※ 9 ※

607 122 6
                                    


***********Sorry For Typo*********

Malam temaram, dikerajaan Hades sudah sunyi sejak beberapa jam yang lalu. Tentu saja karna waktu sudah menunjukkan tengah malam. Namun ada dua insan yang masih setia berdiri ditengah-tengah jembatan juga saling memeluk seakan menyalurkan kehangatan dimalam yang ingin membekukan tubuh ini.
Jungkook tetap diam saat Sooji mengatakan bahwa sebentar lagi ia akan mendapatkan jalan untuk kembali kemasa- nya, namun kenapa hatinya seolah tak rela? Bukankah dulu ia mati-matian meminta bantuan wanita ini untuk kembali? Saat jalan itu terbuka kenapa ia masih tak ingin melangkah?

"Jeon Jungkook~ itukan namamu. Segera temui tetua agar kau bisa cepat kembali," ujar Sooji lembut berusaha mencairkan suasana, Jungkook menghela nafas hingga terasa menggelitik leher Sooji

"Apa kau berharap aku kembali?" Sahut Jungkook

"Molla~aku hanya tak ingin egois. Kau punya kehidupan yang harus kau lanjutkan, begitupula aku," lirih Sooji

"Jangan pernah menyuruhku pergi jika kau tak menginginkannya."

'Bagaimana kalo aku yang pergi lebih dulu? aku hanya tak ingin kau terluka' batin Sooji, iapun mengeratkan pelukannya

"Aku rela melepasmu jika itu membuatmu bahagia," ujar Sooji

"Dan kau tahu aku takkan pernah bahagia. Berada disampingmu jauh membuatku bahagia,"

"Rayuan ulung." Dengus Sooji, Jungkook terkekeh. Tiba-tiba ia teringat sesuatu, ucapan Taehyung yang mengatakan Hades tak berubah.

"Ji~kenapa Hades tetap gelap? Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya penasaran

"Molla~" lirih Sooji

"Kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan?" Selidik Jungkook melonggarkan pelukannya menatap wajah Sooji

"Apa yang ku sembunyikan darimu? tubuhku yang ku sembunyikan dibalik baju." Gerutu Sooji

"Aigoo~kenapa kau merajuk begini? aku kan hanya bertanya,"

"Tapi matamu terlihat mengintimidasi."

"Jinjja?" Jungkook mendekatkan wajahnya hingga membuat hidung mereka bersentuhan, mata keduanya seakan saling mengunci. Ingin rasanya Jungkook tertawa puas melihat rona merah juga sikap waspada Sooji bahkan tubuh wanita ini berubah gugup.

"I- ini sudah malam. Aku harus kembali kekamar." Ucap Sooji gugup berusaha mendorong tubuh Jungkook namun yang ada tubuhnya malah terkunci

"Aku penasaran akan sesuatu Ji~" Jungkook menyeringai nakal

"Mwo?"

"Apa menciummu sekarang bisa tetap sama manisnya dengan mencium arwahmu?"

"Mwoya~ aish! Byeontae! Minggir!" Pekik Sooji kesal

"Wae? wae? Sku kan cuma bertanya."
"Pertanyaan yang tadi seperti intimidasi, sekarang pertanyaannya kau sedang menggodaku. Dan

"Minggir! aku mau tidur!" Pekik Sooji

GREP-
Jungkook kembali menarik tubuh Sooji, tatapannya berubah tajam mengunci manik indah Sooji.

"Seharusnya tidak seperti ini Ji~ tapi jatuh cinta membuatku gila. Sehingga ku pikir untuk apa kembali jika.."

Cup-
ciuman singkat Sooji mampu membuat Jungkook diam, Sooji menundukan wajahnya lalu menghela nafas dankembali mendongak menatap Jungkook yang masih menatapnya, tangannya terulur mengusap wajah Jungkook

"Kamu tahu aku mencintaimu, Cinta itu tak egois. Aku percaya jika kita memang ditakdirkan bersama, sehebat apapun rintangan kira pasti bertemu juga. Karna itulah Ak.." kini giliran ucapan Sooji yang terpotong karna Jungkook lebih dulu membungkamnya dengan bibirnya

DESTINY [[  COMPLETE  ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang