※ 7 ※

572 128 6
                                    


Sorry For Typo



Malam sebelum hari pernikahan~
Nampak Sooji yang berjalan lesu menuju tempat peristirahatan tubuhnya setelah dari kuil, arwah wanita itu nampak sedih segera menembus dinding untuk memasuki ruangannya.

"Mianhae~jeongmal mianhae Ji-" suara yang tak asing ditelinganya membuat ia mendongakkan kepala untuk melihat siapa sumber suara barusan.

"Yoongi~" lirihnya mengernyitkan dahi tak mengerti dengan segala ucapan yang keluar dari bibir pria yang sedang duduk disamping tubuhnya tersebut.

"Kamu ingat tidak? Saat pertama kali kita bertemu ditaman, waktu itu kamu masih kecil dan jatuh tepat dihadapanku, kamu juga gak berhenti menangis hingga aku menyebutmu gadis cengeng. Dimulai saat itulah, sosokmu tak pernah lepas dari pikiranku. Kamu yang cantik dan banyak tertawa membuatku ingin memilikimu. nan joahe," Yoongi berhenti sejenak menatap iba wajah Sooji yang pucat pasi, air matanya turun dan tangannya terus mengusap pucuk kepala Sooji. Sedangkan arwah Sooji hanya bisa membungkam mulutnya tak percaya, hinggap rasa bersalah didadanya karna ia tak menyadari rasa suka sahabatnya ini, bahkan ia dengan antusias dulu menanyakan bagaimana calon suaminya, tanpa memperhatikan jelas raut kesedihan tercetak disana.

"Mianhae, Yoongi oppa~" lirihnya yang hanya didengar olehnya sendiri
Yoongi menghela nafas.

"Mianhae~aku telah ceroboh memberimu racun. Aku kira Hakyeon hyung memiliki penawarnya, tapi ternyata ia menipuku. Sungguh~ aku tak bermaksud membunuhmu Ji, aku hanya berpikir bahwa pernikahan akan gagal dengan memberikanmu racun tidur itu. Tapi ternyata aku salah, kamu malah tidur untuk selamanya. Bahkan ken hyung berniat untuk mengorbankan dirimu demi negara, Mianhae~jeongmal mianhae. Aku bersalah Ji, aku bersalah. Hanya karna ingin memilikimu, aku malah membuatmu menderita. mianhae~ nan saranghae," ucap Yoongi lemah seraya bangkit lalu mencium kening Sooji begitu dalam, setelah itu keluar ruangan tanpa ia sadari sosok yang dicintainya begitu terluka mendengar pengakuannya.

Satu fakta lagi yang membuat Sooji akhirnya terduduk lemah memeluk lututnya, ia tak bisa menyalahkan Yoongi karna kesalahan ini berasal dari dirinya, pikirnya.
Andai saja ia peka dengan perasaan Yoongi dan membatalkan pernikahannya, maka kerajaan takkan sekacau ini. Ia tahu, bahkan sangat tahu kalo kakak pertamanya (Hakyeon) begitu membenci dirinya dan Ken, akhirnya ia hanya bisa sesenggukan tanpa tahu harus berbuat apa.


Keesokan harinya~
2 Kerajaan sibuk untuk mempersiapkan perayaan pernikahan, sedangkan 1 kerajaan lain sibuk mempersiapkan pembakaran. Keduanya memulai acara di jam yang sama.

KERAJAAN ZELOS~
Jungkook nampak gusar bolak-balik seperti setrika, tentu saja ia gusar karna hari ini hari pernikahannya, tapi bukan gusar karna ia takut salah pernikahannya. Ada hal lain yang membuat ia benar-benar harus berpikir keras, jika hari ini hari pernikahannya berarti hari ini juga jenazah Sooji akan dibakar.

Memikirkannya saja membuat ia panik setengah mati, sedangkan Jimin, Taehyung dan Woonshik hanya mengernyitkan dahi mereka tak mengerti.

"YAK! berhentilah berjalan seperti setrika, kau membuat kepalaku pusing!" Pekik Woonshik kesal melihat adiknya

"Jangan dilihat kalo begitu!" Gerutu Jungkook kesal

"Ey~kau pasti gugup kan?" Goda Jimin

"Tidak lucu!" Hardik Jungkook

"Kau ini kenapa? apa ada hal lain yang kamu pikirkan?" Tanya Taehyung

"Bagaimana kalo aku kabur saja dari sini? Aku sudah mengatakan baik-baik pada Leo hyung tapi ia malah mengurungku," jelas Jungkook lemah

DESTINY [[  COMPLETE  ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang