Page 4. Laskar dan kameranya

642 17 3
                                    

Saya tau kalian pasti bukan orang yang tidak menghargai karya seorang penulis.

Jadi, hargai tulisan saya dengan memvote dan follow untuk update terbaru!

-

Seperti nyawanya, ia selalu menjaga

﹏ It's ⓐⓛⓦⓐⓨⓢ You ﹏

.


Masih setia dengan aksi menunggunya, satu notifikasi berhasil menyadarkan Byla dari lamunanya,

Masih setia dengan aksi menunggunya, satu notifikasi berhasil menyadarkan Byla dari lamunanya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Benar juga ini belum tepat jam 10, tapi gadis itu sudah ribut dengan segala yang ada. Terbesit rasa tidak enak pada lelaki itu, pasalnya kalau dia jadi Laskar, ia pasti sudah marah karena sudah diburu-buru.

"Tapi Make-up gua nggak luntur kan ya?", dilihatnya paras cantik pada cermin kecil yang ia bawa dari rumah tadi. Memastikan dirinya masih dalam keadaan terbaik untuk pemotretan nanti. Sepuluh menit berlalu, Arshabyla yang masih duduk manis pada gazebo yang ada di taman itu lantas berdiri dengan mukanya yang sumringah ketika ia lihat satu mobil mengarah pada parkiran taman.

Sosok yang ia tunggu-tunggu pun keluar dari sana dengan segala peralatan kameranya, yang sudah pasti gadis itu tidak tau apa namanya.

"Maaf ya, karena udah nunggu lama", Tangan Laskar diisi dengan banyakya barang-barang. Bajunya sedikit berantakan dan bulir keringatnya mulai terlihat. Byla, gadis itu tau pasti tadi  jadi perjalanan paling merepotkan bagi Laskar di hari minggu yang cerah ini. Jadi dengan cepat, ia ambil tisu pada saku celananya dan membantu menyeka keringat pada dahi lelaki itu.

"Sorry ya." Ucap Byla dengan suara kecilnya. Laskarvyang sedikit terkejut saat tangan lembut Byla berada di dahinya spontan memundurkan diri dan terkekeh, "Pasti lo nggak enakkan sama gua karena ngeburu-buruin gua?". Wah, dengan cepat ekspresi muka Byla yang tadi semanis buah mangga, kini beralih sepahit kehidupan. Memang benar, jikalau dia tidak boleh berbaik hati pada laki-laki bernama Laskaran ini.

"Tau ah, padahal kan gua lagi berbaik hati ingin menyeka keringet lo, terus bantuin lo angkat barang. Mood gua lagi bagus nih, kan hari ini lo mau motoin seoarang model." Dengan raut wajahnya yang masih ditekuk, Byla membalikkan badan sambil memastikan posisi pita pada rambutnya masih tersusun rapih.

Mendengar hal itu, jujur Laskar ingin tertawa sebab ada sedikit rasa gemas yang ia rasakan saat gadis dihadapnya memajukan bibirnya. "Alih-alih memoret model, gua berasa lagi mau motret anak kecil pakai pita."

Mendidih sudah, Byla yang awalnya merasa seperti perempuan dewasa yang berpakaian sangat manis ternyata dilihat sebagai anak kecil yang sedang memakai pita. Sambil berbalik badan dan menghentakkan kakinya, byla berkata "Anak kecil dari mana woy?, gua udah 18 tahun dan sekarang gua dibilang kaya anak kecil?!." Laskar hampir tersentak saat mendengar kerasnya kaki gadis itu menghentak bumi. Tapi tak lama, ia hanya bisa mengangguk-angguk sambil tersenyum kecil sebab, tak mau gadis itu kehilangan moodnya.

It's always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang