Jodha langsung bergegas mengganti bajunya dengan baju Moti, baju para pelayan, Jodha sudah bertekad dia akan melayani Jalal sebagai pelayannya, apapun nanti resikonya, Jodha tetap akan bertahan karena bagaimanapun juga Jalal adalah suami yang diagung agungkannya,
"Kamu mau kemana, Jodha ?"
tanya Moti begitu melihat Jodha hendak keluar dari kamarnya,
"Aku mau kedapur, Moti ... aku mau menyiapkan makanan untuk Yang Mulia" kata Jodha,
"Dengan pakaian seperti itu, Jodha ??? tidak tidak tidak ... kamu tidak boleh kesana dengan pakaian seperti ini, Jodha ! Yang Mulia, pasti akan semakin menghinamu, aku tidak mau ini terjadi, Jodha !" ujar Moti khawatir,
"Jangan khawatir, Moti ... aku tidak akan membiarkan itu terjadi, percayalah padaku, aku pergi dulu"
sahut Jodha sambil berlalu dari sana, Moti hanya bisa geleng geleng kepala sambil mengikutinya dari belakang, Jodha memang keras kepala.
Sesampainya di dapur, Jodha langsung menyiapkan semua kebutuhan masakannnya, para pelayan yang ada disana pada keheranan melihat Jodha berpakaian seperti itu,
"Kenapa kalian ??? apakah aku tidak boleh berpakaian seperti kalian ???" tanya Jodha kepada para pelayannya,
"Iyaa... rasanya aneh saja melihat anda berpakaian seperti itu, Ratu" ujar salah satu pelayan,
"Sudah ...tidak usah diributkan, Ratu Jodha berpakaian seperti ini karena agar lebih leluasa ketika memasak, nggak ada masalah kan ?" sela Moti tiba tiba,
"Ayoo Jodha masih banyak yang harus kita kerjakan !"
ajak Moti sambil menggandeng lengan Jodha menuju ke meja persiapan memasak
Tak berapa lama kemudian, semua masakan Jodha telah matang dan siap tersedia diatas meja makan, dengan tenang Jodha menunggu Jalal dengan posisinya berdiri di samping meja makan, sambil menurunkan dupatta nya sehingga wajah cantiknya tidak bisa terlihat
Sesaat kemudian Jalal memasuki ruang makan sambil ditemani oleh dua orang ratu hareemnya yang menggelanyut manja dilengan Jalal seolah olah enggan melepaskan lengan kekar itu, dari balik dupattanya Jodha hanya bisa bergidik melihat tingkah para ratu yang berusaha mencari perhatian Jalal, Jodha jadi teringat ketika dulu mereka sedang bercengkrama bersama mendiang Hussain ditaman,
"Coba lihat anakmu, Ratu Jodha ... rambutnya seperti orang yang sudah tua, hanya ada beberapa helai rambut saja" goda Jalal,
"Anakku tidak seperti orang tua, Yang Mulia ...semua bayi pasti seperti ini, memang terlihat sedikit botak, yang tua itu ayahnya anakku ini, kalo dia itu baru tua"
sahut Jodha sambil membalas ejekan Jalal tanpa melihat kearah Jalal,
"Heiii ... tua tua begini aku masih laku, Ratu Jodha ... sudah banyak putri putri cantik dari negara tetangga yang menunggu untuk aku nikahi, kalau aku mau aku bisa menikahi mereka sekarang juga" goda Jalal lagi sambil menyengir senang,
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN PANGGIL AKU JODHA (completed)
Romantizmujian cinta terberat yang harus di hadapi oleh seorang ratu untuk mendapatkan cinta sang raja kembali dalam pelukkannya