※ 13 ※

608 121 18
                                    

Sorry For Typo






Jungkook tersenyum lebar melihat pantulan dirinya dicermin memakai tuxedo hitam, terlihat berkarisma dan gagah, dan ketika ia mengusap bibirnya itu terkesan seksi.

"Ouh~siapa disana? Betapa tampannya dirimu tuan Jeon~See? Wajar jika kau digilai para wanita," gumamnya penuh percaya diri

"Apa kau sudah selesai mengagumi dirimu? Kau tidak ingin terlambat bukan diacara penting ini?" Sebuah suara menyadarkannya membuat Jungkook berbalik dan tersenyum lebar

"Mian~aku terlalu senang melihat ketampananku." Kekehnya enteng membuat pria yang sedang menyandarkan tubuhnya didaun pintu berdecak sebal, Jungkook kembali terkekeh segera menghampiri pria tersebut.

"Hyung, ku harap ini berhasil," ungkapnya mencoba mengatur nafas karna gugup, membuat Taekwoon yang berada disebelahnya menatap datar.
Perlu diketahui, Taekwoon tidak jauh berbeda dengan Leo menurut Jungkook dan ia tak tahu kenapa pria berwajah tampan nan datar ini selalu miliki posisi diatasnya, bayangkan jika Hyung- nya ini menjadi adiknya, pastinya dengan tenaga besar Jungkook ingin sekali menjitak kepala pria ini, setidaknya menyadarkan untuk merubah ekspresi. Heol~itu hanya impian Jungkook, pada kenyataannya Leo ataupun Taekwoon yang sekarang sudah duduk didepan kemudinya adalah Hyung-nya

"Berhenti tersenyum seperti orang gila. Bisa-bisa aku membawamu keRSJ bukan keacara ulang tahun." Pesan Taekwoon masih dengan wajah datarnya, Jungkook angkat bahu segera memasang sealbet daripada nanti diceramahi.

Saat diperjalanan, kepalanya tak henti-henti bergoyang mengikuti irama radio. Hari ini adalah hari bahagianya, itu harapannya.
Masih ingat dengan wanita bernama Bae Suzy atau suster gadungan itu?
Kebetulan malam ini adalah perayaan ulang tahunnya dan reaksi Jungkook luar biasa antusias, Taekwoon yang sudah paham perasaan adiknya hanya bisa memberikan informasi sedikit tentang wanita tersebut, itupun ia tahu dari Bae Hongbin, kakak dari sang wanita.



Berbeda dengan suasana hati Jungkook, Suzy malah sebaliknya.
Wajahnya merenggut sebal melihat acara megah didepannya, berkali-kali ia menghela nafas apalagi saat melihat gaun berwarna perak yang hanya menutupi sebagian pahanya, mengembang seperti bunga, tanpa lengan membuat pundak seputih susu tersebut terlihat jelas, rambut bergelombang yang kini sudah berganti warna jadi blonde yang hanya dikenakan jepitan kecil, aksesoris perhiasan yang lengkap berwarna putih dan sepatu hak berwarna bening persis seperti milik cinderella, setinggi 7cm.
Ia hanya berusaha menahan kekesalannya dengan mengembungkan kedua pipinya dan mengepalkan tangan.

"Ayolah Zy~ nikmati pesta ulang tahunmu," ujar seseorang membuat Suzy berbalik tapi masih mempertahankan wajah kesalnya

"Aish~bagaimana bisa Ken oppa bicara begitu? Apa oppa tahu, aku diseret paksa oleh Hyuk dan Hoseok untuk memasuki butik, salon, toko sepatu, spa, dan toko-toko lainnya. Itu bukan diriku." Cerocos Suzy dengan satu tarikan nafas, Ken terkekeh. Tangannya melambai memanggil beberapa kenalan untuk menghampiri

"WOW! ada apa dengan wajah tuan putri kita?" Goda Jin mencolek lengan Suzy

"Ckck- bibir bebekmu sebentar lagi akan berubah menjadi bibir gajah jika kau tak merubah wajahmu." Ujar Yoongi, Suzy mendesis

"Kenapa sih manusia seperti mereka juga mesti diundang?" Delik Suzy seraya berlalu membuat ke4 pria tadi yang ingin menggodanya malah diabaikan, Ken malah tertawa puas

"Aigoo~mulutnya itu seperti singa." Desis Woonshik geleng-geleng kepala

"Heol~bahkan aku belum bicara." Sahut Hakyeon
Membuat Ken yang hanya bisa tertawa kembali mendengar gerutuan mereka, adik sepupunya itu selain tomboy juga bermulut pedas.
Acara terus berlangsung, Suzy yang jelas tidak menikmati acara memilih membuntuti Hyuk yang saat ini sedang bicara dengan teman-temannya.
Yang diundang bukan hanya para pemegang saham teman Hongbin, para dokter teman Jin dan Ken, tapi juga teman-teman kampus yang mungkin hanya dikenali Hyuk karna Suzy tak bicara lebih dari 3 kata.

DESTINY [[  COMPLETE  ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang