kini sedang berada tepat di depannya. "Siang Laskar, saya butuh bantuan kamu untuk projek mendatang. Saya sudah bilang guru yang mengisi pelajaran kelas kamu siang ini, bahwa kamu tidak akan ikut pelajaran siang ini. Bersama dia", Dengan rambutnya yang kini telah ia gerai bersama satu klip bunga lily yang menghiasi rambut bagian kanannya, Arshabyla melangkah mendekat setelah tadi kembali dari kelas.

"Kalian, ikut saya ke ruang tata usaha, Pak Bem mau bertemu dengan kalian."

"PAK BEM??!!"

﹏ It's ⓐⓛⓦⓐⓨⓢ You ﹏Halo semua! Ketemu lagi di page 16. Terimakasih atas apresiasi, kritik dan sarannya. Terus temani cerita ini sampai page terakhir ya!, jangan lupa untuk vote dan follow demi kebahagian author yang karyanya selalu diapresiasi!.Sekali lagi Terimakasih dan sampai bertemu di page selanjutnya. 

It's always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang