Sorry For Typo
🐇
🐇
🐇Suzy menimbang-nimbang dirinya untuk masuk atau tidak kedalam ruangan Hongbin. Ini sudah seminggu berlalu setelah kejadian dimana Jungkook sakit dan ia merasakan sakit dihatinya. Sejujurnya ia ingin datang ke perusahaan Taekwoon namun ia belum siap bertemu Jungkook, bukan karna ia marah pada pria tersebut namun ada rasa takut dalam hatinya, takut ia kehilangan pria itu walau sebenarnya kenyataan akan mengungkapkan bahwa setiap orang butuh waktu agar ia mengetahui isi hatinya.
Suzy kembali menghela nafas, saat hendak masuk, sekretaris Hongbin bilang bahwa oppa-nya tersebut sedang ada rapat dan disinilah dia sekarang, diruangan milik sang kakak ditemani segelas cappucino. Sambil menunggu, ia memutuskan memasuki ruangan pribadi Hongbin yaitu kamar yang memang sudah tersedia diruang kerja tersebut.
🐇🐇
Hongbin barusaja selesai rapat, ia dan Taekwoon memutuskan untuk berbincang sebentar diruangannya.
"Bagaimana kabar Jungkook?" Tanya Hongbin"seperti biasanya, tidak banyak bicara. Apa Suzy belum berkeinginan untuk kembali mengajak berkomunikasi?" Sahut Taekwoon yang ikut bingung dengan permasalahan sang adik
"Sepertinya begitu, Hyuk dan Hoseok tak berhentinya melapor karna gadis itu memonopoli tempat tidur mereka," kekeh Hongbin jika mengingat bagaimana rengekan kedua pria tampan itu setiap malam
"Jadi Suzy masih belum mau pulang?"
"begitulah, terkadang jika ada pun aku baru menyadarinya saat ia sudah tertidur pulas disampingku."
"Sebenarnya ada satu hal yang ingin ku ceritakan padamu."
"Tentang?"
"kamu tahu kan saat Jungkook koma beberapa bulan yang lalu?"
"Lalu?"
"Sebenarnya antara percaya dan tidak aku menceritakan ini padamu, tapi aku yakin Jungkook tak mungkin berbohong."
"Apa maksudmu? Apa ini ada kaitannya dengan hubungan yang merenggang antara Suzy dan Jungkook?"
"Begitulah, saat Jungkook koma. sebenarnya ia tidak dalam ambang kematian, namun Jungkook terdampar di sebuah negeri yang berbeda," jelas Taekwoon membuat Hongbin megerutkan keningnya tak mengerti
"Jadi maksudmu arwah Jungkook bergetayangan tapi bukan didunia ini?"
"ya, anggap begitu. Saat Jungkook terdampar, ia bertemu dengan arwah pengantin wanita, awalnya ia ak percaya bahwa dia bisa melihat arwah namun seiring berjalannya waktu, iapun tak mungkin hidup tanpa makan jadi dia mengikuti saran arwah wanita tersebut. Menurutmu, apakah ada persahabatan yang kekal dalam pertemanan antar pria dan wanita? Itulah yang terjadi padanya," Taekwoon menghela nafas, meminum coffelate kesukaannya
"Jadi Jungkook jatuh cinta pada arwah tersebut?" Tanya Hongbin menarik kesimpulan, Taekwoon mengangguk
"Sangat mencintainya, ia juga mati-matian agar wanita tersebut kembali menjadi manusia. Namun takdir berkata lain, hingga wanita itu kembali meregang nyawanya. Jungkook begitu terpukul, ia hanya mampu menangisi takdinya saat itu. Jungkook bilang, ia bertemu dengan orang yang sangat baik hingga ia sadar bahwa ia harus kembali bersamaku."
"Aku masih tak mengerti, dibagian mana Suzy terlibat?" Gumam Hongbin, Taekwoon terkekeh, ia belum menceritakan keadaan Suzy yang berpengaruh besar pada adiknya.
"Apakah aku belum mengatakan bahwa wanita itu persis seperti adikmu?"
"Jadi maksudmu Suzy itu..."